Oleh:
Muhammad Syarif, SHI, MH*
Megawali kisah kami mengenal Musriadi
Aswad, saat kami bergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia Kota Banda
Aceh. Musriadi salah satu sosok pemuda yang diperhitungkan dalam hajatan “demokrasi
pemuda”. Maklum tokoh muda Ulee Kareng ini, bukan haya aktif di HMI, KNPI, BM
PAN, Jamaah MPTT, Politisi bahkan juga salah satu dosen di Universitas Serambi
Mekkah.
Kami sudah dibooking penginapan khusus oleh pengelola kampus kala itu. Memburu ikan kerling, durian lamno, batu giok dan bingkisan khusus pasca selesai kicauan akademik menjadi obat pelipur lara. Mie kepiting ala lamno pun menjadi santapan kami di malam hari.
Musriadi Aswad, anak muda kelahiran 25
Agustus 1976 di desa Ilie, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. Alumni
Magister Pendidikan Unsyiah yang kini sedang menyelesaikan studi doktoral
kosentrasi Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Pemuda yang
energik dan haus akan ilmu pendidikan ini, menjadi salah satu politisi muda yang
diperhitungkan di Partai Amanat Nasional. Sejak di kampus, ianya aktif di Badan
Ekesutif Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Dalam pusaran politik praktis,
Musriadi meniti karir di Partai Amanat Nasional, mulai dari bawah. Layak
disebut kader tulen PAN. Ketua DPC PAN Kec.Ule Kareng, Ketua DPD BM PAN Banda
Aceh, mantan Sekretaris DPD PAN Banda Aceh dan kini menjabat sebagai Wakil
Sekretaris PAN Aceh. Baginya berpolitik itu bagian dari ikhtiar perjuangan
membangun negeri. Dalam berpolitik itu, kita bersaudara. Pemuda harus berani
tampil dan bersuara lantang dalam menyampaikan kebenaran, ungkap kandidat
doktor Universitas Medan. Berbicara tentu berdasarkan fakta, bukan berdasarkan
rekayasa. Partai Politik harus diisi oleh orang-orang pilihan.
Trio Anak Ayah Serambi Mekkah |
Partai politik tak boleh dijauhi,
melainkan harus didekati dengan masuk ke dalamnya. Pasalnya, parpol adalah
pilar utama alias tulang punggung utama demokrasi. Apabila partai politiknya
bagus, bagus pula pemerintahannya. Dia mencontohkan soal rekrutmen kepala
daerah yang didominasi partai politik. Begitu juga seleksi sejumlah pimpinan
lembaga ada di tangan partai politik melalui perwakilannya di parlemen.
Iapun kali ini mencalonkan diri menjadi kontestan salah satu calon anggota legislatif Dapil 3-Ulee kareng, Syiah Kuala yang diusung oleh Partai Amanat Nasional Kota Banda Aceh. Selaku kolega yang sudah lama mengenalnya, tentu bangga, jika suatu saat saudaraku Musriadi Aswad, M.Pd (cdt doktor Manajemen Pendidikan) terpilih menjadi anggota parlemen. Semakin banyak tokoh muda yang energik, maka semakin mantap dalam mengelola negeri ini.
Kami punya
mimpi yang sama. Mewujudkan Banda Aceh Gemilang dalam bingkai syariah dalam
leksikon yang berbeza. Krue...semangat kawan, semoga 2019 menjadi tahun
keberuntungan dalam meniti karir dipusaran perpolitikan Kutaraja.
*Penulis
adalah kolega dan sahabat setia saat menjadi Dosen Univ. Serambi Mekkah, Kelas
Jauh (Lamno), Aceh Jaya, serta sama-sama Fungsionaris DPD KNPI Banda Aceh, Alumni Lemhannas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar