Mengamati lebih dekat Command Center (5/4/2018) |
Bandung
Command Center (BCC) adalah sebuah gagasan dari Wali Kota
Bandung Ridwan Kamil sebagai salah satu upaya menjadikan Bandung sebagai kota
cerdas dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Di samping BCC
ini bertujuan mewujudkan tata kelola pemerintahan, juga untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik yang baik.
Suasana Ruang BCC |
Command Center adalah sebuah sistem dimana
pengawasan kota cukup hanya dengan menatap layar komputer dan pengoperasiannya
dilakukan oleh ahli-ahli teknologi komputer, atau sebagai gambaran seperti yang
terdapat di film–film Hollywood seperti
Star Trek. Sementara untuk mengakses
informasi seputar kota, user/masyarakat cukup menggunakan komputer atau gadget
yang terintegarsi ke internet.
Dalam
Command Center tersebut terdapat
banyak aplikasi yang bisa memonitor keadaan Bandung. Di dalamnya ada data
cuaca, peta, video feed, special vehicles location, video analisis dan
sebagainya. Sebagai penunjang, di 80 titik di Kota Bandung akan dipasang CCTV
dan 50 kendaraan yang bersentuhan dengan pelayanan publik dipasang GPS.
Rekaman-rekaman CCTV tersebut nantinya akan dianalisis lebih detil sehingga timbul
notifikasi sesuai kebutuhan. Kepolisian juga memamfaatkan Command Center sebagai instrumen monitoring jalan-jalan utama dan pelaporan warga.
Fungsi
dari Command Center sendiri adalah untuk menyempurnakan pelayanan publik
keluar, dan mempermudah pelayanan kedalam yakni manajemen pengambilan
keputusan cepat. Untuk pelayanan publik, seluruh pelayanan publik di kota
Bandung dapat diakses dengan mudah dengan teknologi yang canggih. Seperti
mengurus KTP, mengecek perizinan, hingga memonitor kemacetan atau banjir bisa
dilakukan pengawasan dan penyebaran informasi secara realtime. Command Center ini, akan menjadi pusat data
informasi dari seluruh instansi di lingkungan Pemkot Bandung.
Untuk
membangun proyek IT ini, Pemkot Bandung mencicil dulu sepertiga dari target
software 100%. Jika dibandingkan, Singapura mempunyai 1.600 online service,
sementara Kota Bandung baru sekitar 200 online service.
Kamis
5 April 2018, Penulis berkesempatan melakukan monitoring Perkembangan Kota di
ruang utama Command Center, Berkat bantuan Ibu Sinda Fungsional Umum pada
Bagian Kesra Setda Kota Bandung, kami berkesempatan memonitor situasi Kota
Bandung, layaknnya Walikota dan Wakil Walikota. Tentu melihat ruangan seperti
film Star Trek dengan dipandu oleh Anak Muda yang telaten dalam bidang
Teknologi, tentunya Bandung benar-benar mejadi juara seperti jargon yang
dipopulerkan oleh kang Emil;”Bandung Juawara”.
Lantas,
akankah Walikota Banda Aceh periode 2017-2022 mampu menghadirkan Gemilang Command Center? Jawabannya sangat
mungkin itu bisa terwujud, apalagi secara sumber daya, Pemerintah Kota Banda
Aceh memiliki banyak Tenaga Ahli Teknologi baik yang berasal dari ASN maupun
dari Perguruan Tinggi milik Pemko yakni Politeknik yang kini banyak melahirkan
berbagai aplikasi publik berstandar nasional.
Disamping itu pula Banda Aceh
sebagai Pusat Ibukota Propinsi Aceh selama ini selalu juara dalam bidang
Reformasi Birokrasi, Bahkan Banda Aceh dan Bandung punya kemiripan dalam
berinovasi. Saya meramal suatu saat Gemilang
Command Center akan terwujud. Wallahu
`alam binshawab.
*Penulis adalah Peserta Study
Banding (Bandung-Tasikmalaya) yang kini berkhitmad pada Dinas Pendidikan Dayah
Kota Banda Aceh serta Konsultan e-Goverment
aascenter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar