Oleh Bung Syarif**
Carlie Papa Romeo (CPR) punya tradisi mengurai kiprah pimpinan Dayah di Kota Banda Aceh. Dalam setiap giat pentadbitan Dayah di Kota Banda Aceh, CPR senantiasa berusaha menarasikan sosok pimpinan dayah, proses pembelajaran dayah, giat santri dayah serta hal lain yang dianggap menarik untuk dinukilkan. Tgk. Onliansyah, MA, Pimpinan Dayah Al Fathani (red Al Fatani) Darussalam yang yang lebih familiar di kalangan Huda Banda Aceh dipanggil Abati Aulia
Mendengar sebutan Al Fatani saya teringat salah seorang ulama identik dengan satu ulama Syekh Ahmad Al Fatani, tokoh kelahiran 10 April 1856 Pattani, Thailand Selatan ini berjasa besar dalam memajukan kedokteran Islam di kawasan Asia Tenggara. Lebih dari 160 judul buku dibidang kedokteran telah ia tulis. Namanyapun didaulat sebagai orang Melayu pertama yang mahir dalam ilmu tabih dan mendapat pendidikan khusus dibidang tersebut.
Syeikh Ahmad mengembara diberbagai negara ia mendalami berbagai disiplin ilmu diantaranya politik pemikiran Islam, pemerintahan, ekonomi, teknologi, sosiologi, sejarah geografi, kaligrafi dan pertanian. Pemikiran Syekh Ahmad Al Fatani juga mahir bahasa arab, sehinga pemerintaha Ottoman di Makkah mendaulatnya sebagai Tim Ahli bahsa Arab dan Melayu pada Tahun 1884. Apakah sebutan Dayah Al Fatani Darussalam ini ada korelasi dengan Syakh Ahmad Al Fatani, Thailand? Jawabannya bisa ya dan bisa tidak. Yang pasti Abati Aulia sebagai Pimpinan Dayah sangat paham atas jawaban tersebut, hehe
CPR setiap menyapa Abati Aulia selalu disuguhi kopi habib. Dayah ini seringkali dikunjungi para Habib yang berasal dari Yaman. Kopi yang disajikan kepada CPR, adalah kopi khusus, yang diracik langsung pimpinan Dayah Al Fatani, kata beliau kopi ini khusus diberikan kepada “para habaib”. Tentu seduhan kopi ini menjadi pembeda. Karna kopi yang selalu diberikan oleh yang mulia Tgk. Onliansyah (Auliansyah), kepada “para habaib” menjadi pemantik bagi punggawa dalam menambah Rasanya nikmat, wangi dan harum.
Abati Aulia pasca bajir bandang melakukan bakti sosial dengan dewan guru Dayah Al Fathani, Beliaupun menggagas Gerakan Peduli Aceh Al Fathani, Gerakan yang sangat mulia. CPR ada didalam grop WhatshApp yang berjumlah 522 orang yang langsung dikelola oleh Abati Aulia. Disitu terpublis dengan terang benderang setiap bantuan kemanusian korban banjir Aceh Tahun 2025 di Aceh Tamiang dan sejumlah daerah yang terdampak banjir bandang di distribusi langsung oleh Pimpinan Dayah Al Fathani Darussalam dan para dewan guru dayah Al Fathani Darussalam setiap harinya. Langkah yang mulia dan patut kita dukung. Suskses terus gure, Salam 51 55 dari Carlie Papa Romeo (CPR). Semoga Ikhtiar dan Langkah mulia ini mendapat Ridha Allah SWT, CPR selalu monitor dan sesekali membaginya ke teman-teman ASN Nasional serta berbagai grop WA yang menjadi mitra sukses CPR serta mempostingnya di medsos sebagai bagian dari gerakan dakwah.
**Penulis adalah Magister Hukum Tata Negara USK, Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh dan Sekjen DPP ISKADA Aceh, KAHMI Aceh, Presidium IKAHES FSH UIN Ar-Raniry, Aktivis`98, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, Aktivis LBH Darul Misbah, Direktur Aceh Research Institute (ARI)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar