Dalam rangka pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di Indonesia, Kemitraan Partnership Indonesia sejak Tahun 2008
melakukan Kajian Indonesia Goverment
Index (IGI) atau perangkingan tata kelola pemerintahan Indonesia. Kegiatan
ini merupakan wujud partisipasi lembaga kemitraan Indonesia dalam mendukung terwujudkan percepatan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi di Indonesia.
Program IGI mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena mampu secara komprehensif menunjukkan aspek-aspek tata kelola pemerintahan yang urgen untuk segera dibenahi sekaligus menyediakan
peta upaya
menuju perbaikan.
Pada Tahun 2014, Kemitraan Pratnership
Indonesia melakukan Kajian IGI pada 34 Kab/Kota di Indonesia, dimana dasar
pengukuran IGI dengan melihat tingkat Indek Pembangunan Indonesia katagori
tinggi, sedang dan rendah serta evaluasi Kinerja Pemerintah Dearah. Berdasarkan
kajian tersebut Banda Aceh meraih
prediket 4 Nasional dari 33 Kab/Kota di Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Direktur Eksekutif IGI, Bapak Ricard Wijaksono, Ph.D kepada Bapak Drs. M.Nurdin, S.Sos.
Prestasi demi prestasi yang diraih Kota Banda Aceh berrkat kerja keras dan kerja keras seluruh jajajaran dilingkungan Pemerintha Kota Banda Aceh cetus Bapak M.Nurdin, S.Sos (Asisten Administrasi Umum) yang didampingi Muhammad Syarif, S.HI.M.H (Kepala UPTB Penilaian Kinerja PNS Kota Banda Aceh), Selasa 14 Oktober 2014 di Grand Balroom, Hotel Indonesia. Disela-sela penerimaan penghargaan IGI Award 2014.
Pengumpulan data di 34 kabupaten/kota ini telah mulai sejak Januari s.d. bulan Juni 2014 yang dilanjutkan dengan tahap pengolahan serta analisa data pada bulan Juli hingga September 2014. Hasil Kajian IGI ini dijadikan referensi bagi Kementrian antar Lembaga Republik Indonesia. Manfaat IGI tidak hanya dirasakan di kalangan pemerintah. Kalangan universitas juga menunjukkan ketertarikan pada IGI khususnya pada aspek metodologinya serta menggunakan IGI sebagai salah satu alat untuk mengajar di dalam kelas. Sementara itu media maupun pengamat sosial politik kerapkali menggunakan IGI dalam menulis artikel/liputan berbasis data.
Prestasi demi prestasi yang diraih Kota Banda Aceh berrkat kerja keras dan kerja keras seluruh jajajaran dilingkungan Pemerintha Kota Banda Aceh cetus Bapak M.Nurdin, S.Sos (Asisten Administrasi Umum) yang didampingi Muhammad Syarif, S.HI.M.H (Kepala UPTB Penilaian Kinerja PNS Kota Banda Aceh), Selasa 14 Oktober 2014 di Grand Balroom, Hotel Indonesia. Disela-sela penerimaan penghargaan IGI Award 2014.
Pengumpulan data di 34 kabupaten/kota ini telah mulai sejak Januari s.d. bulan Juni 2014 yang dilanjutkan dengan tahap pengolahan serta analisa data pada bulan Juli hingga September 2014. Hasil Kajian IGI ini dijadikan referensi bagi Kementrian antar Lembaga Republik Indonesia. Manfaat IGI tidak hanya dirasakan di kalangan pemerintah. Kalangan universitas juga menunjukkan ketertarikan pada IGI khususnya pada aspek metodologinya serta menggunakan IGI sebagai salah satu alat untuk mengajar di dalam kelas. Sementara itu media maupun pengamat sosial politik kerapkali menggunakan IGI dalam menulis artikel/liputan berbasis data.
Tahun 2014 ini hasil IGI menunjukkan
bahwa Kota Yogyakarta juga merupakan
daerah yang memperoleh capaian Indeks tertinggi dengan nilai 6.85 disusul Kota Semarang dengan nilai 6.30, Kabupaten Gunung Kidul dengan nilai
6,09 serta Kota Banda Aceh dengan
nilai 6,08. Cetus Abdul Malik Gismar, Ph.D selaku Senior Adviser Kemitraan
Partneship Indonesia disaat memberikan sambutan pasca penyerahan penghargaan kepada 5 Kab/Kota di Indonesia peraih IGI Award 2014.
2 komentar:
Salut...Banda Aceh memang layak jadi Kota terbaik di Pulau Sumatra. Kemajuan Kota pasca Tsunami sungguh luar biasa.
Mestinya Jika Banda Aceh bisa, Propinsi Aceh di bawah kendali Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf harus bisa. apalagi saat ini uangnya melimpah ruah. Tapi sayang Kepemimpinan "ZIKIR"
Posting Komentar