Oleh : Muhammad Syarif
Negara
harus hadir disaat yang tepat. Merespon
masalah secara real time menjadi
senjata pamungkas SBY. Sosok militer yang cerdas, santun dan penyayang. Setidak
nya itulah konklusi awal saat menelaah tulisan Dr. Dino Patti Djalal; “Harus
Bisa, seni memimpin ala SBY” buku munggil nan seksi yang berdurasi 251halaman
ini, mengurai dengan terang benderang seni SBY dalam memimpin negeri sejuta
pesona.
Saya
awali kisah ini dengan mengulas jurus jitu SBY dalam membebaskan sandera
wartawan metro TV, Budianto dan Meutya Hafid. Dua wartawan yang disandera oleh
kelompok bersenjata 19 Februari 2005, Baghdad, Irak, saat menjalankan profesi jurnalis di Timur Tengah.
Saat
kabar penculikan itu tersiar secara massif, SBY selaku insan yang lama
mengenyam pendidikan militer, terpanggil memberikan solusi jitu tanpa berpikir
panjang. Kala itu tengah malam, pukul 02.15 Wib, ia langsung melakukan
konferensi press. Ukuran kita mungkin sudah terlelap tidur. Hehe.
Saya
mengutip dengan jelas pernyataan SBY dengan sedikit modifikasi karena ada
beberapa bait dialog SBY dengan Dino Patti Djalal:
Tadi pagi saya menerima laporan bahwa dua
warga negara Indonesia yaitu; Saudara Budianto dan Saudari Mutya Hafid,
keduanya adalah wartawan profesional dinyatakan hilang ketika menjalankan tugas
di Irak. Kemudian dalam perkembangnya dari pihak jajaran Departemen Luar Negari
serta unsur-unsur pemerintah lainnya di luar negeri kemungkinan dua wartawan
tersebut disandera disebuah tempat di Irak.
Saya Doktor Haji Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY), Presiden Republik Indonesia menyampaikan bahwa kedua wartawan
itu benar-benar sedang menjalankan tugas profesinya. Mereka sama sekali tidak
melibatkan diri dalam masalah politik ataupun masalah konflik di Irak.
Sebelumnya wartawan itu juga meliput kegiatan kemanusian di Aceh, Malaysia,
karena bangsa Indonesia dan Negara Indonesia berpenduduk Muslim tersebar di
dunia tentu ingin mengetahui keadaan saudara-saudaranya yang ada di Irak.
Oleh
karena itu saya sunguh berharap agar kedua orang yang tidak bersalah dan
menjalankan tugas profesinya itu dapat dibebaskan, kemudian kembali dengan
selamat ke Indonesia, bertemu dengan sanak keluarganya di tanah air. Oleh
karena itu saya mengetuk hati dan meminta agar kedua wartawan itu dapat
dibebaskan dan kembali ke Indonesia dengan selamat. Diakhir pernyataannya, SBY
menutup dengan kalimat sederhana;”tentunya dengan kemurahan hati dan jasa baik
dari semua pihak, terutama bagi selamat dan bebas kembali kedua warga negara
Indonesia, saya mengucapkan terimakasih dan penghargan. Semoga Allah membalas
amal bakti dan jasa baik mereka.”Setelah itu presiden ke kamar tidur dan
membisikkan kepada jubirnya, Bismillah, jangan putus asa kita terus berusaha.
Ternyata
pernyataan “SBY” di media didengar oleh “penyandera”. Akhirnya Kedua
wartawanpun dibebaskan dengan selamat. Tentu kita bisa bayangkan betapa gusar
dan gundahnya SBY saat warganya diculik dan disandera. Iapun tidak bisa tenang
saat warganya hilang dalam menjalankan tugas pewarta. Disinilah negara harus
hadir disaat yang tepat. Merespon masalah secara real time adalah seni SBY memimpin negeri. (catatan episode
pertama).
Ikuti
terus ulasan seni memimpin SBY berikutnya. Hanya ada di portal berfikir dan
berjiwa besar.....hehe, Kutaraja 17 Agustus 2019. Dirgahayu RI ke-74. Jayalah
Negeriku, Damailah Indonesia.
1 komentar:
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Posting Komentar