Oleh Bung Syarif*
Dengarkan kisah aduhai
Dendang membersamai Pawang Laot dan Toke Bangku di Meunasah Tuha
Berbagai pembincangan serius di kupas disana
Bola Kupi Hendra punya makna pilosofis disana
Lapangan Bolanya di depan, Kedai Kupinya dibelakang ungkap pemilik-nya
Dengarkan kisah aduhai
Dendang membersamai Pawang Laot dan Toke Bangku di Meunasah Tuha
Perbincangan Politik juga dibahas dengan santai dan damai disana
Berbagai Timses tak jadi soal diskusi politik disana
Pilihan boleh berbeda tapi soal kebersamaan tak boleh retak disana
Sesama Timses Cagub/Cawagub, Cabub/Cawabub duduk satu meja disana
Inftitah politk harus ada salam pembuka disana
Peukana Pilihan.....
Kalau belum peunapakat sajan lon ungkap Timses-nya
Soal caram politik tajok keugata.....
Dengarkan kisah aduhai
Dendang membersamai Pawang Laot dan Toke Bangku di Meunasah Tuha
Bola Kupi Hendra tempat mangkal-nya sangjuara
Politisi Peukan Bada sering mangkal disana
Jak Cok Peunetoh pada Aparatur Gampong Meunasah Tuha
Bidak catur tetap harus ada
Jika politisi salah masuk, maka babak belur disana
Peng dicok, Top hana
Menyentuh hati rakyat butuh sosok yang diterima oleh Warga
Insan yang tinggal di pesisir laut katanya keras dan lantang suara-nya
Desiran Ombak Laut membuat kultur suara harus berbeza
Yang Me eup-eup tak laku disana, harus sibak Agam, hehe
Bola Kupi Hendra menyatukan kita
Bu (Nasi) Cut Bayi laris manis di Pagi harinya
Harganya murah, rasanya tak kalah dengan warung mewah di Pusat Ibukota....Takbir
*Goresan Pena Mantan Wakil Tuha Peut Gampong, Aktivis`98, Penggiat LBH Darul Misbah, Direktur Aceh Research Institute (ARI), Pengurus ICMI Kota Banda Aceh, Mantan Ketua Umum Remaja Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Ketua Komite Dayah Terpadu Inshafuddin, Mantan Sekjen DPP ISKADA Aceh, Mantan Ketum DPD Jaringan Nusantara Aceh, Fungsionaris KAHMI Aceh, Fungsionaris DPD KNPI Aceh, Kaom Syarikat Islam Aceh, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, Presidium IKAHES UIN Ar-Raniry
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar