Oleh: Bung Syarif*
Perjalanan kami bersama Kabilah ICMI Banda Aceh
Jeunib, Bireun tujuan impian kami
Mengikuti Jamaah Takziyah dan Samadiyah meninggalnya Ulama Kharismatik Aceh
Tu Sop, Ketua HUDA Aceh telah meninggalkan kita selama-lamanya
Iring-iringan kabilah ICMI Banda Aceh pulang dari Jeunib menuju Banda Aceh
Kami menepi di pusaran Pidie, Kedai Cek Min Kupi
Konon Kata Pemuda Pidie. Kedai Cek Min Kupi tempat mangkalnya tokoh pidie dalam meramu menu-menu politik dan Pusat Bisnis Toke-Toke Raya Panyang, Hehe, Santai Bro jangan panik…
Kopi Mas, ungkap Pak Iskandar, Insan Asal Pidie yang bermukim di Kuta Raja
Sanger Kopi kata Kiyai Bustamam..
Teh Poci ungkap Bung Syarif….
Lima menit menjelang minum Teh Poci, Aku ingat pesanmu: “setiap rezeki perlu dirayakan dengan secangkir kopi”
Selera boleh berbeda, Teh Manis, Teh Poci, Teh Hijau, Sanger, Kopi serta Pisgor terhampar di Meja
Ya,
Kopi menambah stamina dalam beraktivitas, ungkap Kiyai Bustamam
Saat toke menanyakan, Pak anda mau saya sajikan kopi apa?
Ku jawab, aku pilih Teh Poci saja, hehe
Karna aku tahu yang ku mau..
Ku coba pindahkan tempat duduk
Menyapa Tuan Sabri Badruddin yang juga hadir disana
Aku tanya, bagaimana rasanya kopimu?
Canda tawa semakin riang
Ternyata pilihannya sama dengan Pak Ketua ICMI Kota Banda Aceh
Teh manis di tambah gula secukupnya
Konon katanya…
Kedai Cek Min Kopi
Tempat mangkalnya Politisi ulung dan penuh dengan kisah yang luar biasa
Disana
jurus-jurus taktik muslihat diolah, hehe
Racikan taktik Ulee Balang membuat raja-raja terpeleset di sana
Bincangan Bisnis dan Politik dibahas dengan "Meuasap" di sana
Anda Boleh percaya dan boleh tidak percaya
Yang pasti Kedai Kopi Cek Min selalu ramai di Kunjungi
Silahkan mampir disana, Kami Hanya Cinta Teh Poci saja
Cek Min Kupi memang bereh.....
* Goresan Pena Pengurus ICMI Kota Banda Aceh Periode 2024-2029
Tidak ada komentar:
Posting Komentar