22 Sep 2024

Melirik Keuchik Meunasah Tuha Dalam Lintasan Sejarah



 

Oleh Bung Syarif*

 Kali ini saya mencoba membaca literasi terkait Gampong Meunasah Tuha. Tak banyak referensi yang terpublikasi. Karna itulah saya mencoba mengurai sejarah singkat Kepemimpinan Keuchik (Red Kepala Desa) dari Tahun 1816 hingga sekarang. Berikut kisahnya. Pada tahun 1812 Gampong Meunasah Tuha awalnya hanya di huni delapan kepala keluargayang berprofesi sebagai nelayan dan petani.

Dalam perjalanan waktu, warga pesisir pantai di kawasan Kecamatan Peukan Bada- Aceh Besar membangun sebuah balai tempat ibadah yaitu Meunasah. Pembangunan tersebut terus berlanjut hingga tahun 1816 dibawah kepemimpinan Keuchik Ahmad.

 

Pada tahun 1817 masyarakat membeli sebuah bangunan tuha yang terbuat dari kayu yang berada di Lhong, bangunan yang dibeli itulah sebagai tempat beribadah yang disebut Meunasah. Pada tahun 1818 warga melakukan musyawarah gampong dimana hasil mufakat terciptalah nama tempat tinggal yaitu awalnya kata Tempat ibadah disebut menjadi Meunasah dan kata Tuha karena bangunan yang dibeli sudah tuha (tua) kemudian disempurnakan menjadi tempat tinggal Desa Meunasah Tuha dan sekarang disebut Gampong Meunasah Tuha.

 

Geliat Pembangunan dari masa-kemasa.

Pembangunan Gampong didasarkan pada prinsip “pola pembangunan swadaya masyarakat”. Dimana dari tahun ketahun prinsip ini terus dilanggengkan oleh Keuchik selaku Pemimpin di tingkat Gampong.

Urutan pemimpin pemerintahan Gampong Meunasah atau Keuchik menurut imformasi para Warga Gampong sejak dari sebelum kemerdekaan Indonesia sampai dengan hingga sekarang sebagai berikut:

 

1. Masa periode 1816-1825

          Pada periode ini tampuk pimpinan di pepimpin oleh Keuchik Ahmad selaku Keuchik pertama Gampong Meunasah Tuha. Dalam melaksanakan pembangunan tempat Ibadah sang pemimpin menganut prinsip Gotong Royong. Meunasah Gampong awalnya terbuat dari Kayu dan atapnya daun rumbia serta membangun satu sumur dipekarangan Meunasah hingga berakhir pimpinannya.

 

2. Masa Periode 1826 – 1854

          Keuchik pada saat itu terpilih Saudara Mahmud. Beliau mulai membangun lorong-lorong atawa jalan setapak untuk mempermudah transportasi menuju ke Meunasah. Sistem pembangunan yang di lakukan juga sistem swadaya. Pembangunan lain nya dimasa itu pembersihan perluasan lahan sawah dan juga pembangunan tanggul Sungai air laut di sebelah Utara Gampong secara gotong-royong rutin setiap hari Jum’at.

 

3. Masa Periode 1855-1884

          Gampong Meunasah Tuha di pimpin oleh Keuchik Husen Pembangunannya lanjutan dari Keuchik Mahmud. Keuchik Husen di kenal sebagai pemain Rapai dan beliau membentuk satu Grup Rapai yang pada masa itu sangat populer di Gampong Meunasah Tuha.

 

4. Masa Periode 1885-1907

          Pada masa ini kepemimpinan Gampong Meunasah Tuha kembali dipimpin oleh Keuchik Ahmad  untuk kedua kalinya. Pembangunan tetap saja berlanjut dan pada saat itu wilayah Kuta Raja masih dalam penjajahan Belanda. Keuchik Ahmad orang pandai dan licik dia selalu menentang tentara Belanda, pada tahun 1907 Keuchik Ahmad memukul komandan tentara Belanda dan akhirnya dia di tangkap oleh pasukan Belanda. Hingga akhirnya beliau di gantikan oleh Keuchik Ubid.

 

 5. Masa Periode 1909-1932

          Gampong Meunasah Tuha di pimpin oleh Keuchik Ubid. Beliau mengatur pemerintahan Gampong dengan baik, pada masa itu dilakukan perluasan Meunasah dengan cara swadaya masyarakat. Pada Tahun 1929 Keuchik Ubid bersama aparatur gampong membangun Balai Pengajian di  komplek pekarangan Meunasah.

 

6. Masa Periode 1932-1946

          Pada masa itu keuchik Ustad Yakob, beliau mengambil suatu kebijakan dengan kesepaktan secara secara musyawarah untuk membangun Meunasah semi permanen dalam bentuk panggung hal ini dilakukan karena semakin bertambahnya penduduk Gampong Meunasah Tuha. Masyarakat pada saat itu sangat temtram dan sangat antusias dalam melaksanakan ibadah Fardhu.

 

7. Masa Periode 1946-1970

          Keuchik pada periode ini di pimpin oleh Abdul Wahab dan Teungku Meunasah Tgk Ilyas. Pada Tampuk Kepemimpinannya membangun tanggul Sungai agar masyarakat temtaram menanam padi di persawahan bagian Utara Desa. Pada periode kepemimpinan Keuchik Abdul Wahab Indonesia sudah Merdeka. Pada Tahun ini sudah ada bantuan Pemerintah di Gampong yang disebut Uang Bangdes ( Dana Bantuan Desa ) dengan adanya bantuan ini beliau membangun Kantor Keuchik semi permanen.

 

8. Masa Periode 1970-1978

          Periode ini dalam status kedaan kacau sehingga tidak ada Keuchik, maka periode masa itu di bentuk “kepemimpinan Panitia” pelaku pemimpin yaitu saudara Andip sebagai ketua panitia wakil ketua saudara Ustad Yakob dan beberapa orang yang menjabat sebagai anggota, Tgk Meunasah  pada periode itu tetap saudara Tgk Ilyas. Pembangunan Gampong pada saat itu terus berlanjut. Saudara Andib dengan para pemuda sangat akrap sehingga pada masa itu terbentuk Organisasi Bola Kaki yang diberi nama Persatuan Sepak Bola Meunasah Tuha (PSMT). Disamping itu pula bersama warga membangun lapangan Bola Kaki sebagai sarana tempat olah raga bagi warga Meunasah Tuha.

 

9. Masa Periode 1978-1986

          Keuchik terpilih kembali yaitu saudara Maimun. Pada periode ini Persatuan Klub Bola Kaki terus berlanjut dan PSMT pada saat itu sangat terkenal membawa nama baik Gampong Meunasah Tuha dan nama baik Kecamatan Peukan Bada pada masa itu. Disegi ekonomi masyarakat juga sangat baik hal ini disebabkan adanya sumber pekerjaan pengangkutan barang dari Pulo Sabang. Bidang pembangunan Gampong juga terlaksana seperti Perluasan jalan dan pengerasa jalan.

 

10. Masa Periode 1986-1998

          Keuchik yang terpilih saudara Juned periode ini Kondisi pemerintahan Gampong Meunasah Tuha sangat baik, di Bidang pembangunan Gampong periode keuchik Juned membangun Meunasah Permanen, perluasan pembangunan kantor keuchik permanen, pembangunan kedai Gampong, pembangunan Klinik Pos Yandu dan juga perlengkapan peralatan PKK. Di bidang kepemudaan olah raga bola kaki tetap bertahan.

 

11. Masa Periode 1998-2000

          Periode ini Keuchik terpilih saudara Zamzami tahun pertama pemerintah Keuchik Zamzami baik sedangkan tahun seterusnya kurang baik disebabkan aparatur pemerintah tidak ada kekompakan, sedangkan dibidang pembangunannya tetap saja berlanjut sehingga masa jabatan nya mengundurkan diri.

 

12. Masa Periode 2000-2004

          Periode ini Keuchik Gampong Meunasah Tuha terpilih M. Kamil, pemerintahan Gampong pada saat M. Kamil selaku Keuchik kurang baik hal ini disebabbkan kedaan masa konflik Aceh (Darurat Meliter). Pembangunan pada saat itu terusberlanjut, sehingga di akhir tahun tepatnya tanggal 26 desember 2004 terjadi musibah Tsunami Gampong Meunasah Tuha semua pembangunan Infrastruktur fasilitas umum rusak berat dan juga perumahan warga rusak total rata dengan tanah.

 

13 Masa Periode 2005-2010

          Pasca Gempa Tsunami melanda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) warga gampong Meunasah Tuha pada saat itu masih dalam keadaan berduka dan periode ini dipimpin oleh Subki Basyah. Pasca Tsunami banyak NGO masuk ketempat pengungsian warga Gampong Meunasah Tuha untuk meliputu data-data dan menggali berita kejadian Gempa dan Tsunami, dua bulan di pengungsian lampenerut kemudian warga kembali pulang ke gampong membangun tempat berteduh sementara yaitu barak yang dipimpin oleh keuchik Subki Basah. Kepemimpinan Keuchik Subki Basyah di pandang sangat baik sehingga berbagai fasilitas Infranstruktur sudah mencapai 85 %.

 

14. Masa Periode 2011-2012

Pada Tahun ini terjadi pesta demokrasi Pemilihan Keuchik Gampong Meunsah Tuha periode 2011-2016. Pelaksanaan Demokrasi berjalan dengan lancar sehingga terpilihlah Sdr. Ismadi sebagai Keuchik. Setelah Keuchik baru terpilih, awalnya beliau meminta pengunduran diri dengan alasan beliau tidak cocok untuk memimpin Gampong Meunasah Tuha.

Beberapa kali beliau minta untuk diganti. Saya secara pribadi pernah terlibat Rapat Masyarakat terhadap merespon sikap penolakan beliau agar tidak di lantik menjadi Keuchik Gampong Meunasah Tuha. Akhirnya masyarakat tetap mempertahankan Tampuk Kepemimpinannya pada Sdr. Ismadi. Pada masa ini Tapal Batas Gampong menjadi program prioritas. Disamping itu pula Pembersihan Gampong, Pembuatan Jalan dan Pembersihan Kuburan Massal menjadi Agenda Kerja Beliau. Diakhir kepemimpinan beliau membuka akses Jalan menuju Kuburan Massal dibangun dengan Konsep Swadaya Masyarakat. Jalan-jalan umum yang dilalui Warga juga sudah mulai terang hal ini disebabkan adanya komitmen masing-masing warga untuk menyumbangkan Lampu Jalan sesuai dengan kemampuan Warga. Klub PSMT mulai hidup kembali hal ini terbukti klub ini mampu menyelenggarakan event Akbar Sepak Bola yang berpusat pada Lapangan Bola PSMT. Disamping itu Pula Klub PSMT juga pernah mengikuti beberapa kali turnamen antar Gampong. Setelah memimpin Gampong Meunasah Tuha selama setahun akhirnya beliau mengundurkan diri.

 

15. Masa Periode 2013 - 2018


Pak Kechik sedang berkomunikasi

Pasca pengunduran Bapak Ismadi, maka pada akhir Tahun 2012 dilaksanakan Pesta Demokrasi, dua Kadidat Utama bertarung untuk meraih suara rakyat. Pesta Demokrasi berjalan dengan lancar. 2 Tokoh terbaik Gampong Meunasah Tuha bersaing secara ketat yaitu Hamdani dan Eddy Pajri. Dengan hasil akhir Bapak Eddy Pajri menjabat sebagai Keuchik Gampong Meunasah Tuha.


Berbagai terobosan terus dilakukan oleh Keuchik yang baru terpilih, langkah pertama adalah menata kembali Wilayah Gampong yang dibagi empat Wilayah di yaitu : Pertama Dusun Lam Tapeun, Dusun Lamtepeun Berbatasan: Sebelah Selatan dengan Pergunungan, Sebelah Utara dengan Lautan, Sebelah Timur dengan Lam Awee,Lamanyang, Lam Isek, Sebelah Barat dengan Dusun Blang Anoi dan Lam Ceurih, dengan luas wilayaah  +-31 Ha.

Kedua:   Dusun Blang Anoi,  Dusun Blang Anoi Berbatasan : Sebelah selatan dengan Dusun Lam Tapeun, Sebelah Utara dengan Laut, Sebelah Timur dengan Desa Lam Tapeun,Sebelah Barat dengan Desa Lam Ceurih, dengan Luas wilayah +- 26 Ha.

Ketiga:   Dusun Lam Ceurih. Dusun Lam Ceurih Berbatasan : Sebelah Selatan dengan Pergunungan, Sebelah Utara dengan dusun Blang Cut dan Blang Anoi, Sebelah Timur dengan Dusun Blang Anoi dan Lam Tapeun, Sebelah Barat ddengan Dusun Blang Cut, dengan Luas Wilayah +- 23 Ha.

Keempat; Dusun Blang Cut. Dusun Blang Cut Berbatasan : Sebelah Selatan dengan Pergunungan, Sebelah Utara dengan Laut, Sebelah Timur dengan Dusun Lam Ceurih, Sebelah Barat dengan Gampong Lam Tengoh dan Lam Tui. Dusun Blang dengan luas Wilyah 28 Ha.

Bale Pengajian dihidupkan kembali dan saat ini berjalan dengan lancar, bahkan saat pembukaan dihadiri oleh Abu Seulimum. Tahun 2014 Gampong Meunasah Tuha terus berbenah alhamdulillah sawah sudah digarap dua kali oleh masyakat dan hasilnya cukup mengembirakan. Memang ada beberapa sawah tergenang air saat turut hujan. Untuk mengatasi masalah ini, aparat Gampong sepakat untuk membuat irigasi sebagai tempat buangan air. Langkah-langkah terobosan terus dilakukan sebut saja pemagaran sawah, pembelian mesin hand tractor, pembangunan Gapura Gampong serta pembangunan saluran irigasi sebagai solusi atas genangan air sawah.

 

16. Masa Periode 2018 - 2024

13 Februari 2018 Iswadi NS mantan Ketua Pemuda Gampong Meunasah Tuha Resmi menjabat sebagai Keuchik hingga 13 Februari 2024. Dimasa kepemimpinannya ia berusaha menghidupkan kembali Pengajian di Gampong termasuk menghidupkan Dalael Khairat dan Sepak Bola serta berbagai aktuvirtas Ibu-Ibu PKK. Lewat sentuhan tangan dinginnya Gampong Meunasah Tuha kembali bersinar di level Keucamatan dan Kabupaten Aceh Besar.

Berbagai giat keagamaan dihidupkan kembali. Turnamen Bola pernah Berjaya di masanya. Berbagai pretasi gampong pernah diraih dimasa kepemimpinannya sebut saja; Juara Umum Spirit Ramadhan antar Gampong dilingkungan Peukan Bada 2018, Hingga Juara 2 PKK tingkat Kabupatennya di Tahun 2020. Ini adalah sebuah terobosan. Dimana Gampong Meunasah Tuha sudah semakin melangit di Pusaran Kecamatan Peukan Bada. Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) dicoba kembangkan. Aset Gampong ditata kembali dan dikelola dengan Transparan dan Akuntabel.  Iswadi NS punya mimpi besar Sejahtera warganya, damai dan kompak rakyatnya. Ia juga mencoba menata kembali Gampong berbagai pembangunan fisik dibangun sebut saja drainase gampong, Jalan setapak, Balai Serba guna,  renovasi gedung Keuchik dan Tuha Peut Gampong, Meunasah di Percantik dan berbagai pelatihan bagi ibu-ibu PKK dalam upaya pemberdayaan Masyarakat Gampong. Melakukan pembebasan lahan akses pertanian sebesar 500 M menuju jembatan Lam Tutui di luar dana gampong/desa dimasa Camat Budi Santoso

Ia juga mendorong warganya untuk bertani padi, membangun kemitraan dengan forum keuchik se-Kecamatan Peukan Bada. Tentunya selaku hamba yang dhaif, pasti ada kekurangan disana-sini. Kini Gampong pasca Iswadi purna tugas, Gampong Meunasah Tuha dipimpin oleh Pejabat Kecamatan Peukan Bada yaitu Cut Erlita Laily, SE. Tentunya sebagai Pj Keuchik Gampong Meunasah Tuha Cut Erlita sesua tupoksinya mengatur ritme jalannya roda pemerintahan Gampong sebelum adanya Keuchik Definitif dalam Pesta Demokrasi Pilchiksung serentak nantinya. Nama yang kini muncul sebagai Calon Keuchik Perubahan adalah Syukri, Pemuda Gampong Meunasah Tuha yang sangat bersahaja. Syukri didorong oleh anak Muda dan Tokoh Gampong Meunasah Tuha agar maju dalam Pilchiksung mendatang. Akankam mimpi Syukri mulus dalam pesta demokrasi Pilchiksung? Hanya waktu yang menjawabnya.

 *Penulis adalah Mantan Tuha Peut Gampong Meunasah Tuha Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Penggiat Lembaga Bantuan Hukum, Mantan Aktivis 98, Alumni Lemhannas Pemuda Angkatan I, Fungsionaris KAHMI Aceh, Pengurus ICMI Kota Banda Aceh periode 2024-2029, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, Kawoem Syarikat Islam Aceh, Fungsionaris DPD KNPI Aceh, Mantan Ketua DPD Jaringan Nusantara Aceh, Mantan Ketua Umum Remaja Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Ketua Komite Dayah Terpadu Inshafuddin, Presidium IKAHES UIN Ar-Raniry, Mantan Sekjen DPP ISKADA Aceh, Direktur Aceh Research Institute (ARI)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar: