16 Des 2020

Menunggu Pelantikan Majelis BADA

Oleh: Muhammad Syarif, SHI,M.H*


Dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 15 ayat 12 Peraturan Gubernur Aceh Nomor 64 Tahun 2019 tentang Badan Akreditasi Dayah Aceh, Gubernur Aceh telah membentuk Panitia Seleksi Majelis Akreditasi Dayah Aceh (BADA), Kamis 18 Juni 2020.

Melalui Keputusan Gubernur Aceh Nomor 821/1040/2020 tentang Pembentukan Panitia Seleksi Majelis Akreditasi Dayah Aceh, Gubernur menunjuk 3 orang Panitia Seleksi, yaitu; Tgk H Faisal Ali Pimpinan Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Aceh Besar yang juga Wakil Ketua MPU Aceh, kemudian Tgk H Rusli Daud Lamjamee Pimpinan Dayah Mishrul Huda Malikussaleh dan Tgk H Muhibban M Hajad Pimpinan Dayah Mabdaul Ulum Al-Aziziyah.

Sebagaimana dipahami Lahirnya Majelis Badan Akreditasi Dayah berawal dari hasil rekomendasi Rakor Terpadu Dayah se Aceh Tahun 2018  yang diikuti oleh Pejabat Disdik Dayah Kab/Kota, dimana pelaksanaan penentuan Tipologi Dayah selama ini dilakukan oleh Tim bentukan Disdik Dayah Aceh dengan melibatkan unsur pejabat dinas teknis (Disdik Dayah Aceh dan Kanwil Agama Aceh) serta kalangan teungku dayah.

Lahirnya Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Dayah mengamanahkan terbentuknya lembaga otonom yang melakukan Akreditasi Dayah. Keberadaan Badan Akreditasi Dayah Aceh diatur dengan Peraturan Gubernur Aceh. Karenanya  lahirnya Peraturan Gubernur Aceh Nomor 64 Tahun 2019 secara legal formal keberadaan Majelis BADA dianggap strategis kedepan.

Proses seleksi calon anggota Majelis Akreditasi Dayah Aceh sudah final, konon katanya 5 nama yang menahkodai Majelis Akreditasi Dayah Aceh sudah dimeja gubernur Aceh untuk ditanda-tangani SK-nya dan menunggu pelantikan. Konsekwensi logis politik kelembagaan Dayah Aceh kedepan dalam penentuan tipe A, B, C menjadi tugas Majelis ini. Pentadbiran Dayah ke depan semakin “aduhai”.

 Akhir Desember 2020 pejabat teknis yang membidangi Dayah di Kab/Kota sudah dipanggil oleh Usamah El-Madny dalam satu misi utama menyamakan “sinyal dan frekuensi” Pentadbiran Dayah. Jangan nanti miskomunikasi saat kapal pesiar dayah melaju kencang. Kami selaku Punggawa Dayah di Kota Banda Aceh menanti siapa sosok pendekar Majelis BADA. Setidaknya para insan yang telah mengikuti seleksi calon anggota Majelis BADA merasa “dag-dig-dug”. Semoga SK-nya tidak masuk angin, hehe. Takbir

 

*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh

 

Tidak ada komentar: