Keberadaan para hafiz-hafizah (penghafal) Al-Quran
merupakan aset yang sangat berharga bagi Kota Banda Aceh. Mereka lah cikal
bakal generasi yang akan membawa Aceh khususnya Banda Aceh ke dalam bingkai
Syariat Islam secara kaffah.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dalam sambutannya pada acara Wisuda Akbar Ma’had Daarut Tahfiz Al-Ikhlas, Kamis (26/4/2018) di Taman Budaya Banda Aceh.
“Saya sangat terharu karena pada malam ini telah
terbukti jika kita memiliki aset yang luar biasa dan sangat berharga bagi Banda
Aceh, yakni para penghafal Al-Quran. Pada kesempatan ini, saya pastikan Pemko
Banda Aceh akan mendukung sepenuhnya keberadaan Ma’had Daarut Tahfiz
Al-Ikhlas ini,” kata wali kota disambut applause hadirin.
“Bukan hanya untuk menjadi imam salat, mereka inilah
yang natinya yang akan menjadi cikal bakal penegak syariat islam secara kaffah
di Aceh khususnya di Banda Aceh. Terima kasih kepada para ustaz-ustazah tenaga
pengajar, donatur, dan para orang tua dan wali murid yang telah menghebatkan
ma’had ini hingga mampu melaksanakan wisuda perdana,” katanya.
Menurut wali kota, Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi
Aceh harus menjadi barometer bagi kabupaten/kota lainnya di segala bidang,
termasuk dalam hal penegakan syariat. “Dengan adanya para santri dari daerah
lain yang belajar di ma’had ini, artinya Banda Aceh juga
telah berkontribusi bagi daerah lain dalam mencetak hafiz-hafizah.”
“Terakhir selamat saya ucapkan kepada seluruh santri
yang diwisuda pada malam ini, semoga dapat memotivasi rekan-rekannya yang lain.
Dan juga semoga semakin banyak orang tua yang istiqamah dalam mendidik anaknya
menjadi penghafal Al-Quran.”
“Saya juga berharap para hafiz ini dapat menjadi
contoh atau suri tauladan bagi generasi muda Banda Aceh. Jaga sikap, akhlak,
dan yang tak kalah penting menjaga diri dari pengaruh buruk Narkoba. Semoga
Ma’had Daarut Tahfiz Al-Ikhlas dapat terus melahirkan generasi qurani di
Banda Aceh,” pungkasnya.
Sementara itu, Pimpinan Ma’had Daarut Tahfiz
Al-Ikhlas Ustaz Zulfikar mengatakan para santri yang diwisuda merupakan
lulusan perdana Madrasah Ibtidayah Terpadu (MIT), Madrasah Tsnawiyah Terpadu
(MTsT), dan Madrasah Aliyah Terpadu (MAT) Ma’had Daarut Tahfiz Al-Ikhlas.
“Total yang kita wisuda berjumlah 78 siswa atau santri
yang terdiri dari 22 orang lulusan MAT, 34 MTsT, dan 22 MIT. Selain wisuda,
mereka ditargetkan dapat menghafal Al-Quran sebanyak lima juz untuk lulusan
MIT, 15 juz untuk lulusan MTsT, dan 30 juz bagi lulusan MAT,” katanya.
Ia menambahkan, Ma’had Daarut Tahfiz Al-Ikhlas lahir
pada 2005 lalu, dan awalnya hanya diperuntukkan bagi anak-nak yatim korban
konflik dan tsunami. Kemudian pihaknya semakin mendapat kepercayaan dari
masyarakat hingga pada 2009 resmi berdiri berdasarkan akta notaris.
“Atas rahmat Allah SWT dan bantuan masyarakat maupun
donor dari luar negeri, MIT Ma’had Daarut Tahfiz Al-Ikhlas lahir pada 2011,
lalu disusul dengan MTsT dan MAT pada 2013. Dan alhamdulillah pada
malam ini kami dapat melaksanakan wisuda angkatan pertama. Ini merupakan hari
yang bersejarah bagi Ma’had Daarut Tahfiz Al-Ikhlas,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Aminullah turut
menyerahkan penghargaan bagi 16 lulusan MAT Ma’had Daarut Tahfiz Al-Ikhlas yang
telah mampu menghafal 30 juz Al-Quran. Dan yang lebih membanggakan, sembilan di
antaranya merupakan putra-putri asli Banda Aceh.
Turut hadir pada acara wisuda tersebut Kadisdik Dayah
Banda Aceh Tgk.Tarmizi M Daud,S.Ag, M.Ag Camat Baiturrahman M Rizal, dan
sejumlah pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh lainnya, serta tamu istimewa
Datok Amiruddin bin Haron selaku donatur tetap Ma’had Daarut Tahfiz Al-Ikhlas
asal Malaysia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar