Politeknik Kutaraja
salah satu perguruan tinggi swasta di Aceh yang berdiri sejak Tahun 2017, memiliki 5 program studi yaitu: Prodi Sarjana Terapan
Analisis Keuangan, Prodi Sarjana Terapan Manajemen, Prodi Sarjana Keuangan
Sektor Publik, Diploma Administrasi Perkantoran dan Prodi Diploma Akuntansi,
ungkap Supriyanto, SP.,M.Si Direktur Politeknik Kutaraja.
Guna peningkatan wawasan
mahasiswa tentang Demokrasi dan Kewarganegaraan, Politeknil Kutaraja
menghadirkan dosen tamu, Muhammad Syarif, S.HI,M.H Direktur ARI yang juga Dosen
Legal Drafting Prodi Hukum Tata Negara UIN Ar-Raniry, Senin 7 oktober 2019 di
Aula Lt.3 Gedung Utama Politeknik Kutaraja. Dihadapan ratusan mahasiswa Syarif
mengulas perjalanan demokrasi Indonesia sejak masa orde lama hingga masa
reformasi. Indonesia negara yang begitu kaya akan khazanah budaya dan terdiri dari
berbagai agama, ras dan etnik memiliki ciri khas tersendiri dalam menentukan sistem
ketata negaraannya. Khittah Demokrasi sesungguhnya mengelola sistem
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Keterwakilan dan
musyawarah-mufakat adalah ruh dari demokrasi itu sendiri. Budaya toleransi,
saling menghargai pendapat satu sama lain adalah bagian dari tatanan penerapan
demokrasi dalam segenap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karenanya budaya
saling menghargai sesama mahasiswa, perbedaan pandangan dalam merespon
persoalan negeri tidak bisa dihindari. Mari berlapang dada dalam segenap
perbedaan. Maka apabila dilihat dari prinsip demokrasi yang kita anut yaitu
demokrasi Pancasila, maka ada beberapa prinsip yang harus diketahui yaitu
adanya persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia, keseimbangan antara hak dan
kewajiban, kebebasan yang bertanggung jawab, mewujudkan rasa keadilan
sosial, pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat, mengutamakan keputusan
dengan musyawarah mufakat, serta menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita
nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar