Banda
Aceh – Dinas Pendidikan Dayah (Disdik Dayah) Kota Banda Aceh menyelenggarakan
workshop Santri Menulis Ilmiah yang diadakan di hotel Kyriad Muraya pada
tanggal 25-26 Agustus 2020.
Acara
yang bertajuk Mengasah Ketajaman Intelektual Santri Lewat Menulis ini diisi
oleh dua pemateri Dr. Tgk. Rahmadon, M. Ed dan Tgk. Tarmizi M. Daud,S. Ag, M.
Ag diikuti oleh 50 peserta dari seluruh dayah di wilayah Kota Banda Aceh.
Selama
acara, pihak Disdik Dayah Kota Banda Aceh tetap menerapkan protokol kesehatan
seperti mengecek suhu tubuh, memakai masker bagi semua peserta dan menjaga
jarak diantara mereka, ungkap Muhammad Syarif, SHI,M.H Kabid SDM dan Manajemen
Disdik Dayah Banda Aceh. Lebih lanjut Muhammad Syarif mengatakan peserta yang
diudang adalah Santri yang memiliki bakat menulis atau pengelola Aplikasi Sidara yang
selama ini mengelola Website Dayah.
Kepala
Disdik Dayah Tgk.Tarmizi M. Daud, S. Ag, M. Ag mengatakan bahwa referensi
kitab-kitab klasik yang isinya luar biasa hari ini kurang terekspos, oleh sebab
itu Disdik Dayah Banda Aceh membuat program untuk santri dan guru agar bisa
menulis isi kitab dalam bahasa hari ini.
“Tujuannya
adalah ketika guru dan murid saat keluar dayah punya keahlian dalam menulis,
karena ilmu yang bermanfaat terus-menerus adalah menulis, juga menulis
merupakan hal yang paling berguna walaupun kita sudah tiada tulisan tetap bisa
dibaca oleh orang lain,” kata Tgk. Tarmizi.
Lanjutnya
juga pihaknya menganggap ini sangat penting untuk masa depan guru dan santri
agar dapat bersanding dengan orang lain dan bisa memberikan kontribusi
pemikirannya terhadap isi kitab-kitab klasik. “Harapan
kita bagaimana setelah ini guru dan santri mampu menerjemah isi-isi kitab
klasik secara tekstual dan mampu melahirkan kontekstual,” jelasnya.
Ia
menjelaskan juga bahwa menulis merupakan perintah Agama Islam yang disebutkan
dalam Surah Al-Alaq yakni iqra’ yang artinya bacalah. Jika
tidak ada yang ditulis tidak mungkin ada yang bisa dibaca. “Kenapa
ulama dulu sampai sekarang bertahan dan diingat karena peninggalan tulisannya.
Jadi keinginan kami bagaimana mencerdaskan santri hari ini sesuai dengan
zamannya, maka salah satunya dengan penulisan,” ungkap Tgk. Tarmizi.
Tarmizi
menambahkan bahwa pihaknya bertugas menyiapkan kader, mensikapi untuk ikut
keadaan dunia saat ini. “Kedepan
bagaimana tengku dayah bisa hidup dari segala sisi, jadi jangan difikir orang
dayah hanya berteman dengan orang dayah saja, jadi ada keterbukaan kedepannya,”
tutupnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar