Banner di BLUD RSUD Meuraxa |
Komisi
D DPRK Banda Aceh yang membidangi Kesejahteraan Rakyat dan keistimewaan Aceh,
melaksanakan Rapat Dengar pendapat Umum (RDPU) tentang Optimalisasi Pelayanan
Kesehatan Menuju Pelayanan Islami di Kota Madani yang berlangsung di Lantai Dua
Gedung C Aula Pemerintah Kota Banda Aceh Selasa (22/12)
RDPU
yang dilaksanakan dengan menghadirkan Narasumber dari Dinas Kesehatan dan BLUD
RSUD Meuraxa terkait ini bertujuan untuk mencari masukan lebih jelas serta menganalisa kondisi pelayanan kesehatan
masyarakat bernuansa Islami di Kota Banda Aceh, Kedua untuk mengoptimalkan
pelayanan Islami disektor kesehatan, Ketiga sebagai dasar bagi legislatif
memformulasikan regulasi Pelayanan Kesehatan berbasis Islami.
Para Dai DSI memberikan Dakwah ke ruang pasien |
Ketua
Komisi D DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar mengatakan, dasar desakan pelaksanaan
RDPU ini karena banyaknya masukan dari masyarakat terkait belum optimalnya
pelayanan kesehatan terutama menyangkut aspek pelayanan administratif BPJS yang
terkesan rumit, yang menyebankan pelayanan kesehatan terganggu.
Dasar
ini pula DPRK Banda Aceh menginisiasi pelaksanaan RDPU, melibatkan 100 peserta
dari berbagai elemen meliputi unsur legislatif, eksekutif Komisi Informasi,
LSM, BEM Perguruan tinggi yang ada di Banda Aceh, Akademisi, Majelis Taklim,
Para Keuchik, Tokoh Masyarakat, LSM, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesi
serta Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(P2TP2A)
Farid
berpendapat, perlunya sinergisitas dalam mewujudkan Optimalisasi Pelayanan
Kesehatan di Banda Aceh, sehinga benar-benar menjadi model pelayanan kesehatan
berbasis Islami di Aceh.
Diawali dengan
presentasi oleh dr.Media Yulizar, MPH Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh
lebih banyak menjelaskan program prioritas Dinkes Kota Banda Aceh di Tahun
2016. Mengutip teori kesehatan, bahwa yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat antara lain lingkungan (40%), perilaku (35%), pelayanan kesehatan
(20%) serta genetik (5%). Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinkes Kota Banda
Aceh antara lain Open Data Puskesmas, e-Health, e-Puskesman dan ISO pada
Puskesmas, Model Gampong Sehat, Gerbang Posyandu.
Sementara Direktur
BLUD RSUD Meuraxa Banda Aceh, Dr.dr,Syahrul Sp.S-K melakukan pemetaan terhadap
kondisi eksisting BLUD RSUD Meuraxa, serta malakukan langkah-langkah terobosan
dalam mewujudkan pelayanan kesehatan berbasis Islami. Menurut Syahrul pemaknaan
pelayanan kesehatan Islami adalah segala tindakan mendis dan non medis dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota Banda Aceh harus benar-benar sesuai
syari`i.
Selpie sebelum acara di mulai |
1.
Mendorong terwujudnya BLUD pada
Puskesmas di Kota Banda Aceh sesuai amanah Undang-Undang Kesehatan
2.
Mendorong terwujudnya Unit Kesehatan
Masjid dan Meunasah
3.
Menjadikan program RDPU ini menjadi
agenda rutin DPRK secara sistematis, sesuai dengan isu strategis yang
berkembang pada masyarakat Kota Banda Aceh
4.
Adanya Bidan Desa yang selalu standby
di Gampong-gampong.
5.
Menjadikan Rumah sakit sebagai pusat
pelayanan kesehatan yang ramah lingkungan, ceria dan Islami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar