Pemuda Kelahiran 27 Maret 1986 ini bernama Nurkhalis Mukhtar. Lahir dari sebuah keluarga yang menjunjung tinggi nilai keislaman, dari seorang Ayah yang benama Drs H Mukhtar Jakfar dan seorang Ibu benama Nurhayati binti Mahmud. Mengawali pendidikan formal, di SD Negeri Ladang Neubok, Tsanawiyah di SMP Cotmane, dan menyelesaikan di MTsN Blangpidie. Setelah menyelesaikan Tsanawiyah dan Ibtidaiyah di Abdya, ia kemudian merantau ke Banda Aceh dan Mondok di Dayah Madinatul Fata, Lampeot, Kecamatan Banda Raya Kota Banda Aceh.
Sejak mengenyam pendidikan di Dayah Madinatul Fata, kemampuannya di bidang Kitab Turats (Kitab Gundul) semakin mumpuni. Kehausannya terhadap ilmu agama dan perpaduan ilmu terapan lainnya, membuat Nurkhalis melanjutkan pendidikan aliyahnya di MAS Ruhul Islam Anak Bangsa, yang merupakan salah satu Pondok Pesantren Tepadu, terbaik di Aceh.
Setelah menyelesaikan pendidikan di MAS RIAB, ia berangkat ke Bekasi Jawa Barat dan belajar di STID Mohammad Natsir pada jurusan Dakwah (KPI). Setahun ia di Bekasi, kemudian pulang dan melanjutkan di UIN Ar-Raniry pada jurusan Bahasa Arab. Pada tahun 2006 ia lulus beasiswa ke Mesir dan menyelesaikan Strata Satunya di Universitas Al Azhar Kairo Mesir pada tahun 2010 pada jurusan Hadits dan Ulumul Hadits. Kemudian melanjutkan pendidikannya pada Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry konsentrasi Fiqih Modern dan selesai di tahun 2014 sebagai salah satu lulusan terbaik. Pada tahun 2015 ia melanjutkan studi doktoral kosentrasi Ilmu Hadits di Universitas Bakht al-Ruda, Sudan. Diusinyanya yang relatif muda 31 Tahun, ia telah menyelesaikan gelar doktoral (S3) kosentrasi Ilmu Hadits, yang pada akhirnya UIN Ar-Raniry meminangnya menjadi dosen pasca Sarjana untuk kosentrasi mata kuliah Ilmu Hadits.
Kecintaannya pada Ilmu Agama membuatnya selalu mengembara dari satu dayah-kedayah yang lain. Putra Barsela ini pernah mengenyam pendidikan non formal di berbagai lembaga pendidikan Islam, sebut saja: “Rumoh Beut Safwan”, Pesantren Nurul Fata, Dayah Babul Huda Ladang Neubok, Dayah Mudi Cotmane, ketiganya masih di wilayah Aceh Barat Daya, Dayah Ulee Titie, Dayah Daruzzahidin Lamceu dan Dayah Raudhatul Qur'an Tungkob Aceh Besar.
Saat ini Nurkhalis dipercayakan sebagai Ketua STAI al-Washliyah Banda Aceh, terhitung 2018 sampai sekarang. Disamping itu ia juga mengasuh pengajian rutin bersama lembaga yang digagasnya “Pelita Al Fusalam”, gemar berdakwah di chanel youtube dan aktif memberikan kajian keilmuan di berbagai pengajian baik di Pemko Banda Aceh, Polda Aceh dan berbagai instansi vertikal lainnya. Salah satu buku karyanya adalah membumikan fatwa ulama Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar