Selasa 17 Maret 2021 menjadi momentum baik bagi Amrina Habibi, Kabid Pemenuhan Hak Anak pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Propinsi Aceh, memberikan penyegaran informasi atas Kota Layak Anak (KLA) kepada Gugus Tugas Kota Layak Anak Kota Banda Aceh. Diawal pengantarnya Kak Amrina, kami menyebutnya Kakak Pemerhati Anak Aceh, hehe. Tentu bukan beralasan,yang bersangkutan semenjak di Himpunan Insan Cita dinilai sangat vokal menyuarakan hak-hak anak. Maka wajar kalau Gubernur Aceh memberikan amanah kepadanya sebagai Kabid Pemenuhan Hak Anak pada institusi DPPPA Aceh.
Kembali
kepada KLA, Kak Amirina memulai dengan jargon, “Aneuk Gop Aneuk Getanyo”,
kepasihan Kak Amrina mengulas dendang KLA sungguh luar biasa. Ia paham
sekali dendang KLA. Apa yang dilakukan Wali
Kota Banda Aceh H Aminullah Usman SEAk MM dan jajarannya sungguh mendapat
apresiasi kami, padahal Aceh Besar sudah 15 Tahun mendeklarasikan sebagai KLA
tapi tidak ada progres yang signifikan dalam evaluasi kami ungkap Presidium
KAHMI Aceh ini, saya menyimak saja setiap ulasan. Maklum baru kali ini mengikuti
forum ini, yang sebelumnya setiap event KLA di ikuti srikandi Eli Eryani Kasi
Sapras Disdik Dayah Kota Banda Aceh.
Sebagai peserta rapat yang mewakili Kadisdik Dayah Banda Aceh, saya mencoba mencari informasi seputra KLA di mbah google, agar saat memberikan argumentasi tidak keliru, hehe. Sambil menyimak dengan seksama paparan kak Amrina. KLA itu satu prediket yang disematkan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dan Banda Aceh Pada Tahun 2017 meraih prediket KLA Pratama dan saat ini KLA Madya. Dimana Perdiket Istiemenya adalah KLA Utama. Ini menjadi target Bang Carlos di Tahun 2021 yang disampaikan oleh Bapak Amiruddin Sekda Kota Banda Aceh, walau target ini agak berat. Meraih itu butuh dukungan semua pihak.
Parameter KLA itu ada 5 Kluster yaitu : 1 Kluster Hak Sipil Kebebasan, 2, Kluster Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif, Kluster 3 Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan, Kluster 4 Pendidikan, Pemanfaatan waktu luang dan kegiatan Budaya serta Kluster 5 Perlindungan Khusus. Dimana masing-masing kluster terdiri dari berbagai indikator dan bobot nilainya.
Keseriusan Pemko Banda Aceh guna meraih prediket KLA istiewa terus di lakoni diantarannya dengan melakukan berbagai aktivitas antara lain; menerbitkan sejumlah aturan pendukung seperti qanun tentang perlindungan ibu, bayi baru lahir, dan anak, Perwal tentang pengembangan kota layak anak, pengurusan Kartu Indentitas Anak (KIA) jemput bola di sekolah, gerakan gampong sehat, gampong syariah, gampong ramah anak, gampong carong, gampong tangguh bencana, dan gampong hijau.
Dalam aspek pemenuhan Sapras Anak, Banda Aceh telah memiliki 100 sekolah PAUD, lima sekolah ramah anak, dayah ramah anak, bus sekolah, ruang bermain anak, perpustakaan gampong dan lain sebagainya. “Pemenuhan hak anak berupa akta kelahiran sudah mencakup 80 persen, pemberian ASI eksklusif, imunisasi, dan pendidikan dasar 12 tahun juga sudah kami penuhi,”ungkap Bang Carlos.
Tentunya Banda Aceh sangat berharap hasil verifikasi hibrid nantinya secepatnya mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota Layak Anak. dengan prediket istimewa di Tahun 2021
Berdasarkan hasil publikasi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak baru Solo dan Surabaya yang masuk peringkat KLA Utama di Nusantara. Melihat keseriusan jajaran Pemko Banda Aceh tak tertutup kemungkinan di Tahun 2021 Banda Aceh naik kelas, walau harus diakui salah satu indikator yang berat saat ini adalah aspek pemenuhan air minum dan sanitasi dan ini diakui kak Amrina selaku pawang KLA di Aceh. Tapi jangan salah kak Amrina, saat ini Bang Carlos dan Cek Zainal telah melakukan langkah-langkah strategis dan taktis dalam menuntaskan persoalan air minum di Kota Banda Aceh. Untuk pemenuhan kesehatan dilingkungan Dayah, Walikota mengintruksikan Dinkes Kota Banda Aceh guna melakukan pemeriksaan kesehatan/pelayanan kesehatan periodik sebulan sekali di bagi santri dan guru Dayah yang ada di Banda Aceh sejak Tahun 2021. Krue semangat....
*Diramu oleh Muhammad Syarif, SHI,M.H Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh, Peserta Rapat Gugus Tugas KLA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar