10 Des 2020

Kelincahan Usamah dalam Pentadbiran Dayah

Oleh: Muhammad Syarif, SHI,M.H*


Usamah El-Madny adalah sosok pemuda yang energik, cerdas dan licah dalam menarasikan setiap untaian kata. Ketajaman ulasannya, tidak diragukan lagi. Gagasannya cukup cemerlang. Perkenalan dengan beliau semasa menjadi pengurus DPD KNPI NAD periode kanda Syahrul Badruddin, M.Si. Kala itu kanda Usamah menjabat Sekretaris Umum KNPI Nanggroe Aceh Darussalam. 

Saya banyak belajar pada beliau, terutama dalam menuangkan gagasan atawa penulisan opini di media massa. Kalau ia sudah mencoret kertas dimeja, maka setiap coretannya penuh makna. Saat menjabat Sekretaris Umum KNPI NAD/Aceh setiap gagasan dan coretannya bernilai mutiara. Makanya bung Syahrul Badruddin sangat nyaman dalam menahkodai KNPI Aceh.

Usamah bukan hanya jago dalam menulis, tapi juga lincah dalam membangun komunikasi. Mantan Punggawa Humas Setwan DPRK Banda Aceh ini, akhirnya hijrah mengabdi pada Pemerintah Aceh. Berbagai jabatan diemban di beberapa Instansi sebut saja; Sekertaris Dinas Syariat Islam Aceh, Kabag Keistimewaan Setda Aceh, Kabag Humas Setda Aceh serta beberapa jabatan strategis lainnya. 

Pasca berganti kepemimpinan di Aceh dari Irwandi ke Doktor Zaini, Kanda Usamah mengabdi pada Kantor Regional XIII BKN Aceh, tepatnya 19 Januari 2015. Beliau dipercayakan sebagai Sekretaris BKN Regional Aceh. Ya kalau bahasa gampangnya orang kedua terpenting di Instansinya. 

Ada satu mimpinya, memberikan totalitas pengabdian bagi negeri terutama dalam aspek pelayanan administrasi ASN di Aceh. Beberapa kali saya masuk keruang kerjanya disaat saya menjabat sebagai Kepala UPTB e-Kinerja PNS Kota Banda Aceh, sebuah lembaga yang dibentuk Pemko Banda Aceh guna menilai kinerja ASN berbasis elektronik (satu-satunya lembaga yang ada di Indonesia kala itu). Jika saya ke BKN Aceh pasti masuk keruang kerjanya menyapa sang jagoan.

Kini Usamah diberi amanah menjadi Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, berbagai terobosan dilakukan. Lompatan imajinasinya luar biasa. Tegas, berani dan jangan coba-coba bicara tanpa basis data dan argumen yang rasional. Setidaknya inilah gambaran saat berada di forum pentadbiran dayah bansigoem Aceh. Bawahannya yang keluar dari jalur akan di istirahatkan beliau, termasuk jika banyak kali “cengkonek”.

Selama menjabat sebagai Kepala Disdik Dayah Aceh, saya terkadang memanggilnya Abu Usamah. Banyak diksi aduhai dinukilkannya. Bulan Desember 2020 setidaknya ada tiga forum saya satu pangung dengan beliau, yaitu; FGD Ranpergub Sistem Informasi Manajemen Dayah yang hasil akhirnya lahirnya Aplikasi “e-Datuda”, Bedah Buku Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jenieb dan terakhir, Kamis 10 Desember 2020, FGD Instrumen Akreditasi Dayah.

Bagi yang mengenal watak otentik sang birokrat yang satu ini tentu, paham betapa lincahnya sosok usamah. Agresif, cekatan dan perpeksionis. Kalau di Kutaraja hampir sama semangatnya Bang Carlos sebutan familiar Aminullah Usman, SE,AK,MM Walikota Banda Aceh. Sama-sama pekerja tangguh, energi dan memiliki lompatan imajiner yang tak biasa. Krue semangat sukses selalu Abu Usamah. Akreditasi Dayah menuju pentadbiran Dayah Modern dan berkelas.

 *Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh

 

 

Tidak ada komentar: