Oleh Bung Syarif*
Dayah Moderen Babun Najah berdiri tanggal 28 April 1994 yang diprakarsai oleh H.Rusli Bintang (pengusaha Aceh), Drs.Tgk.H.Muhammad Ismy, Lc (Ulama Aceh) dan Drs.H.M.Saleh, (Tokoh Masyarakat Ulee Kareng). Dayah ini mengambungkan Ilmu Agama dengan Ilmu Pengetahuan Umum Plus Kitab turats beralamat di Gampong Doy Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh. ± 3 km dari pusat Kota Banda Aceh, tempat yang sangat strategis ini menambah minat santri untuk mondok disana. Memiliki Visi
Terwujudnya lembaga yang unggul dalam mutu dan berwawasan Qur’ani serta mencetak generasi Muslim yang dapat menguasai IMTAQ & IPTEK.
Berdirinya Dayah Moderen Babun Najah merupakan sebuah kerja keras yang didalamnya terlibat berbagai pihak yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Bapak H. DR (HC) Rusli Bintang merupakan seorang pengusaha Aceh yang sukses dan telah mendirikan Yayasan Abulyatama, Bapak Drs.Tgk.H.Muhammad Ismy, Lc adalah seorang Ulama Aceh yang telah lama bermukim di Madinah Arab Saudi sehingga beliau dikenal juga dengan sebutan Abu Madinah.
Dan yang terakhir adalah Bapak Drs.H.M.Saleh. Beliau adalah pegawai pemerintahan yang merupakan sesepuh masyarakat dimana Dayah Moderen Babun Najah didirikan. Mereka memahami keinginan masyarakat Kota Banda Aceh dan Aceh Besar yang mengharapkan adanya tempat pendidikan yang memadukan pendidikan umum dengan pendidikan agama, atau sering kita sebut dengan Pondok Pesantren Terpadu atawa Dayah Moderen sebagaimana yang telah ada di daerah lain.
Dari
kesepakatan mereka bertiga dan didukung oleh tokoh-tokoh masyarakat Aceh
lainnya yang mempunyai perhatian terhadap pendidikan putra putri Aceh, maka
diajukanlah pendirian Yayasan Perguruan Islam (YPI) Babun Najah sebagai
organisasi yang menaungi Pondok Pesantren Moderen Babun Najah. Yayasan tersebut
resmi berdiri dengan adanya Badan Hukum yang tertera dalam Akte Notaris Nomor :
258 / H.U/ 5 /5 / 1994 pada tanggal 28 April 1994 dari Notaris Husni Usman yang
berkedudukan di Banda Aceh.
Setelah yayasan tersebut berdiri, maka dibentuklah panitia pembangunan yang merencanakan dan melaksanakan pembangunan tahap awal Pondok Pesantren Moderen Babun Najah. Pembangunan fisik Pondok Pesantren Moderen Babun Najah pada tahap awal meliputi dua unit rumah permanen yang diperuntukkan untuk rumah pimpinan dan rumah ustadz. Dan satu unit bangunan asrama yang mempunyai lima buah ruangan. Tiga ruangan ditempati oleh santriwati dan dua buah ruangan ditempati oleh santriwan. Sementara bangunan untuk lokal (ruang belajar) digunakan bangunan darurat yang terbuat dari kayu dan beratap rumbia.
Bangunan darurat tersebut tetap digunakan hingga ± 8 tahun. Hal ini disebabkan karena belum adanya bangunan permanen yang bisa ditempati untuk ruang belajar. Kurang lebih tiga bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 5 Juli 1994, kampus Dayah Moderen Babun Najah diresmikan oleh Ny.Siti Hardiyanti Rukmana. Setelah peresmian dilakukan, Dayah Moderen Babun Najah menerima santri perdana untuk tahun pelajaran 1994/1995. Sambutan yang diberikan oleh masyarakat terhadap keberadaan Pondok Pesantren Moderen Babun Najah sangat baik, sehingga jumlah santri angkatan perdana yang masuk pesantren ini sesuai dengan apa yang diharapkan. Baik untuk tingkat Tsanawiyah/SMP maupun tingkat Aliyah/SMU. Mulai sejak didirikan hingga saat ini pesantren terus berkembang baik dari segi bangunan maupun jumlah santrinya.
Kurang lebih 1000 santriwan/wati yang mondok di Dayah Modern Babun Najah setiap tahunnya melahirkan Alumni yang melanjutkan jenjang Kuliah ke Luar Negeri seperti Mesir, Maroko, Australia, Kanada, Amerika dan sejumlah negara eropa lainnya. Umumnya Alumni Babun Najah lebih fokus mendalami Ilmu di Universitas Al Azhar, Cairo, ungkap Tgk Arifin Ramli, Wakil Pimpinan Dayah Modern Babun Najah. Krue semangat sukses terus gure dalam melahirkan Alumni yang berkarakter dan berwawasan internasional.
*Penulis
adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar