Oleh : Bung Syarif*
Mutasi
dalam sitem birokrasi adalah lumrah. Sulit di prediksi dan terkadang waw
banget...hehe. Sepertinya dialami oleh tiga sekawan (Syarif-Mirzayanto-Muslim).
Saya sendiri mengabdi pada Disdik Dayah Banda Aceh sejak lembaga ini dibentuk
Tahun 2016. Dulunya menjabat Kasubbag Kelembagaan dan Tatalaksana Bagian
Organisasi Setda Kota Banda Aceh selama 5 Tahun dan Kepala UPTB e-Kinerja PNS
selama tiga tahun, akhirnya berlabuh pada Disdik Dayah Banda Aceh tiga tahun
tiga bulan.
Senin,
26 Agustus 2019 sebanyak 146 Pejabat dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh
dilatik oleh Walikota Banda Aceh, tiga diantaranya pejabat eselon II. Proses
pelantikan berlansung khitmad. Beberapa diantaranya dicopot dari jabatan alias
non job dan ada juga yang roling antar instansi dengan eselon yangsama.
Mirzayanto
dan Muslim adalah pendatang baru pada Disdik Dayah Banda Aceh. Sebelumnya mereka
berasal dari Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (Mirzayanto)
dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Muslim).
Kami
bertiga secara konsisten pernah satu alumni Diklat Kepemimpinan Manajerial yang
menjadi syarat utama diangkat dalam jabatan (Diklat PIM IV dan PIM III). Muslim
yang konsisten mendalami bidang program pada Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh
dan Mirza sudah 15 Tahun betugas pada DK3, ahli biogas. Kepakaran mereka sangat
mumpuni dibidangnya. Sementara saya fokus pada kajian Reformasi Birokarsi, e-Goverment, Kelembagaan dan Tata Laksana.
Ini benar-benar waw bangat. Kali ini bersatu pada Kabilah Disdik Dayah Banda
Aceh. Ibarat anak gaul, kami reuni alumni dan siap bersinergi.
Krue
semangat...selamat berkolaborasi, kami siap bergerak serentak dan seirama
dalam leksikon yang berbeza, guna mewujudkan Banda Aceh Gemilang dalam bingkai
syariah.
*Penulis
adalah Alumni Diklat PIM III Angkatan I Pola Baru, Tahun 2015. Kami pernah satu
TIM ALGAP II masa Rehab Rekon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar