Bandung punya cara khusus dalam memanjakan pelancong,
agar betah dan nyaman. Berbagai akses pelayanan publik ditata dengan apik dan
menawan. Trotoar dibuat semakin menarik, pusat kuliner, wisata dan taman
bermain ditata dengan elok, oleh Ridwan Kamil Walikota Bandung yang kini
mengadu nasib menjadi salah satu kandidat Gubernur Bandung periode 2018-202.
Bersama Kang Windi Pemandu Bandros |
Kali ini saya mengurai sedikit tentang Bandung Tour On Bus (Bandros). Mobil unik yang dibuat semakin kece kata anak muda zaman Now. Setidaknya ada 18 Bandros yang dibeli dari dana APBD dan CSR. Pembelian Bandros dalam rangka mempublikasi Kemajuan Kota Bandung Bansigom Donya, dan ini patut dicontohkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota di Aceh. Kalau ingin menata Wisatanya lebih baik dan menarik, yang pada akhirnya berimplikasi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
Saat kami para Punggawa Disdik Dayah Banda Aceh
menaiki Bandros, kami langsung disapa dengan ramah oleh Kang Wendi, Pemandu
Wisata yang sangat lincah dalam menarasikan perkembangan Kota Bandung dari masa-
kemasa. Kamipun dibuat sumringah (baca bahagia) dengan untaian katanya yang
sangat sistematis dan memahami konsep penataan Kota Bandung lebih apik. Setiap
Bangunan bersejarah di ulas dengan terang benderang dengan Kang Wendi.
Waw...banget dan membahagiakan. Ternyata beliau bukan
ASN akan tetapi Perhimpunan Wisata Kota Bandung. Ya semacam komunitas Wisata.
Tapi kepiawaiannya dalam menjelaskan sungguh melebihi Kepala Dinas Pariwisata
Bandung, ungkap saya kepadanya.
Kang Wendi menuturkan Bandros hanya khusus melayani
rute-rute wisata. Para penumpang juga hanya bisa turun di shelter naik. Rutenya
pun telah ditentukan sesuai koridor. Saat sudah turun pada locus yang telah
ditentukan penumpang dikasih durasi jalan-jalan untuk berbelanja dan rehat
selama 10-15 menit. "Ini cuma berhenti di tempat sign in. Kenapa nggak
bisa bebas berhenti di mana saja? Supaya nggak mematikan angkot," ungkap
Kang Wendi.
Rute Bandros akan disesuaikan dengan warnanya. Maka
menjadi Penting Sinergistas Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata Dalam menata
Wisatanya, ungkap Robi warga Bandung. saat ini, Dishub dan Disparbud Kota
Bandung sudah merancang lima rute yang akan dilalui oleh Bandros baru. Rute
tersebut sudah melalui proses pengkajian dan pertimbangantim teknis.
Bandros
berwarna kuning akan mengantar wisatawan berkeliling mulai Lapangan
Gasibu, Taman Cibeunying, Taman Superhero, Taman Foto, Gedung Merdeka,
Alun-alun Bandung dan Braga. Bandros berwarna biru akan berkeliling dari
Alun-alun Bandung, Cibaduyut, Leuwipanjang, Museum Sri Baduga, Alun-alun Regol
dan Buahbatu.
Bandros
warna ungu akan menempuh rute Lapangan Gasibu, Taman Cikapayang, Alun-alun
Ujungberung, Museum Geologi, dan terakhir Pusdai. Untuk Bandros hijau akan
melewati Chinatown, Pasirkaliki, Alun-alun Cicendo, Karangsetra, UPI dan Gor
Padjajaran.
Bandros
warna biru. Nantinya Bandros ini akan berkeliling dari Alun-alun
Bandung, Cibaduyut, Leuwipanjang, Museum Sri Baduga, Alun-alun Regol dan
Buahbatu.
Bandros berwarna merah muda akan menempuh rute Lapangan Gasibu, Taman Jomblo, Teras Cikapayang, Teras Cihampelas dan berakhir di Taman Budaya.
Bandros berwarna merah muda akan menempuh rute Lapangan Gasibu, Taman Jomblo, Teras Cikapayang, Teras Cihampelas dan berakhir di Taman Budaya.
Sementara
Bandros warna hitam akan digunakan oleh tamu-tamu VIP yang jika tidak ada
maka akan mengakomodir wisatawan dari luar Kota Bandung.
*Penulis adalah ASN Kota Banda Aceh dan juga Dosen FSH UIN Ar-Raniry, Peserta
Study Banding Bandung-Tasimalaya dalam rangka menjalani misi Banda Aceh
Gemilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar