Oleh : Muhammad Syarif, SHI, M.H*
Pemuda Kelahiran Beureunun, Pide 20 Juni 1978 ini adalah sosok politisi yang layak disebut negarawan. “Farid Nyak Umar” adalah tokoh muda yang sudah tak asing lagi di Banda Aceh. Selain dikenal sebagai ustazd yang acap mengisi khutbah Jumat di masjid-masjid, Farid juga dikenal sebagai pribadi yang bersahaja. Tokoh Politisi Partai Keadilan Sejahtera Kota Banda Aceh ini juga pernah dikaderkan menjadi kader Ikatan Siswa Kader Dakwah (ISKADA) Aceh 1994-1995 oleh Alm. A. Rahman Kaoy, Tgk Safwani Zainun, S.Ag serta Dr. A.Mufakkir Muhammad, MA. Beliau masuk Iskada karna dorongan orang tua. Pesan Ayahnya; Wahai Ananda engkau wajib masuk Iskada agar kelak kamu jadi pemimpin. Dasar itu pula Farid Nyak Umar melalanglang buana dan lincah dalam memimpin parlemen Kota Banda Aceh.
Dikenal sebagai pribadi yang bersih dan santun, kritis
dan pekerja keras serta giat membela kepentingan masyarakat. Perjalanan karier
politik pria kelahiran Yaman Barat, Beureunuen, ini begitu apik. Ia pernah menjadi anggota dewan di
usia yang masih belia. Ya, Farid Nyak Umar pernah menjadi wakil rakyat di DPRK
Banda Aceh saat ia berumur 24 tahun, tepatnya pada pemilu 2004 sebelum Tsunami.
Sebagai Politisi, Farid Nyak Umar bersama dengan eksekutif kala itu terlibat secara langsung dalam penataan kembali Kota Banda Aceh saat itu, khususnya yang berkaitan dengan tugasnya sebagai wakil rakyat. Dengan segudang pengalaman. Maka tak heran Farid memahami persoalan Banda Aceh secara baik, meliputi bidang pelayanan publik, air bersih dan sanitasi lingkungan, transportasi darat, Pendidikan, Kesehatan hingga persoalan-persoalan sosial keagamaan.
Bila sempat berdiskusi dengan Farid, maka anda akan
menangkap cakrawala Farid yang luas seputar kota Banda Aceh dengan
segala dinamikanya. Maka tidak heran, jika ia sangat paham seputar persoalan Kutaraja. Alumni Fakultas
Teknik Unsyiah ini, Selasa, 8 Oktober 2019 dipercayakan sebagai Ketua DPRK
Banda Aceh periode 2019-2024. Kepiawaiannya dalam berkomunikasi dengan seluruh
stakeholder tak diragukan. Berhadapan dengannya di parlemen harus kuat mental
karna narasi dan argumentasinya sangat cadas, kritis dan mengguliti.
Setidaknya itulah pengalaman saya menghadapi beliau
disaat sidang komisi kala bertugas di BKPSDM Kota Banda Aceh. Krue seumangat
selaku Kader ISKADA kami bangga pada kanda Farid Nyak Umar. Sukses selalu dan
selamat berkhitmad di Parlemen Kutaraja. Bergerak serentak dan seirama wujudkan
Banda Aceh gemilang dalam bingkai syariah. Tahniah. Krue semangat.....saatnya
yang muda berkarya.
*Penulis adalah Sekjed DPP ISKADA Aceh, Alumni Lemhannas/Tannasda Tahun 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar