Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal mengikuti wawancara nominasi penghargaan jaminan sosial tentang Penilaian Paritrana Award Provinsi Aceh tahun 2025. Wawancara tersebut dilaksanakan secara zoom meeting bersama tim penilai dari Disnaker Provinsi Aceh dan BPJS Ketenagakerjaan Banda Aceh, Rabu (9/9/2025) dari pendopo.
Paritrana Award merupakan penghargaan yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, dan perusahaan badan usaha yang memiliki kepedulian (awareness) tinggi, dan citra positif terhadap program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Dalam presentasi tersebut, Wali Kota Illiza memaparkan profil
Kota Banda Aceh secara geografis, dengan populasi penduduk sekitar 265 ribu
jiwa yang terdiri atas 132.249 laki-laki dan 133.061 perempuan.
“Banda Aceh menjadi kota tujuan urbanisasi. Setiap tahun, arus
penduduk dari kabupaten sekitar terus meningkat, Dari sisi ekonomi, PDRB Banda
Aceh meningkat dari Rp. 18,5 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp. 26 triliun
pada tahun 2024.Pendapatan per kapita juga meningkat hingga Rp98 juta per
tahun,” papar Illiza.
Illiza juga memaparkan kondisi tenaga kerja, dimana struktur
ketenagakerjaan di Banda Aceh masih cukup dominan di sektor informal. Banyak
warga kita bekerja di UMKM, perdagangan kecil, transportasi, hingga pekerja
lepas di gampong.
“Bagi Pemko, setiap pekerja adalah tulang punggung keluarga dan
pahlawan pembangunan. Tidak boleh ada satu pun pekerja yang dibiarkan tanpa
perlindungan dari kecelakaan kerja, kematian, maupun risiko hari tua. Inilah
yang menjadi dasar pijakan kami dalam mendukung penuh program BPJS Ketenagakerjaan,”
kata Illiza.
Wali kota juga memaparkan capaian kepesertaan BPJS
Ketenagakerjaan di Kota Banda Aceh terus menunjukkan tren positif, baik dari
kalangan ASN dan tenaga kontrak di lingkungan Pemerintah Kota
Banda Aceh hampir seluruhnya sudah terlindungi dalam program jaminan sosial
ketenagakerjaan.
“Pemerintah Kota Banda Aceh juga terus mendorong agar dana
gampong dialokasikan untuk membiayai iuran pekerja rentan, sehingga semakin
banyak masyarakat yang bisa dijangkau, kami juga bekerja sama dengan dunia usaha.
Perusahaan besar maupun UMKM didorong untuk mendaftarkan pekerjanya,”kata
Illiza.
Setelah memaparkan capaian coverage ASN maupun non-ASN, Wali
Kota Illiza juga memaparkan upaya nyata Pemerintah Kota Banda Aceh dalam
memaksimalkan pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan terutama dari
aspek regulasi.
“Saat ini Pemko juga sudah menerbitkan tiga Peraturan Wali Kota
(Perwal) dan juga membentuk tim khusus yang melakukan monitoring dan
inventarisasi badan usaha, menyosialisasikan kepatuhan perusahaan, serta
menindaklanjuti perusahaan yang belum mendaftarkan pekerjanya,” kata Illiza.
Para panelis yang hadir via zoom meeting adalah Akmil Husein,
Helvizar Ibrahim, Putri Bintusy Syathi, Ferry Yanthi Agustina Burhan, sedangkan
Wali Kota di dampingi oleh para Asisten dan juga Kepala OPD terkait.(JZ01CPR)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar