Oleh Bung Syarif*
Dengarkan kisah aduhai
Dendang Implementasi Dispo dilingkungan Pendidikan Nusantara
Pembinaan dan Pembiasan baik mesti terlaksana
Dilingkungan Dayah/Madrasah/Sekolah di Aceh Tanoh Mulia
Dengarkan kisah aduhai
Dendang Implementasi Dispo dilingkungan Pendidikan Nusantara
Konsep Dispo diperkenalkan Al Fred Aldler di Tahun 1920
Pola mendidik tanpa kekerasan menjadi tujuan utama
Anak didik diperlakukan dengan hormat dan mulia
Agar tercipta iklim yang sehat dan riang gembira
Dengarkan kisah aduhai
Dendang Implementasi Dispo dilingkungan Pendidikan Nusantara
Rudolf Dreikurs mengembangkan konsep Disponya
1930 dimodifikasi dalam konsep pendidikan Anak di Antero dunia
Fakar Psikologi Anak mengembangkan konsepnya
Pemberian Hukuman fisik tidak pantas katanya
1981 Jane Nelson menulis Buku Disiplin Positif (Dispo)
Diterbitkan secara masfi di Tahun 1987 Bansigoem Donya
Konsep Dispo dikembangkan dalam berbagai kelompok usia
Dalam berbagai aksi giat pendidikan, sosbud, keagamaan dan tindakan khusus lainnya
Dengarkan kisah aduhai
Dendang Implementasi Dispo dilingkungan Pendidikan Nusantara
2016, Yayasan Nusantara Sejati gandeng Unicef kembangkan konsep Disponya
Tuan JH Souisa pelaku utamanya
Menerapkan di Provinsi Papua dan Papua Barat konsep Disponya
Setahun Implementasi, Tindakan kekerasan menurun dan prestasi Siswa SD, SMP dan SMA meningkat katanya
2022, YaHijau gandeng Unicef Modifikasi Konsep Disponya
30 Dayah dan gampong sebagai sasaran programnya
Melatih Fasilitator langkah awalnya
Program Pro DAI cita-citanya
Berbagai tahapan aksi dilakoninya
Asesmen Dayah, melatih santri dan guru dayah, menyiapkan modul implemetasinya
Giat Replikasi Modul Dispo berwawasan Dayah dan berbasis Pendekatan Islami kini berlangsung dengan riang gembira
8-10 Agustus 2023 Hotel Mekkah ruang dialektikanya
Mendapat dukungan dana maksimal Unicef mitra bestarinya
Dengarkan kisah aduhai
Dendang Implementasi Dispo dilingkungan Pendidikan Nusantara
Dalam mendidik dan tumbuh kembangkan mentalitas dan kreativitas Anak pintanya
4 Alasan pemberian hukuman tidak tepat katanya (Rudolf Dreikurs)
Pertama; Akan timbul balas dendam sesama
Kedua: Perubahan prilaku terjadi karna terpaksa
Ketiga: Mematikan kreativitas anak
Keempat; Tidak menyadari prilaku yang salah pada anak
Krue semangat kami ucapakan, pada YaHija-Unicef yang sungguh luar biasa
Program Pro DAI cita-cita mulia
Mendapat dukungan HUDA Aceh dalam Implementasi awal pada 30 Dayah di Tanoh Mulia
*Goresan Pena Kabid SDM dan
Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Fasilitator Program Dayah Ramah Anak
Terintegrasi (Pro DAI) YaHijau-Unicef, Ketua Komite DTI, Dosen FSH UIN Ar-Raniry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar