Oleh Bung Syarif *
Dayah Mini Aceh yang didirikan 1 April 2017 oleh Tgk. Umar Rafsanjani, Lc, MA ini walau baru “seumur jagung” perkebangangnnya sungguh luar biasa. Berawal dari mimpi luhurnya mencetak kader Ulama Militan dan Istiqamah mengawal Aswaja, Abi Umar kini telah menuai berkah. Saya mengamatinya dengan seksama kiprah pendekar Aswaja ini dalam membangun Dayah dengan penuh lika-liku.
Tepatnya 16 Desember 2016 saya inten menyapa Abi Umar, pasca mengabdi sebangai punggawa Disdik Dayah Banda Aceh. Abi Umar dikenal tegas, dan ternyata sosok humoris dan melangkolis. Ini kesan saya setiap berkomunikasi dengan beliau. Saat peresmian Dayah Mini Aceh, saya penasaran, kenapa pilihan namanya Dayah Mini. Lazimnya Alumni Dayah Salafiyah pasti menambalkan diksi al mamaternya seperti Al Aziziyah, Al Waliyah, Al Fata. Al Huda dan sebagainya.
Konon katanya dulu Nama Dayah ini Dayah Darussalam Aceh, belakangan berubah menjadi Dayah Mini Aceh yang kemudian disahihkan dengan Akte Notaris pada hari Rabu tanggal 22 Juli 2020. Secara legal standing kini Namanya jelas dan terang benderang“Dayah Mini Aceh”
1 April 2020 genap sudah berumur 3 Tahun ibarat bayi yang baru merangkak. Kalau diibaratkan layak disebut “bayi ajaib”. Tuan dan Puan boleh melihat dengan kasat mata langsung betapa dayah ini semakin maju. Santri yang mondok berasal dari seluruh Aceh. Dahsyat bukan?, ada keberkahan di Dayah ini.
Santrinya setiap tahun semakin membludak, bangunannyapun kian menawan. Ini semua berkat kerja cerdas dan kerja iklas Abi Umar beserta jajaran pengurus dayah, tak terkecuali koneksitas, relasi yang dibangun oleh Abi Umar
Santri Belajar Mandiri |
Saya membanyangkan Dayah ini kedepan akan menjadi salah satu Dayah Salafiyah berwawasan internasional. Ini bukan imajiner kosong, tanpa alasan. Abi Umar yang lama bermukim di Al Azhar, Cairo,Mesir tentu punya cara jitu dalam memajukan dayah. Guru yang dipilihpun guru-guru terbaik, kolaborasi timur tengah dan lokal.
Abi Umar juga dikenal sebagai dai lintas negara. Malaysia menjadi kampung kedua pengabdiannya selain Aceh. Tiap bulan sebelum pandemi, beliau mondar-mandir Aceh-Malaysia, saya tahu karna saat menyapanya beliau eh ternyata lagi kasih kajian keagaman di Malaysia. Dayah Mini Aceh, Namanya Mini tapi gagasannya besar. Diperkuat oleh tim yang solid dalam mengelola Lembaga Pendidikan Islam, tak tertutup kemungkinan Dayah ini dalam 5 Tahun kedepan menjadi incaran santri luar negeri terutama santri jiran Malaysia. Apalagi beliau di Malaysia dianggap sebagai salah satu dai Indonesia yang bersertifikat (berlisensi) kerajaan.
Didayah ini juga menerapkan program santri tahfidz binaan Disdik Dayah Banda Aceh sejak Tahun 2018, alhamdulillah santri dayah ini selalu unggul dalam setiap evaluasi. Tidak salah jika Ayah dan Bunda Bansigoem Aceh memasukkan anaknya pada Dayah ini, karna disini disamping belajar kitab thuras (kitab kuning) junga menerapkan program santri tahfidz bagi santri yang punya talenta menjadi ulama besar. Krue semangat sukses selalu Abi Umar. Kami bangga, sukses juga buat seluruh guru yang mengabdi di Dayah yang semakin bersinar ini. Tak salah jika jargon dari Pojok Dayah ini terpancar dengan jelas cahaya kegemilangan. Disini Ulama Muda Aceh dicetak. Santrinya jelas nasab ke-ilmuannya, Manhaj Aswaja sangat kental dan pimpinan dayah-nya Ulama Lintas Negara sekaligus pengawal setia tuan guru Abdul Somad.(UAS) jika berdakwah di Aceh
*Penulis
adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh, Penulis Buku Reformasi
Birokrasi dari Banda Aceh untuk Indonesia, Mantan Aktivis`98
Tidak ada komentar:
Posting Komentar