8 Mar 2022

Dendang Praja Wibawa

Oleh Bung Syarif*


Hari ini kita berdialektika, sesama Praja Wibawa

Di Hotel Hemes Palace, kita bicara haluan Penegakan Syariat Islam Serambi Mekkah

Hadir berhimpun lintas Mitra Sukses

Unsur POLRI, Dinas Teknis Plus Praja Wibawa Kab/Kota

 

Banyak hal dibicarakan disana

Mulai soal tupoksi Praja Wibawa dan Berbagai Persoalan seputar penegakan Perda (Qanun)

Bu Nuri dengan lantangnya bicara nasib PPNS

Yang kini hilang dan menebar dimana-mana

Ada juga yang menyoroti keberadaan cafee di pinggir sungai dan tepi kali

Dengan model Car Coffe dan lampu remang-remang bak eropa sana

 


Ada juga yang menyoal seputar pakaian dan busana

Ada juga yang berjuang soal status Wilayatul Hisbah yang bagian dari Praja Wibawa

Yang belum jelas status dan tingkat kesejahteraan mereka

 

Wahai Tuan dan Puan di luar sana…

Praja Wibawa ibarat anak penting tapi kurang kasih sayang orang tua

Ia dibutuhkan negara, tapi kurang perhatian negara

Status mereka banyak yang belum sejahtera

Dilapangan di caci maki, resiko kerja dan nyawa sudah pasti

 

Wahai Tuan dan Puan yang diluar sana

Praja Wibawa, bukan malaikat

Bukan Pula Nabi yang suci

Mereka hanyalah insan biasa

Yang tak luput dari salah dan dosa

 

Wahai Tuan dan Puan diluar sana

Tugas Praja Wibawa begitu berat

Diberi amahan negara memastikan regulasi berjalan dengan baik

 


Menjaga keutuhan NKRI

Pengawal Regulasi

Memastikan warga hidup tentram dan damai

Memastikan Syariat Islam tegak di Aceh

Ini bukan tugas yang tanpa resiko

 

Dilapangan dicaci maki

Di media di buli bahkan di tekan psikologi

Tapi kami tak penduli

Menjalankan tugas suci dengan sepenuh hati

 

Wahai Tuan dan Puan di luar sana

Mari melihat situasi dengan jernih

Soal kinerja Praja Wibawa

Jangan melihat setetes nila saja

Tapi lihatlah ada gula disana

Agar Tuan dan Puan menilai Kinerja Praja Wibawa

Dengan takaran emosional yang seimbang dan bersahajan

 

*Goresan Pena Praja Wibawa Kota Banda Aceh, Sekjen DPP ISKADA Aceh, Sekretaris Forum Muda Alumni Lemhannas Aceh, Direktur Aceh Research Institute (ARI), Dosen FSH UIN Ar-Raniry

 

 

 

 

Tidak ada komentar: