17 Sep 2024

Boh Manoek Weng Harga Kampung, Rasa Eropa


Oleh Bung Syarif*

Dengarkan kisah aduhai

Dendang kebersamaan Warga Peukan Bada

Kedai Suhendra tempat mankalnya berbagai Komunitas Aceh Besar-nya

Mantan Keucik, Kadus, Ketua Pemuda, Calon Keucik, Panwas Kecamatan, Babinsa, Politisi, Timses, Intel, Kanit Reskrim Kecamatan Peukan Bada, Paminal Polda, Brimob Polda hingga penjual barang antik juga mampir disana

 

Dengarkan kisah aduhai

Dendang kebersamaan Warga Peukan Bada

Tiap malam selalu ramai disana

Bidak Catur mesti terhampar dimeja

Boh Maneik Weng juga ada


 

Dengarkan kisah aduhai

Dendang kebersamaan Warga Peukan Bada

Tuan Marco semakin ancak bana

Memakai Rompi kebesaran CRV Chapter Indonesia

Siap mendistribusi barang antik dengan harga komisi saja

Soal tampilan dan gaya tak boleh kendor kata-nya

Bermukim di Lamteungoh, Soal Ngopi Malam mesti di Pojok Meunasah Tuha

Dengarkan kisah aduhai

Dendang kebersamaan Warga Peukan Bada

Mantan  Pak Keuchik Iswadi NS nama-nya

Punya keahlian membuat Boat di sana

 


Dengarkan kisah aduhai

Dendang kebersamaan Warga Peukan Bada

Pak Kadus, Mawardi nama-nya

Berprofesi Nelayan dan Tukang Sumur Bor dimusim kering-nya

Dipojok Meunasah Tuha berbagai Profesi ada disana

Pakar Hukum hingga Pakar Nelayan dan Aparat TNI/POLRI juga ada disana

Pojok Meunasah Tuha tempat mangkalnya para tokoh Peukan Bada

Tuan Marco semakin sering mangkal disana

Para Politisi mesti pinter mencari suara disana

Kalau tidak babak belur di buat oleh warga-nya

Bola Kopi Hendra tempat mangkalnya sang juara

Boh Manoek Weng Harga Kampung rasa eropa dijual disana.

*Goresan Pena Mantan Tuha Peut Gampong Meunasah Tuha, Aktivis`98, Direktur Aceh Research Institute (ARI), Pengurus ICMI Kota Banda Aceh Periode 2024-2029, Mantan Sekjen DPP ISKADA Aceh, Fungsionaris KAHMI Aceh, Fungsionaris KNPI Aceh, Mantan Ketum DPD Jaringan Nusantara Aceh, Mantan Ketum Remaja Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Ketua Komite Dayah Terpadu Inshafuddin

 

Tidak ada komentar: