7 Okt 2019

Muhammad Syarif, Dosen Tamu di Politeknik Kutaraja


Politeknik Kutaraja salah satu perguruan tinggi swasta di Aceh yang berdiri sejak Tahun 2017, memiliki  5 program studi yaitu: Prodi Sarjana Terapan Analisis Keuangan, Prodi Sarjana Terapan Manajemen, Prodi Sarjana Keuangan Sektor Publik, Diploma Administrasi Perkantoran dan Prodi Diploma Akuntansi, ungkap Supriyanto, SP.,M.Si Direktur Politeknik Kutaraja.  

Guna peningkatan wawasan mahasiswa tentang Demokrasi dan Kewarganegaraan, Politeknil Kutaraja menghadirkan dosen tamu, Muhammad Syarif, S.HI,M.H Direktur ARI yang juga Dosen Legal Drafting Prodi Hukum Tata Negara UIN Ar-Raniry, Senin 7 oktober 2019 di Aula Lt.3 Gedung Utama Politeknik Kutaraja. Dihadapan ratusan mahasiswa Syarif mengulas perjalanan demokrasi Indonesia sejak masa orde lama hingga masa reformasi. Indonesia negara yang begitu kaya akan khazanah budaya dan terdiri dari berbagai agama, ras dan etnik memiliki ciri khas tersendiri dalam menentukan sistem ketata negaraannya. Khittah Demokrasi sesungguhnya mengelola sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Keterwakilan dan musyawarah-mufakat adalah ruh dari demokrasi itu sendiri. Budaya toleransi, saling menghargai pendapat satu sama lain adalah bagian dari tatanan penerapan demokrasi dalam segenap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karenanya budaya saling menghargai sesama mahasiswa, perbedaan pandangan dalam merespon persoalan negeri tidak bisa dihindari. Mari berlapang dada dalam segenap perbedaan. Maka apabila dilihat dari prinsip demokrasi yang kita anut yaitu demokrasi Pancasila, maka ada beberapa prinsip yang harus diketahui yaitu adanya persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia, keseimbangan antara hak dan kewajiban,  kebebasan yang bertanggung jawab, mewujudkan rasa keadilan sosial, pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat, mengutamakan keputusan dengan musyawarah mufakat, serta menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.


Tidak ada komentar: