Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengukuhkan struktur pengurus Majelis Akreditasi Dayah Aceh (MADA) masa kerja tahun 2021-2024, di Anjong Mon Mata Komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Senin (26/04/2021).
Pengukuhan itu disaksikan langsung oleh Ketua komisi VI DPRA, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Ketua Majelis Pendidikan Aceh (MPA), Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Kepala Bank Indonesia (BI) Aceh, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Kakanwil Kemenag Aceh, Ketua BKMT Aceh, para Asisten Sekda, Staf Ahli Gubernur dan Kepala SKPA Pemerintah Aceh.
Adapun mereka yang dikukuhkan; Tgk Haekal Afifa Asyarwani menjabat sebagai Ketua, Tgk Ibnu Hajar menjabat sebagai Wakil Ketua, kemudian Tgk Marbawi Yusuf, Tgk Ilham Mirsal dan Tgk Syarwani menjabat sebagai Anggota. “Saya percaya Anda akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” kata Nova saat pengukuhan.
Dengan hadirnya Majelis Akreditasi Dayah Aceh (MADA), diharapkan mampu mendongkrak mutu dan standardisasi pendidikan dayah ke depannya, melalui proses akreditasi Lembaga Pendidikan Dayah di Aceh. Demi terwujudnya pendidikan dayah yang berkualitas menuju pencapaian cita-cita Aceh Hebat, sehingga mampu bersaing di level nasional maupun internasional. “Semoga, cita-cita ini dapat menjadi perhatian kita bersama, khususnya para anggota Majelis Akreditasi Dayah Aceh yang dilantik pada hari ini,” ujar Nova Iriansyah, Gubernur Aceh yang juga Politisi Partai Demokrat Aceh.
Kamis, 29 Juli 2021, kami merasa beruntung bisa bercengkrama langsung dengan Tgk. Haekal Afifa Asyarwani, Ketua Majelis Akreditasi Dayah Aceh. Pertemuan yang penuh keakraban ini ibarat bertemunya para pendekar aktivis yang punya semangat yang sama dalam memajukan Lembaga Pendidikan Dayah. Alumni Hubungan Internasional, Universitas Indonesia ini, sosok pemuda energik, hatiku bergumam. Kalau kita singgung soal hasan tiro, ia punya referensi yang utuh. Bahkan dalam waktu dekat ia akan melaunching “Mesium Mini Hasan Tiro”, kami bicara santai sambil menikmati menu varian, sanger, teh dingin hijau dan sate padang. Sebelum memimpin Ketua Majelis Akreditasi Dayah Aceh, saya sering membaca kicauan pikirannya di berbagai media. Ketajamannya dalam menulis tak diragukan lagi. Ibaratnya kalau penanya sudah berseliyuran, maka “arasy” berguncang. Santai bro jangan terlalu serius, hehe.
Pertemuan satu meja dengan Ketua Majelis Akreditasi Dayah Aceh, sungguh berkelas. Saya menyimak dengan runut setiap untaian kata yang keluar dari lisannya. Soal kemampuannya dalam kajian kitab thurats tidak diragukan lagi. Gerakan dan jaringannya luas. Energik dan mumpuni. Ketulusannya dalam melakukan pentadbiran dayah sungguh luar biasa. Satu yang saya tangkap, jangan coba-coba mengajak berdebat dengannya, pasti dihayak…hehe. Sukses selalu pak ketua. Yang pasti hatinya lembut, selembut beti lapea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar