29 Okt 2020

Eksistensi RSUD Meuraxa Banda Aceh dalam Lintasan Sejarah


Letkol. Perwira TNI Komando Sumatera Teuku Hamid Azwar. Ia adalah pejuang kemerdekaan dan kemudian beralih menjadi pengusaha. Ia lahir pada 1916. Turunan dari Ulee Balang Samalanga,Kabupaten Bireuen. Ayahnya Teuku Ampon Chik Haji Muhammad Ali Basyah, dan ibunya Cut Nyak Po, keturunan dari Teuku Nek Meuraxa, Ulee Balang Meuraxa di Ulee Lheue, Kota Banda Aceh. Teuku Hamid Azwar menikah dengan Cut Nyak Manyak Kemala Putro, putri Teuku Alibasyah, Ulee Balang Peukan Bada Aceh Besar, pada 9 September 1941.

Sejak kecil mendapat pendidikan agama Islam yang kuat dan sekolah volkschool di Ulee Lheue, selanjutnya Pendidikan HIS di Peunayong dan MULO di Koetaradja. Teuku Hamid menjalani pendidikan MULO tak sampai setahun, ia dikeluarkan dari sekolah gara-gara kedapatan membawa foto Bung Karno ke sekolah. Sekolah dilanjutkan di Taman Dewasa.

Kiprah dan persembahan akaf tersebut berasal dari ahli waris Teuku Nek Meraxa, keluarga dari pihak ibu Teuku Hamid Azwar. Pendirian rumah sakit dimaksud, untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, antara lain dengan mengadakan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat serta menjalankan usaha-usaha lain yang selaras dengan maksud dan tujuan yayasan.

Dalam rapat anggota badan pengurus Yayasan rumah sakit Meuraxa di Banda Aceh pada tanggal 29 Oktobe 1988, ditegaskan melalui risalah rapat nomor 147 yang dibuat oleh Husni Usman SH, Notaris di Banda Aceh tanggal 28 Juni 1989, telah dilakukan beberapa penyempurnaan anggaran dasar dan Reeorganisasi yayasan antara Lain: Mengangkat 11 anggota Badan penyantun yang diri dari antara lain:

1. Bustanur Arifin,SH

2. A.Muzakkir Walad

3. A.Rahman Ramly Menambah anggota badan penasehat yaitu:

1. B.M.Diah

2. Prof.Dr.Sri Edi Swasono Membukan perwakilan medan dengan ketuanya: Kolonel Altileri (Purn) H .M Djunaidi Nurdin. Untuk peletakan batu pertama rumah sakit Meuraxa telah dilakukan oleh Menteri Koperasi pada tahun 1992, Bustanul Arifin SH adalah salah satu penyantun. Kemudian pada tahun 1993 dengan mundurnya Dr.T Tadjuluddin sebagai ketua dan Dr Imran sebagai sekretaris, maka terhitung pada 10 Oktober 1993 diangkatlah Prof Dr. M. Yusuf Hanafiah sebagai ketua dan Dr. Rusydi Djunaid sebagai sekretaris Yayasan dan ada beberapa penyempurnaan susunan pengurus yayasan.

Adapun tanah yang diwakafkan oleh Teuku Nek Meraxa, keluarga dari pihak ibu Teuku Hamid Azwar tertuang dalam sertifikat Hak Milik nomor 32, seluas 12.000 meter persegi, sementara sisa tanah seluas 3000 meter sudah diterbiitkan sertifikat tanah atas nama sekolah komplek yang sama dengan rumah sakit Meuraxa. Untuk pembangunan gedung rumah sakit Meuraxa dilakukan sejak April tahun 1994 dengan luas tanah masa itu 1.340 meter persegi. Pada tahun 1997 dengan adanya bantuan dana dari Yayasan Malem Putra, pembangunan rumah sakit disempurnakan.

Serah Terima Rumah Sakit Meuraxa Pada Tanggal 26 April 1997, Rumah sakit Meuraxa dilakukan serah terima pengelolaan, serah terima itu dilakukan oleh Bustanul Arifin,SH mewakili Yayasan rumah Sakit Meuraxa dan yayasan Malem Putra kepada Gubernur kepala daerah istimewa Aceh Prof. Dr Syamsuddin Mahmud. Kemudian Oleh Syamsuddin Mahmud menunjukkan Dinas Kesehatan tingkat I sebagai pengelola rumah sakit.

*Sumber berita diambil dalam buku "Aceh Dalam Perang Mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 1945-1949 dan Peranan Teuku Hamid Azwar Sebagai Pejuang," ditulis AK. Jakobi.

.

.

 

 

Tidak ada komentar: