Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal melantik 92 pejabat struktural baru yang mengisi jabatan administrator dan pengawas di lingkungan Pemko Banda Aceh, Senin, 3 November 2025 di aula balai kota.
Ke-92 pejabat tersebut terdiri dari 38 pejabat eselon IIIa, 53
pejabat eselon IIIb, dan satu orang pejabat eselon IVb. Mereka dilantik
berdasar SK Wali Kota Banda Aceh nomor 800.1.3.3/1395/2025.
Dalam amanatnya, Illiza mengatakan pelantikan hari ini bukanlah sekadar pergantian jabatan atau seremonial administratif semata. “Ini adalah momentum penyegaran dan penguatan tata kelola pemerintahan untuk menjawab tuntutan zaman yang semakin dinamis.”
Ia mengingatkan arah pembangunan Kota Banda Aceh lima tahun ke
depan telah tertuang dalam RPJM 2025-2029 dengan visi besar: Banda Aceh
Kota Kolaborasi. Visi ini menegaskan bahwa kemajuan kota tidak bisa dicapai
oleh pemerintah saja, tetapi melalui kolaborasi seluruh unsur pemerintah,
masyarakat, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media.
“Semangat kolaborasi inilah yang harus menjadi napas bagi setiap
ASN, terutama bagi para pejabat yang hari ini dilantik,” ujarnya.
Ia juga menekankan konteks nasional saat ini sedang menuntut
birokrasi yang lebih efisien, adaptif, dan digital. “Pemerintah pusat sedang
mendorong percepatan transformasi digital pemerintahan melalui SPBE (Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik) dan open government agar pelayanan publik
semakin cepat, mudah, dan transparan.”
Kota Banda Aceh harus berada di garis depan dalam implementasi
kebijakan tersebut. “Kita tidak bisa lagi bekerja dengan pola lama. Masyarakat
sekarang menilai kinerja pemerintah bukan dari banyaknya kegiatan, tetapi dari
dampak nyata dan kemudahan pelayanan,” ujarnya.
Maka kepada pejabat yang baru dilantik, Illiza berpesan untuk
menjadi leader yang membimbing, bukan hanya memerintah; menumbuhkan budaya
kerja berbasis kinerja, integritas, dan inovasi; dan memastikan pelayanan
publik yang diberikan benar-benar hadir di tengah masyarakat.”
Secara lokal, Banda Aceh sedang menghadapi sejumlah tantangan
penting, terutama terkait penataan keuangan daerah agar lebih sehat dan efisien
di tengah kebijakan nasional yang menekankan spending better, termasuk upaya
peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui reformasi pajak dan retribusi
daerah.
“Kemudian penguatan layanan dasar publik, terutama pendidikan,
kesehatan, dan kebersihan kota; pengendalian inflasi, serta menjaga stabilitas
ekonomi masyarakat dengan berbagai program seperti pasar murah dan dukungan
terhadap UMKM lokal; dan tentu memperkuat karakter religius dan syariat Islam
sebagai ruh dari pembangunan Banda Aceh,” ujarnya.
Ia melanjutkan, pemerintahannya ingin membangun birokrasi yang
bukan hanya patuh pada aturan, tetapi juga hadir untuk melayani. “Birokrasi
yang tidak hanya sibuk dengan proses, tapi fokus pada hasil dan manfaatnya bagi
masyarakat.”
“Saya percaya, jika kita semua bekerja dengan semangat
kolaborasi, maka Banda Aceh akan terus tumbuh sebagai kota yang religius,
berdaya saing, dan berkarakter. Mari jadikan jabatan ini sebagai sarana
pengabdian, bukan sekadar kedudukan,” ujar Illiza.
Kepada para pejabat yang baru dilantik, wali kota mengucapkan
selamat bertugas. “Ingatlah bahwa jabatan ini bukan hadiah, tetapi ujian dan
tanggung jawab moral. Tunjukkan kinerja yang berdampak, jadilah pemimpin yang
membangun tim, bukan yang merasa paling tinggi.”
“Mari kita bekerja dengan hati, melayani dengan ikhlas, dan
menjadikan setiap keputusan sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Semoga
Allah meridhai setiap langkah dan niat kita dalam membangun Banda Aceh yang
lebih maju, religius, dan berdaya saing,” demikian Illiza Sa’aduddin
Djamal. (JZ01CPR)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar