Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil Aceh menggelar SILAKWIL ICMI Aceh yang berlangsung tanggal 2 November 2024 di Gedung Mawardi Nurdin Lt.4 Aula Pemko Banda Aceh. Kegiatan tersebut diikuti Orda ICMI se-Aceh. dirangkai dengan Forum Group Diskusi dengan menghadirkan pembicara utama Ismail Rasyid, Pengusaha Aceh berkelas dunia, ungkap Iskandar, S.Sos, M.Si Ketua Organizer Committe (OC). Lebih lanjut Iskandar mengatakan FGD isu Ekonomi dan Kesehaatan dipastikan diikuti Ormas/OKP di Banda Aceh dan Ormas /OKP Aceh serta Jajaran Pengurus ICMI Kab/Kota dan ICMI Aceh. Karna itu Iskandar mengajak semua pihak mengikuti acara ini dengan khitmad.
Karna itu mari sama-sama kita ramaikan SILAKWIL ICMI Aceh 2024 dengan riang gembira. Oya Mas Bro, berikut kami ulas sosok pembicara utama di agenda SILAKWIL ICMI Aceh. Jangan lupa ya hadir, Tuan dan Puan pasti terkesima, karna yang kita hadirkan Pengusaha Kelas dunia. Berikut ulasan biografinya.
Ismail Rasyid merupakan seorang pengusaha internasional asal Aceh dan juga pendiri sekaligus CEO Trans Continent yang bernaung dibawah bendera Royal Group. Ismail Rasyid lahir di Matangkuli, Aceh Utara pada 3 Juli 1968. Ia merupakan lulusan SMA Negeri 1 Lhokseumawe pada tahun 1987 yang kemudian melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Ismail Rasyid merupakan putra dari pasangan Muhammad Rasyid dan Salamah. Ia anak kedua dari enam bersaudara. Ismail Rasyid merupakan seorang pengusaha internasional asal Aceh dan juga pendiri sekaligus CEO Trans Continent yang bernaung dibawah bendera Royal Group.
Ismail Rasyid lahir di Matangkuli, Aceh Utara pada 3 Juli 1968. Ia merupakan lulusan SMA Negeri 1 Lhokseumawe pada tahun 1987 yang kemudian melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Ismail Rasyid merupakan putra dari pasangan Muhammad Rasyid dan Salamah. Ia anak kedua dari enam bersaudara. Untuk menjadi pengusaha sukses seperti saat bukanlah hal yang mudah bagi Ismail Rasyid. Ia berasal dari keluarga pas-pasan di pedalaman Aceh Utara, tepatnya di Matangkuli.
Ayahnya hanyalah seorang utoh dan ibunya juga bukan wanita karir. Karena keterbatasan tersebut, Ismail Rasyid pernah melakoni beberapa pekerjaan kelas bawah untuk menambah biaya kuliahnya. Ia pernah menjadi kernet labi-labi jurusan Pasar Aceh-Lhoknga. Saat itu Ismail Rasyid dikenal luas di kalangan para sopir dan kernet jurusan lainnya, termasuk para awak angkot jurusan Pasar Aceh – Darussalam.
Selain menjadi kernet labi-labi di sela-sela kuliah, Ismail juga melakoni bisnis untuk menopang kehidupannya.
Pada saat acara Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) dihelat di Blang Padang, Banda Aceh. Ismail tidak membuang-buang waktunya hanya sekadar menjadi penonton di event tersebut. Dengan kegigihannya, ia berangkat ke Takengon untuk membeli buah-buahan dari agen di sana. Buah itu kemudian dijual kembali oleh Ismail Rasyid di acara PKA. Lulus dari Universitas Syiah Kuala pada tahun 1993, Ismail Rasyid pulang ke kampung halamannya dan mencari pekerjaan disana.
Karena kondisi Aceh yang karut marut lantaran konflik bersenjata saat itu, Ismail tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Hal ini kemudian membuat Ismail Rasyid nekat merantau ke Batam. Ismail Rasyid telah bekerja pada banyak perusahaan, dengan jabatan yang beragam di berbagai kota. Seperti, Store Supervisor pada CV Oscarindo Batam Pertiwi (contractor and supplier), Team Chief pada PT Singapore Indobatam Co (manufaktur), dan Airfreight Coordinator pada PT Ritra Cargo Indonesia.
Ia juga pernah menjadi Branch Manager PT Citylink Transindo International, Marketing Executive PT Kartika Nusantara (shipping lines and export-import and trading), serta Branch Manager PT Megatrindo Nusantara Abadi (international freight forwarder and logistics service).
Sebelum mendirikan Trans Continent, Ismail Rasyid juga pernah menjadi General Manager PT Nusantara Abadi, General Manager PT C&P Logistics Indonesia, dan Managing Director PT C & P Logistics Indonesia.
Setelah cukup menimba ilmu dan menciptakan relasi bisnis, pada tahun 2003 Ismail Rasyid mendirikan PT Trans Continent di bawah naungan Royal Group. Perusahaan ini bergerak pada bisnis utamanya di bidang transportasi multimoda. Saat ini PT Trans Continent memiliki 19 cabang di 11 provinsi di Indonesia, dua di luar negeri (Australia & Filipina), serta memiliki jaringan kerja di lebih 80 negara.
Selain memimpin PT Trans Continent, Ismail Rasyid juga merupakan bos dari empat perusahaan lainnya yang juga bernaung di group Royal yakni, PT Royal Indonesia (bergerak bidang perdagangan & export import), PT Royal Marine (bidang pelayaran), PT Equator Media Vaganza (media), dan PT Royal Andalas Energi (perusahaan bongkar muat).
Krue semangat sukseskan SILAKWIL ICMI Aceh dengan tema; "Mengokohkan Peran IMTAQ dan IPTEK Menuju Indonesia Emas", Sabtu 2 Novemper 2024 di Gedung Mawardi Nurdin Lt.4 Aula Pemko Banda Aceh. Jangan lewatkan dan catat tanggal pelaksanaannya. Pastikan Tuan dan Puan hadir menyimak ulasan narasumber yang sunguh luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar