Hari ini kita berdialektika, sesama Praja Wibawa
Di Hotel Hemes Palace, kita bicara haluan Penegakan Syariat Islam Serambi Mekkah
Hadir berhimpun lintas Mitra Sukses
Unsur POLRI, Dinas Teknis Plus Praja Wibawa Kab/Kota
Banyak hal dibicarakan disana
Mulai soal tupoksi Praja Wibawa dan Berbagai Persoalan seputar penegakan Perda (Qanun)
Bu Nuri dengan lantangnya bicara nasib PPNS
Yang kini hilang dan menebar dimana-mana
Ada juga yang menyoroti keberadaan cafee di pinggir sungai dan tepi kali
Dengan model Car Coffe dan lampu remang-remang bak eropa sana
Ada juga yang menyoal seputar pakaian dan busana
Ada juga yang berjuang soal status Wilayatul Hisbah yang bagian dari Praja Wibawa
Yang belum jelas status dan tingkat kesejahteraan mereka
Wahai Tuan dan Puan di luar sana…
Praja Wibawa ibarat anak penting tapi kurang kasih sayang orang tua
Ia dibutuhkan negara, tapi kurang perhatian negara
Status mereka banyak yang belum sejahtera
Dilapangan di caci maki, resiko kerja dan nyawa sudah pasti
Wahai Tuan dan Puan yang diluar sana
Praja Wibawa, bukan malaikat
Bukan Pula Nabi yang suci
Mereka hanyalah insan biasa
Yang tak luput dari salah dan dosa
Wahai Tuan dan Puan diluar sana
Tugas Praja Wibawa begitu berat
Diberi amahan negara memastikan regulasi berjalan dengan baik
Menjaga keutuhan NKRI
Pengawal Regulasi
Memastikan warga hidup tentram dan damai
Memastikan Syariat Islam tegak di Aceh
Ini bukan tugas yang tanpa resiko
Dilapangan dicaci maki
Di media di buli bahkan di tekan psikologi
Tapi kami tak penduli
Menjalankan tugas suci dengan sepenuh hati
Wahai Tuan dan Puan di luar sana
Mari melihat situasi dengan jernih
Soal kinerja Praja Wibawa
Jangan melihat setetes nila saja
Tapi lihatlah ada gula disana
Agar Tuan dan Puan menilai Kinerja Praja Wibawa
Dengan takaran emosional yang seimbang dan bersahajan
*Goresan Pena Praja Wibawa Kota Banda Aceh, Sekjen DPP ISKADA Aceh, Sekretaris Forum Muda Alumni Lemhannas Aceh, Direktur Aceh Research Institute (ARI), Dosen FSH UIN Ar-Raniry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar