30 Nov 2021

Mie Pangsit Pemantik Santri Tahfidz Darul Fikri Al Waliyah


Dikutip dari berbagai sumber, pangsit atau yang dikenal juga dengan nama wonton disebut-sebut berasal dari Tionghoa sejak zaman Dinasti Tang (618-906). Sebenarnya terdapat makanan yang menjadi asal mula lahirnya pangsit saat itu, yaitu “jiaozi”.  Makanan ini dibuat dari adonan tepung yang tipis dengan isi di dalamnya dan dihidangkan bersama sup tradisional. Jiaozi semakin terkenal karena disajikan dalam Festival Musim Semi dan perayaan tahun baru. Pangsit dalam filsafat kuno dikenal sebagai hundun.

Diabad ke-6 Mie Pangsit diolah dengan menambah berbagai ramuan, yang akhirnya berkembang di seluruh Nusantara. Ternyata di Dayah Darul Fikri Al Waliyah dijadikan menu istimewa bagi santri penghafal Al-Qur`an atawa dikenal Santri Tahfidz.

Selasa 30 Nopember 2021, para Punggawa Disdik Dayah Banda Aceh melakukan Safari Evaluasi Santri Tahfidz pada dua locus yaitu Dayah Mini Aceh Gampong Alue Naga Kec. Syiah Kuala dan Dayah Darul Fikri Al Waliyah Gampong Cot Lamkeuweuh, Kec. Meuraxa Kota Banda Aceh.  Tgk. Deni TA selaku guru Dayah Darul Fikri dengan sigapnya menyuguhkan Mie Pangsit Ala Darul Fikri Al Waliyah, masakan Umi yang penuh selera. Rasanya beda tipis dengan Mie Pangsit pada masa Dinasti Tang. Makyoes dan enak tenang, ungkap Saiful Bahri, sang legendaris...hehe.

 

Tidak ada komentar: