Keceriaan anak-anak bermain di area IPAL KOMUNAL |
Sebagaimana
dipahami bahwa IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah adalah sarana untuk
mengolah limbah cair (limbah dari WC, dari air cuci/kamar mandi). Yang akrab lebih
akrab dikenal bagi masyarakat Awam dengan lakap “septi tank” .
lensan IPAL Komunal |
Air limbah
atau air buangan tidak bisa dibuang begitu saja, seperti halnya limbah padat
atau sampah yang juga tidak bisa dibuang sembarangan. Meskipun kelihatannya air
limbah bisa langsung meresap ke dalam tanah atau mengalir di sungai, air limbah
rumah tangga sebenarnya juga merupakan limbah yang merusak lingkungan hidup.
Air limbah
yang seharusnya diolah dulu sebelum dibuang ke sungai atau air tanah
meliputi: limbah wc, limbah cuci, dan limbah khusus misalnya industri
rumah tangga (tahu, tempe, sablon, dll) atau ternak (sapi, kambing, babi dll).
Dampak Dari
Segi Kesehatan, Air limbah
yang berasal WC mengandung bakteri E.Colli yang menyebabkan penyakit perut
seperti typhus, diare, kolera. Bila tidak diolah secara memadai, limbah WC bisa
merembes ke dalam sumur (apalagi bila jarak sumur dan septik tank dekat,
seperti yang terjadi di daerah padat). Bila air sumur tersebut dimasak, bakteri
akan mati – tetapi bakteri tetap dapat menyebar melalui proses cuci piring,
mandi, gosok gigi, wudhu yang menggunakan air sumur tanpa dimasak.
Bila limbah
dibuang langsung ke sungai, air sungai yang mengandung bakteri akan menyebar
lebih luas lagi. Limbah cucian atau limbah industri yang dibuang begitu saja
dapat menjadi sarang nyamuk DB, lalat dan lainnya.
Dampak Dari Segi Lingkungan, Jenis limbah tertentu, seperti limbah cuci mengandung bahan kimia deterjen yang dapat mempengaruhi keasaman/pH tanah. Limbah dengan kandungan bahan kimia yang dibuang ke sungai dapat mematikan tumbuhan dan hewan tertentu di sungai. Dalam jangka waktu panjang dapat merusak ekologi sungai secara keseluruhan.
Dampak Dari
Segi Estetika, Seperti
hal-nya limbah padat, air limbah yang tidak diolah dapat menimbulkan masalah
bau dan pemandangan tidak sedap.
BAGAIMANA MENGOLAH LIMBAH
Peta Skema Pengelolaan Limbah |
Mengolah air
limbah bisa dilakukan dengan cara:
- Sendiri/individual sehingga perlu septik tank sendiri. Konsekuensinya adalah biaya sendiri dan lahan harus luas karena tidak bisa dekat dengan sumur)
- Bersama-sama/komunal. Biaya ditanggung bersama dan lebih ringan, menghemat lahan serta septik tank yang dibangun bersama akan ditanggung bersama untuk pemeliharaan ataupun jika ada kerusakan
IPAL KOMUNAL
YANG SEPERTI APA?
Skema Peta IPAL Komunal |
Yang tepat guna: hemat biaya, hemat lahan, mudah dioperasikan, hemat perawatan, hasil buangan tidak mencemari lingkungan.
IPAL Komunal
seperti itu bisa dibangun jika:
- Ada kebutuhan masyarakat
- Ada kemauan serta komitmen untuk membangun & merawat IPAL (kemauan seperti butuh IPAL karena ingin lingkungan sekitar sehat serta adanya komitmen untuk biaya/tenaga ketika membangun dan merawat IPAL yang telah di bangun)
- Ada pihak luar yang memberikan dukungan. Dalam hal ini pemerintah memberikan dukungan moral serta dana. Sementara dari lembaga swadaya masyarakat bisa memberikan dukungan teknis, dukungan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dimulai dari tahap perencanaan, pembiayaan, pembangunan, operasi serta perawatan
BAGAIMANA
PROSES MEMBANGUN IPAL
- Ada persetujuan & komitmen masyarakat untuk membangun IPAL Komunal dan menanggung konsekuensi biaya & perawatan
- Survey teknis dan survey sosial
- Sosialisasi kepada warga antara lain untuk memilih jenis IPAL Komunal yang akan dibangun
- Membangun konstruksi IPAL
- Pelatihan untuk perawatan IPAL
- IPAL siap dioperasikan. Sementera PPTK Proyek IPAL Komunal, Bapak Nazarul (Kadus) Gp. Panterik dan juga Kasi Pengembangan Dayah Kota Banda Aceh mengatakan bahwa ini kado istimewa yang dipersembahkan buat anak-anak dan warga agar kembali ceria....hehe. Bereh Bro Nazarul...ente qece banget..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar