Oleh Bung Syarif**
Megawali kisah kami mengenal Dr.Musriadi Aswad, M.Pd pemilik callsign Bravo Carlie Oscar (BCO) di Kabilah RAPI Kota Banda Aceh. Carlie Papa Romeo (CPR) saat bergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia Kota Banda Aceh, mengenal sosok Musriadi salah satu pemuda yang diperhitungkan di Kota Banda Aceh. Maklum tokoh muda Ulee Kareng ini, bukan haya aktif di HMI, KNPI, BM PAN, Dosen USM, Politisi bahkan juga salah satu Relawan RAPI lokal Ulee Kareng.
Carlie Papa Romeo mengenal BCO adalah sosok insan yang rajin merajut ukhwah dan silaturahmi dengan aktivis di Kutaraja. Sejak Tahun 2012 CPR sering berwara-wiri Banda Aceh-Lamno setiap hari Sabtu, guna mencerdaskan Putra Barsela dalam satu misi khusus cang panah akademi di Universitas Serambi Mekkah (baca kelas jauh).
Akan tetapi sejak ada kebijakan “stop kelas jauh” kami pun jarang berdiskusi. Kalau kelas jauh ini masih berjalan, CPR orang yang setia mendampinginya dalam melakukan kicauan akademik dengan mobil langganan (L-300).
Kami sudah dibooking penginapan khusus oleh pengelola kampus kala itu. Memburu ikan kerling, durian lamno, batu giok dan bingkisan khusus pasca selesai kicauan akademik menjadi obat pelipur lara. Mie kepiting ala lamno pun menjadi santapan kami di malam hari.
Musriadi Aswad, anak muda kelahiran 25 Agustus 1976 di desa Ilie, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. Alumni Magister Pendidikan Unsyiah yang kini sedang menyelesaikan studi doktoral kosentrasi Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Pemuda yang energik dan haus akan ilmu pendidikan ini, menjadi salah satu politisi muda yang diperhitungkan di Partai Amanat Nasional. Sejak di kampus, ianya aktif di Badan Ekesutif Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Dalam pusaran politik praktis, Musriadi meniti karir di Partai Amanat Nasional, mulai dari bawah. Layak disebut kader tulen PAN. Ketua DPC PAN Kec.Ule Kareng, Ketua DPD BM PAN Banda Aceh, mantan Sekretaris DPD PAN Banda Aceh, dan Wakil Sekretaris PAN Aceh. Baginya berpolitik itu bagian dari ikhtiar perjuangan membangun negeri. Dalam berpolitik itu, kita bersaudara.
Pemuda harus berani tampil dan bersuara lantang dalam menyampaikan kebenaran, ungkap doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Medan. Berbicara tentu berdasarkan fakta, bukan berdasarkan rekayasa. Partai Politik harus diisi oleh orang-orang pilihan.
Pemuda harus mengambil peran strategis. Jika ada anggapan berpolitik itu kotor, itu salah besar. Lebih tepat yang kotor itu oknum aktor politik, ungkap anak ayah (jargon populer serambi mekkah). Partai politik tak boleh dijauhi, melainkan harus didekati dengan masuk ke dalamnya. Pasalnya, parpol adalah pilar utama alias tulang punggung utama demokrasi. Apabila partai politiknya bagus, bagus pula pemerintahannya. Dia mencontohkan soal rekrutmen kepala daerah yang didominasi partai politik. Begitu juga seleksi sejumlah pimpinan lembaga ada di tangan partai politik melalui perwakilannya di parlemen.
BCO kembali terpilih sebagai anggota legislatif Dapil Ulee Kareng, Syiah Kuala yang diusung oleh Partai Amanat Nasional Kota Banda Aceh dua periode ini dengan suara yang bernas, pada akhirnya dilantik sebagai Wakil Ketua DPRK Banda Aceh periode 2024-2029. Dalam berdialektika BCO sangat garang di gedung DPRK Banda Aceh. CPR seringkali menjadi teman dalam berdialektika baik di Banggar, Banleg maupun Komisi. Sukses terus sobat, saatnya kita RAPI-kan lagi cengklenong diudara. CPR menanti suara merdunya di jalur langit lewat canda-candu di udara.
*Penulis Alumni Lemhannas Pemuda Angkatan I, JZ01CPR, Magister Hukum Tata Negara USK, Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Direktur Aceh Research Institute (ARI), Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, Aktivis LBH Darul Misbah, Aktivis`98


Tidak ada komentar:
Posting Komentar