Oleh Syarif Meukek*
Perjalanan berliku menelusuri bukit geureute
Aceh Jaya tujuan impian kami
Menjemput putri meurehom daya ungkap raja gopal
Iring-iringan kabilah Kutaraja menuju pelaminan
Kabilah Dayah menepi di pusaran lamno Jaya
Kopi cinta kami menyebutnya
Lima menit menjelang minum kopi, Aku ingat pesanmu: “setiap rezeki perlu dirayakan dengan secangkir kopi”
Selera boleh berbeda, kopi pahit, sanger, kopi susu atawa kopi tubruk
Ya, Kopi menambah stamina dalam beraktivitas
Saat toke menanyakan, Pak anda mau saya sajikan kopi apa?
Ku jawab, aku pilih kopimu”
Karna aku tahu yang ku mau..
Ku coba pindahkan tempat duduk
Menyapa kombes senior
Aku tanya, bagaimana rasanya kopimu?
Canda tawa semakin riang
Ternyata pilihan kopi kita sama
Kopi manis di tambah gula secukupnya
Konon katanya
Meurehom Daya kaya akan kopi pemantik
Negeri yang penuh dengan kisah para raja
Nanggroe Daya konon tumbuh raja-raja kecil
Kerajaan Lamno, Kuala Unga, Keuluang hingga Kuala Daya
Kerajaan yang akhirnya bersatu dibawah Sultan Alaidin Riayatsyah
Secangkir kopi menyatukan Meurehom Daya
Seduhan kopi tanpa cuka dan gula
Kopi pahit meninggikan bola mata
* Bung Syarif Meukek pemuda yang sedang belajar menjadi pujangga, suka minum bandrex dimasa pandemi covid-19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar