25 Jan 2022

Saat Pol PP WH menyapa BNN Kota Banda Aceh

Oleh; Bung Syarif


Awal kisah pertemanan saya dengan Hasnanda Putra saat sama-sama berkhitmad menjadi pengurus DPD KNPI Banda Aceh periode 2012-2015, sebelumnya saya memang sudah kenal tapi belum akrab. Pertemanan ini berlanjut hingga kini.

Bung Hasnada, saya menyebutnya kala itu. Ia sosok pemuda yang energik, cerdas dan penuh strategi. Pentolan HMI Cabang Jantho, Aceh Besar ini sangat lincah dalam memainkan gendang kepemudaan. Karir ASN-nya melejit diawali dengan menjadi Abdi Negera Pidie, lalu pindah di Pemko Banda Aceh. Beberapa jabatan strategis ia pegang diantaranya kasi Limbah dan Sanitasi pada Dinas Pekerjan Umum yang kini mekar menjadi Dinas Perkim dan Dinas PUPR, Kabid pada Dinas Pariwisata, Kabid Kesbangpol, Sekdis Kesbangpol hingga kini menjadi Kepala BNN Kota Banda Aceh. Kami berteman tanpa sekat. Beliau Putra Pidie dan Saya Putra Barsela. Tidak ada sekat rasisme diantara kami. Dalam banyak hal gerakan idiologi sama. Sama-sama pentolan Alumni Lemhanas dan Alumni Himpunan Mahasiswa Islam

Saat kami ditugaskan sebagai salah satu punggawa Praja Wibaya. Kami langsung bertandang ke markas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banda Aceh. Jargon; berani, nasionalis, netral, responsif dan inovatif. Kehadiran kami disambut hangat oleh Bapak Hasnanda Putra, ST, MM, MT. Saya lebih familiarnya menyebutnya Bung Hasnanda atawa Banghas. Di hari ke-10 menggawangi Kabid PSI, saya meminta dukungan Banghas. Saya pesankan jika ada indikasi personil Praja Wibawa yang terlibat narkoba langsung disikat habis dan tidak ada ampun. Negeri ini harus dijaga dan kita butuh insan yang zero narkotika. Insya Allah saat Banghas telah memberikan dukungan maksimal maka energi baru semakin bergelora


 

Tidak ada komentar: