Oleh Bung Syarif**
Mengutip Pesan Tuan Guru,
dalam melakukan pentadbiran dayah di Kota Banda Aceh harus diawali dengan niat
yang tulus, agar bernilai ibadah. Amal
jariyah terus mengalir saat kebaikan ditularkan pada Lembaga Pendidikan Agama
Islam (Dayah, Balai Pengajian, Taman Pendidikan Al Qur`an, Majelis Taklim). Dasar
ini pula punggawa dayah menerjemahkan ikhtiar pentadbiran dayah dilakukan
dengan tulus iklas dan ceria.
Kerja-kerja “Jak Saweu
Dayah” terus dijalankan sejak Tahun 2016 hingga kini oleh Carlie Papa Romeo
(CPR) bersama teman-teman. Senin 15 Desember 2025, CPR bersama Sekdis, Rahmad Khadafi
dan Saiful Bahri (Legendaris) kembali menyapa Waled Rusli Daud, SHI, M.Ag
Pimpinan Dayah Mishrul Huda Malikussaleh, Gampong Lamjame, Kecamatan Jaya Baru.
Sesampai di Balai Abu Panton, Salah satu ruang serba guna, Dayah Mishrul Huda
Malikussaleh, kami disuguhi Kopi
Masyaikh, “Ngopi Pagi serta Bue Leukat”. Disini dinging dan mantap ungkap
Khadafi Mantan Camat Banda Raya.
Kami menanyakan soal
kondisi santri dan guru serta dampak pasca banjir bandang di Dayah Mishrul Huda
Malikussaleh. Secara tidak langsung dayah ini terdampak yaitu krisis listrik
yang berimbas pada krisis air. Suasana kegelapan (mati lampu) bergilir sangat terasa
disana. Sehingga Santri diminta antar jemput. Demi menjaga stabilitas
pendidikan didayah. Proses Pendidikan harus berjalan, ungkap Waled Rusli Daud, kandidat
doktoral Study Islam UIN Ar-Raniriy yang telah memasuki semester kedua program
Doktoral UIN Ar-Raniry.
Beliau bercerita Dewan Guru yang berjumlah 7 orang terdampak secara langsung karna rata-rata berasal dari Panton Labu serta Gampong Seunedon, Aceh Utara. CPR bersama Sekdis Dayah merasa simpati dan pilu, pesan ini akan kami teruskan pada pimpinan sebagai penentu kebijakan, CPR hati bergejolak, ikut prihatin atas suasana kebatinan yang dihadapi oleh dewan guru dayah dengan kondisi rumah tersapu banjir bandang. Pikiran kacau, bagaiman kondisi keluarga dewan guru dan santri yang berasal dari daerah yang terdampak banjir bandang. Mudah-mudahan ada perhatian pimpinan, Amiin Yarabbal `alamin
CPR juga menyampaikan
pesan pimpinan terhadap kehadiran program Jak Saweu Dayah hari keenam bersama
Pungawa Dayah Kota Banda Aceh. Misi utama adalah menyerahan Peraturan Gubernur
Aceh Nomor 15 Tahun 2025 tentang Kurikulum Dayah. Disela-sela itu berbincang-bincang
dan berdiskusi ringan dengan Pimpinan Dayah seputar perkembangan dayah dan
dampak santri, guru baik langsung maupun tidak langsung Bencana Alam Banjir
Bandang 2025 yang menimpa Aceh. Sekaligus memperkenalkan pejabat baru Sekdis
Dayah, Drs. Rahmad Khadafi, MM pada guru dan Pimpinan Dayah se-Aceh.
Terimakasih yang tak
bertepi CPR ucapkan buat Waled Rusli Daud dan Keluarga serta guru Dayah Mishrul
Huda Malikussaleh atas suguhan Ngopi Pagi bersama Punggawa Dayah. Sukses terus
gure, kami doakan gure selalu sehat dan mendapat ridha Allah dalam mendidik calon
ulama Aceh masa depan.
**Goresan Pena JZ01CPR,
Magister Hukum Tata Negara USK, Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda
Aceh, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, KAHMI Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar