Oleh : Ustadz Rendy Saputra
Dalam situasi yang akan sangat cukup berat ini, solusi
sebenarnya ada di bagaimana kita mengatur sumber daya Manusia dan asset dalam menghadapi pandemi covid-19 (corona)
***
Negeri ini punya 1 juta titik masjid yang tersebar di
seluruh wilayah negeri.
Jika 30% dari total masjid tersebut adalah tergolong
masjid sehat kepengurusannya, berarti ada 300 ribu titik koordinasi warga.
Dari sejak hari ini, Masjid harus ambil peran sebagai
kepemimpinan arus bawah. Artinya melayani masyarakat, memastikan kelangsungan
hidup, memastikan kelangsungan pasokan pangan dari jamaah.
***
Langkah konkret masjid bisa ambil peran :
1. Segera bentuk tim Satgas Penanganan Covid di setiap
masjid. Bikin kepanitiaan kecil. Yang melibatkan orang-orang yang mau kerja dan
melayani ummat.
2. Setelah terbentuk tim, tim satgas langsung mendata
jamaah sekitar masjid, bahkan muslim dan non muslim, untuk kemudian didata
secara lengkap. Nama, jumlah anak, jumlah lansia, sumber penghasilan darimana.
Ini untuk antisipasi lockdown. Jadi kita bisa ngerti dan
faham mana jamaah yang bisa survive atau gak bisa survive.
Di Korea Selatan sudah banyak yang mati dalam senyap.
Mati di apartemen sendirian. Makanya data ini penting bagi jamaah yang ingin
diperhatikan dan diurusi masjid. Bagi yang mau, silakan data dirinya ke masjid.
Jangan sampai ada jamaah yang gak bisa makan, atau mati
sendirian, lalu masjid gak tahu.
3. Secara perlahan bangun pusat logistik bantuan sederhana
di masjid. Yang nimbun sembako jangan pribadi dan personal, tetapi masjid.
Masjid harus bersiap jadi titik supply ketahanan pangan
bagi jamaah yang sudah mendatakan dirinya ke masjid. Intinya, siapa yang mau
diurusi oleh masjid, dirinya didata. Data ini jadi pegangan masjid untuk
prioritas distribusi.
4. Tim satgas lakukan edukasi ttg covid ke jamaah. Karena
gak semua jamaah warga lokal teredukasi baik dengan sosmed.
Edukasi bahwa sehat saja bisa jadi carrier, gejala bisa
saja ringan, tapi jangan sampai menulari ke orang banyakm terutama elder. Orang
manula.
Edukasi tentang fiqh penanganan wabah. Jadi ummat bisa
faham dan legowo atas beberapa keputusan. Misalnya MUI bahkan sudah melarang
shalat jumat di beberapa area pendemi.
Edukasi tentang bagaimana warga yang kemudian muncul
symptoms gejala. Kalo takut lapor negara, minimal suruh lapor ke tim satgas
masjid, biar kemudian masjid mediasi ke petugas kesehatan.
Ummat segini banyak gak bisa dikelola 1 posko skala kota
kabupaten. Pengelolaannya harus diserahkan ke cluster kecil pembinaan.
5. Masjid mendorong aliran asset muhsinin donatur yang
berniat menanggulangi beberapa masalah kedepan.
Siapkan wakaf manfaat kendaraan yang bisa digunakan oleh
ummat sebagai ambulance darurat. 1 masjid, 1 kendaraan medis. Mobil APV biasa
bisa diubah jadi mobil ambulance. Asal niat.
Mulai juga bangun saling peduli. Yang berlebihan harta
mulai bangun sistem supply sembako pekanan ke dhuafa sekitaran masjid. Mulai
dari sekarang. Agar saat memang masalah besarnya datang, infrastruktur masjid
sudah siap.
Bahkan kalo mau lebih jauh lagi, siapkan 1 rumah wakaf
manfaat sebagai fasilitas isolasi klinis. Karena negeri ini gak bisa bangun
rumah sakit 100 ribu kamar dalam sepekan.
Kita siapkan saja. 1 masjid. 1 rumah klinis isolasi.
Kemenkes dan rumah sakit terdekat bisa koordinasi dengan satgas masjid.
Jangan sampai kayak Italy, kehabisan bed, akhirnya baru
skrg mau ngubah hotel jadi rumah sakit. Telat.
6. Pemerintah bersama Dewan Masjid Indonesia alangkah
baiknya segera koordinasi termasuk melibatkan MUI. Karena harapan
penanggulangan bencana seperti Italy hanya bisa dilangsungkan jika negeri ini
membagi penduduk menjadi cluster se-area masjid.
7. Ide dan gagasan sederhana ini alangkah baiknya di
copaste ke grup-grup WA masjid di masing-masing masjid. Untuk kemudian perlahan
dibicarakan, mumpung lagi work for home. Ada waktu banyak diskusi via WA grup.
Bahkan voice notes. Untuk membangun
Saatnya aktivis masjid membuktikan kepemimpinannya.
Apa itu kepemimpinan dalam Islam?
"Khadimul Ummah"
Bismillah. Saatnya ambil peran.
Saatnya Masjid hadir menjadi pengayom masyarakat...
Semoga Allah azza wa jalla menolong kita semua... Dan
menjadikan amaliyah saling tolong menolong ini menjadi asbab hadirnya
pertolongan...
Bismillaahilladzii
laayadzurru ma'asmihi syai'un fil ardhi walaafissamaa'wahuwassami'ul aliim.
Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar