Laman

9 Agu 2023

Sejarah Dispo di dunia Pendidikan

Oleh Bung Syarif*

Dengarkan kisah aduhai

Dendang Implementasi Dispo dilingkungan Pendidikan Nusantara

Pembinaan dan Pembiasan baik mesti terlaksana

Dilingkungan Dayah/Madrasah/Sekolah di Aceh Tanoh Mulia

 

Dengarkan kisah aduhai

Dendang Implementasi Dispo dilingkungan Pendidikan Nusantara

Konsep Dispo diperkenalkan Al Fred Aldler di Tahun 1920

Pola mendidik tanpa kekerasan menjadi tujuan utama

Anak didik diperlakukan dengan hormat dan mulia

Agar tercipta iklim yang sehat dan riang gembira

 

Dengarkan kisah aduhai

Dendang Implementasi Dispo dilingkungan Pendidikan Nusantara

Rudolf Dreikurs mengembangkan konsep Disponya

1930 dimodifikasi dalam konsep pendidikan Anak di Antero dunia

Fakar Psikologi Anak mengembangkan konsepnya

Pemberian Hukuman fisik tidak pantas katanya

1981 Jane Nelson menulis Buku Disiplin Positif (Dispo)

Diterbitkan secara masfi di Tahun 1987 Bansigoem Donya

Konsep Dispo dikembangkan dalam berbagai kelompok usia

Dalam berbagai aksi giat pendidikan, sosbud, keagamaan dan tindakan khusus lainnya

 


Dengarkan kisah aduhai

Dendang Implementasi Dispo dilingkungan Pendidikan Nusantara

2016, Yayasan Nusantara Sejati gandeng Unicef kembangkan konsep Disponya

Tuan JH Souisa pelaku utamanya

Menerapkan di Provinsi Papua dan Papua Barat konsep Disponya

Setahun Implementasi, Tindakan kekerasan menurun dan prestasi Siswa SD, SMP dan SMA meningkat katanya

2022, YaHijau gandeng Unicef Modifikasi Konsep Disponya


 

30 Dayah dan gampong sebagai sasaran programnya

Melatih Fasilitator langkah awalnya

Program Pro DAI cita-citanya

Berbagai tahapan aksi dilakoninya

Asesmen Dayah, melatih santri dan guru dayah, menyiapkan modul implemetasinya

Giat Replikasi Modul Dispo berwawasan Dayah dan berbasis Pendekatan Islami kini berlangsung dengan riang gembira

8-10 Agustus 2023 Hotel Mekkah ruang dialektikanya

Mendapat dukungan dana maksimal Unicef mitra bestarinya


 

Dengarkan kisah aduhai

Dendang Implementasi Dispo dilingkungan Pendidikan Nusantara

Dalam mendidik dan tumbuh kembangkan mentalitas dan kreativitas Anak pintanya

4 Alasan pemberian hukuman tidak tepat katanya (Rudolf Dreikurs)

Pertama; Akan timbul balas dendam sesama

Kedua: Perubahan prilaku terjadi karna terpaksa

Ketiga: Mematikan kreativitas anak

Keempat; Tidak menyadari prilaku yang salah pada anak

Krue semangat kami ucapakan, pada YaHija-Unicef yang sungguh luar biasa

Program Pro DAI cita-cita mulia

Mendapat dukungan HUDA Aceh dalam Implementasi awal pada 30 Dayah di Tanoh Mulia

 

*Goresan Pena Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Fasilitator Program Dayah Ramah Anak Terintegrasi (Pro DAI) YaHijau-Unicef, Ketua Komite DTI, Dosen FSH UIN Ar-Raniry

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar