Bung Hasnada, saya menyebutnya kala itu. Ia sosok pemuda yang energik, cerdas dan penuh strategi. Pentolan HMI Cabang Jantho, Aceh Besar ini sangat lincah dalam memainkan gendang kepemudaan. Karir ASN-nya melejit diawali dengan menjadi Abdi Negera Pidie, lalu pindah di Pemko Banda Aceh. Beberapa jabatan strategis ia pegang diantaranya kasi Limbah dan Sanitasi pada Dinas Pekerjan Umum yang kini mekar menjadi Dinas Perkim dan Dinas PUPR, Kabid pada Dinas Pariwisata, Kabid Kesbangpol, Sekdis Kesbangpol hingga kini menjadi Kepala BNN Kota Banda Aceh. Kami berteman tanpa sekat. Beliau Putra Pidie dan Saya Putra Barsela.
Berdiskusi diruang kerja BNN BNA |
Kami ada kemiripan selera, terutama menyangkut soal hoby bersepeda dan berdialektika keilmuan. Dalam banyak momentum sering “beririsan”, walau kini Bung Hasnanda semakin qece, dengan jabatan yang baru. Memilih hijrah menjadi ASN vertikal adalah pilihan Bung Hasnanda kini. Kami pernah mengadu nasib mengikuti seleksi Jabatan Pimpinan Pratama (Eselon II.b) dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh di Tahun 2019, dengan pilihan yang berbeda. Bung Hasnanda membidik Setwan DPRK Banda Aceh dan Dispora Banda Aceh sementara saya memilih Kepala BKPSDM Banda Aceh dan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja. Walau kami sama-sama belum berhasil, akan tetapi semangat “bek kendo”.
Pasca Bung Hasnanda berkhitmad menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banda Aceh, saya sering diajak terlibat dalam banyak hal misalnya mendampingi Bung Hasnanda Deklarasi Pemuda Gampong Anti Narkoba, Satgas Anti Narkoba dan beberapa forum diskusi terkait ikhtiar BNN Kota Banda Aceh dalam memberantas Narkotika di Banda Aceh. Sukses Bung Hasnada, anda memang orang yang tepat menjadi Nahkoda BNN Kota Banda Aceh.
*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar