Laman

7 Mei 2017

Penas KTNA; Ajang Promosi dan Kedaulatan Pangan Nusantara


Oleh : Muhammad Syarif

Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan (Penas KTNA) adalah wadah berkreasi komunitas Petani-Nelayan se Nusantara. Momen ini pertama kali dilaksanakan pada 18 September tepatnya di Desa Cihesa, Cianjur. Esensi PENAS KTNA sejatinya harus mampu menjadikan ajang promosi dan kedaulatan Petani-Nelayan Indonesia. Sepanjang sejarah sejak Republik Ini hadir, PENAS KTNA sudah berlangsung 15 Kali dan kali ini bermarkaz di Aceh.
Warna Nasionalis sangat kentara dalam Event bergensi ini. Dalam setiap efisode Penas KTNA memiliki makna tersendiri bagi Petani, momentum ini mestinya menjadi pemicu petani sekaligus pemantik Negara dalam memberikan warna baru dalam tata kelola modernisasi pertanian di Indonesia.

Modernisasi Pertanian menjadi penting, sehingga kedaulatan petani dan ketahanan pangan akan terwujud. Saatnya petani harus bangkit. Pengelolaan lahan pertanian dengan baik, justru mendatangkan berkah, bukan hanya bagi petani dan nelayan akan tetatpi juga bagi Bangsa Indonesia.
Sejenak mari kita narasikan perjalanan dan kronologi Penas KTNA dari masa-kemasa:
Penas KTNA I dilakukan Desa Cihea, Ciranjang, Cianjur Jawa pada 18-25 Septemner 1971 dengan tema Meningkatkan  Peranan Petani dalam Program Pembangunan Pertanian.
Penas KTNA II dilaksanakan di Desa Wringin Telu, Jember, Jawa Timur pada tanggal 23-29 Juni 1974 dengan tema  Meningkatkan Partisipasi Petani Nelayan dalam Pelita II.
Penas KTNA III dilaksanakan di Desa Sempidi, Badung, Bali pada 20-29 April 1980 dengan tema Keserasian   Kegiatan-Kegiatan Pembangunan  Usaha  Tani Nelayan Dengan Kesempatan Kerja  dan  Pendapatan Keluarga dengan Peningkatan Gizi  dan Dengan   Kelestarian Lingkungan Hidup dan Sumber Alam.
Penas KTNA IV dilaksanakan di Desa Tawid, Batu Benawa, Hulu Sungai Tengah, Kalsel pada 22-27 Juni 1981 dengan tema Tingkatkan Produksi dan Pengadaan      Pangan      bagi Kesejahteraan    Bangsa    dan Umat Manusia.
Penas KTNA V dilakukan  di Desa Purbolinggo, Lampung Tengah, Lampung pada 22-26 Agustus 1983 dengan tema Meningkatkan       Kemampuan, Peranan    dan    Peran    serta Petani Nelayan Sebagai Upaya Untuk    Mencapai     Pertanian Tangguh.
Penas KTNA VI dilakukan di Desa Marihat Bandar, Simalungun, Sumatera Utara pada 22-27 Juli 1986 dengan tema Mewujudkan Petani Nelayan Tangguh Dalam Menyukseskan Lepas Landas Pembangunan Pertanian, Melalui Peningkatan Peranan Kontak Tani Nelayan Dalam Kelembagaan Ekonomi Pedesaan Yang Sehat dan Kuat.
Penas KTNA VII dilaksanakan di Pangkep, Sulawesi Selatan pada 8-10 Juli 1988 dengan tema Memantapkan Keterpaduan Kelompok Tani Nelayan dan KUD Untuk Mewujudkan Petani Tangguh dan Keluarga Sejahtera.
Penas KTNA VIII dilaksanakan di Desa Sawitan, Mungkid, Magelang Jawa Tengah pada 15-20 Juli 1991 dengan tema Dengan Semangat Penas Pertasi Kencana 1991, Kita Mantapkan Petani Nelayan Tangguh, KUD Mandiri dan KB Mandiri Yang Berwawasan Lingkungan Guna Mewujudkan Keluarga Sejahtera.
Penas KTNA IX dilaksanakan di Desa Geres, Gerung Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat pada 16-22 Juli 1996 dengan tema Melalui Agribisnis, Koperasi Mandiri dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, Kita Tingkatkan  Kualitas Sumberdaya Manusia dan Upaya Penangulangan Kemiskinan.
Penas KTNA X dilaksanakan di Tasikmalaya Jawa Barat pada 20-25 Oktober 2001 dengan tema Melalui Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri Kita Tingkatkan Kesejahteraan Petani dan Nelayan.
Penas KTNA XI dilakukan di Desa Sasaran, Tondano, Minahasa Sulawesi Utara pada 5-10Juni 2004 dengan tema dengan Membangun Kepemimpinan    Kontak    Tani Nelayan  Kita Kembangkan Kemitraan   Agribisnis   Menuju Petani Nelayan Mandiri.
Penas KTNA XII dilakukan di Desa Sembawa, Banyuasin Sumatera Selatan pada 7-12 Juli 2007 dengan tema DenganRevitalisasiPertanian Kita   Tingkatkan   Kemandirian dan    Kemitraan   Menuju Kesejahteraan Petani Nelayan.
Penas KTNA XIII dilakukan di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pad a18-23 Juni 2011 dengan tema Melalui Pemberdayaan Petani Nelayan     dan     Penguasaan Tekhnologi  Tepat  Guna,   Kita Kembangkan      Daya      Saing Perekonomian Nasional Dalam Rangka  Peningkatan Pendapatan Petani Nelayan.
Penas KTNA XIV dilakukan di Kepanjen, Malang Jawa Timur pada 7-12 Juni 2014 dengan tema Memantapkan    Kepemimpinan dan    Kemandirian   Kontaktani Nelayan Dalam Rangka Pengembangan Kemitraan dan Jejaring    Usaha    Tani    Guna Mewujudkan       Kesejahteraan Petani Nelayan. 
Penas KTNA XV dilaksanakan di Stadion Lhoong Raya Banda Aceh, 6-11 Mei 2017 dengan Tema:” Melalui PENAS KTNA XV 2017 Kita Mantapkan Kelembagaan Tani Nelayan dan Petani Hutan sebagai Mitra Kerja Pemerintah Dalam Rangka Kemandirian, Ketahanan dan Kedaulatan Pangan menuju Kesejahteraan Petani Nelayan Indonesia”.
Aceh menjadi tuan rumas Penas KTNA harus menjadi warna baru dan kado terindah kepemimpinan Zaini-Muzakkir, pertemuan akbar petani nelayan ini yang di ikuti 35000 peserta se Indonesia, harus mampu menyedot perhatian publik, bahwa Aceh rakyatnya Aman, Damai, Ramah dan Toleran antar sesama umat beragama. Kehadiran kabilah Tani-Nelayan dalam jumlah yang besar tentu mendongkrak dan menuai berkah bagi pelaku usaha ril di Aceh. Pelaku Usaha Perhotelan, Rental, Kuliner ikut merasakan berkahnya.
Dalam perspektif lebih universal, hadirnya para petani nelayan di Aceh mestinya menjadi ajang study dan wisata Pertanian Nusantara. Lokasi Penas KTNA nan apik dan tertata rapi dinilai oleh sebagian petani nusantara sangat layak dijadikan sebagai pusat study Pertanian Modern dan Wisata Petani-Nelayan. Gagasan ini harus dipertajam dan direalisasikan oleh Pemerintah. Karena lokasinya sangat strategis dan dekat dengan perkotaan. 

Harapan kita memang demikian adanya. Jangan sampai begitu event ini berakhir. Arena ini disulap jadi ruko dan bangunan. Tentu segala kemungkinan bisa terjadi. Selaku anak petani punya mimpi andai lokasi ini terus dijadikan sebagai pusat study pertanian, maka sungguh Aceh layak dijadikan Laboratorium Pertanian dan Kedaulatan Pangan. Berbagai atraksi pertanian dan promosi alat-alat pertanian mestinya menjadi agenda Tahunan Pemerintah Aceh dalam rangka memotivasi Petani Aceh. Jika itu bisa berjalan kontinue maka event ini menjadi event yang sangat bermakna bagi kemandirian petani dan kedaulatan pangan. Wallahu `alam binshawab


1 komentar: