Banda Aceh-Disdik Dayah Kota Banda Aceh melaksanakan Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam rangka penyempurnaan rancangan awal penyusunan Rencana Kerja (Renja) OPD Tahun 2022 menjadi rancangan Renja OPD Tahun 2022.
Penyusunan Renja OPD yang dilaksanakan pada Senin (22/03/2021) di hadiri oleh stakeholders diantaranya; Ketua Nahdatul Ulama Kota Banda Aceh, Waled Rusli Daud, S.HI, M.Ag, Ketua Forum Pimpinan Dayah Kota Banda Aceh, Waled Muhiban Hajat, S.Sos, Ketua RTA Banda Aceh, Abi Ismail Husen, Direktur Daerah LPPTKA-BKPRMI Banda Aceh, Mardani,SH serta mewakili Ketua HUDA Kota Banda Aceh, Tgk. Ridwan AG. Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh dengan melibatkan unsur Pejabat Teknis Bappeda Kota Banda Aceh.
Diawal presentasinya, perwakilan Bappeda Kota Banda Aceh, Hafriza, S.ST, MA mengatakan bahwa sesuai target RPJMD Kota Banda Aceh Tahun terakhir (2022) fokus pembangunan diarahkan pada indikator “meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi ril serta memperkokoh peran lembaga keuangan mikro syariah”, bukan berarti Disdik Dayah Banda Aceh tidak boleh menyusun program dan kegiatan diluar dari framing ini.
Lebih lanjut Hafriza mengatakan kehadiran kita disini dalam rangka menyerap aspirasi pihak-pihak yang nantinya berkontribusi dalam pentadbiran Dayah, TPA dan Balai Pengajian. Untuk itu forum ini dinilai sangat strategis, nantinya setelah pertemuan ini proses rancangan awal Renja, pihak Bappeda akan mengupdate menjadi Renja OPD.
Kami sarankan, pada saat penyempurnaan rancangan usulan kegiatan itu sudah jelas indikator, target, tujuan dan rencana kerja anggaran (RKA) sederhananya untuk diinput dalam aplikasi SIPD,” kata Hafriza.
Lanjutnya bahwa, harus dibedakan bahwa rancangan awal itu merujuk pada rencana strategis (Renstra) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) daerah, sedangkan rancangan adalah analisa kebutuhan. Analisa kebutuhan bisa masukan dari stakeholder, usulan dari Musrenbang, dan ada dari kebijakan nasional,” jelasnya.
Lanjutnya bahwa nanti pada saat pelaksanaan kami akan melakukan asistensi dengan tujuan menanyakan usulan yang telah masuk, bagaimana ide itu diterjemahkan pada saat pelaksanaanya.
Sementara Kepala Disdik Dayah Banda Aceh, Alizar Usman,S.Ag, M.Hum, mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan beberapa program prioritas dalam Renja Tahun 2022 diantaranya program santri Tahfidz, Pembinaan Manajemen Dayah, Insentif Guru Dayah, TPA dan Balai Pengajian, Pembinaan Guru TPA, Perlombaan MQK Santri Dayah, Pelatihan Jurnalistik Bagi Santri/Guru Dayah, Pelatihan Metodelogi Pembelajaran, Pelatihan Penterjemah yang efektif serta berbagai pelatihan dan peningkatan Sapras Dayah, TPA dan Balai Pengajian, tentunya ini semua akan menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, mudah-mudahan semua kegiatan yang kami sampaikan menjadi pertimbangan Tim TAPD melalui Bappeda Kota Banda Aceh.
Pertemuan yang berlangsung penuh keakraban ini mendapat respon positif dan diskusi harmoni, Mardani Dirda LPPTKA-BKPRMI Banda Aceh berharap adanya perhatian pemerintah Kota Banda Aceh melaui Disdik Dayah terhadap pemberian insentif bagi ustadz/ustazah TPA serta adanya berbagai Pelatihan SDM bagi guru TPA se-Kota Banda Aceh, hal ini diamini Ustazah Khadijah, S.Pd.I Suvervisor LPPTKA-BKPRMI Banda Aceh, termasuk juga adanya bantuan buku panduan/standarisasi Kurikulum TPA se-Kota Banda Aceh, ungkap Khadijah
Sementara Waled Rusli Daud, S.HI,M.A.g berharap program pemberian Kitab bagi santri/guru Dayah harus dikomunikasi dulu dengan para pimpinan Dayah agar tepat sasaran dan jangan terlalu banyak buku bacaan yang tidak dibutuhkan ungkapnya, harus juga diperhatikan insentif guru dayah, termasuk pelaksaan MQK menjadi agenda Tahunan Disdik Dayah Kota Banda Aceh kedepan, karena MQK menjadi ruhnya dayah di Kota Banda Aceh.
Waled Muhibban Hajat, Ketua Forum Pimpinan Dayah Kota Banda Aceh berharap sesuai target RPJMD tahun kelima (2022), agar adanya program Bantuan Ekonomi dalam bentuk modal usaha Koperasi Pondok Pesantren/Dayah (KOPENTREN). Sehingga Dayah di Banda Aceh kuat secara pemeberdayan ekonomi. Abi Ismail Husen, Ketua RTA berharap Disdik Dayah Banda Aceh kedepan dapat bersinergi dengan lembaga-lembaga lainya, RTA siap menjadi mitra strategis, ungkapnya. Saya selaku mantan Juara I Nasional MQK sangat berharap Disdik Dayah Banda Aceh melakukan pembinaan MQK bagi santri dayah di Banda Aceh secara berkelanjutan kedepan.
Tentunya respon positif ini menjadi penyemangat kami ungkap Abah Lam Ateuk, sapaan akrab Alizar Usman, Kadisdik Dayah Banda Aceh. Usulan yang disampaikan stakeholders akan kami diskusikan kembali dengan pejabat strukturak dilingkup Disdik Dayah Banda Aceh dalam rangka penyempurnaan dokumen Renja 2022 ungkap Alizar Usman, makananya diforum ini saya mintakan kepada seluruh pejabat Disdik Dayah Banda Aceh untuk mencatan dan menterjemahkan kedalam RKA 2022. (SM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar