Sore
itu, sabtu 21 september 2019 di halaman Mapolres Padang panjang sedang di
laksanakan upacara pisah kenal dari AKBP Cepi Noval SIK, kepada AKBP Sugeng
Hariyadi. S.I.K., M.H.
Di
tengah hikmad nya suasana upacara tiba tiba seorang gadis kecil penjual kue
'onde-onde' menyeruak masuk menembus barisan polisi.
Entah
apa yang membuat anak kecil ini berani masuk dalam kerumunan banyak pejabat
tinggi, dia langsung nyelonong menuju Pak Cepi Noval.
Suasana
sedikit gaduh, namun para pengawal dan petugas membiarkan gadis kecil yang
sedang membawa kue di atas kepalanya itu terus menuju arah Pak Cepi, rupanya
mereka sudah kenal siapa gadis kecil itu.
Ketika
keduanya sudah saling berdekatan, suasana hening namun juga tegang, semua
menunggu apa yang akan terjadi, termasuk para wartawan dan jurnalis yang siap
mengabadikan momen itu.
Tiba
tiba ada air mata yang meleleh dari kedua mata gadis itu, dia menangis sedih.
Entah darimana ia mendapat khabar bahwa Pak Cepi Noval akan meninggalkan Padang
Panjang. Rupanya Kapolres karismatik itu adalah salah seorang pembeli kue onde
ondeh-nya yang jika setiap bertemu akan selalu memborong habis dagangannya.
Kemudian
Kapolres bersahaja itu memegang pipi sang gadis kecil seraya berkata,
"Bapak pamit..., rajin belajar..., dan banyak sabar ya nak... Jangan takut
ada Kapolres baru nanti beliau yang akan membeli kue mu". Pak Cepi yang
gagah tak bisa menahan air matanya pula.
Sesaat
kemudian Pak Cepi berdiri dari kursi, dia meminta micropon, sedikit menyalahi
protokoler memang, kemudian melanjutkan kata katanya kepada semua orang yang
hadir di situ.
"kalian
lihat anak ini,dia hanya ingin bisa terus sekolah, jualan kue berangkat pagi
buta, setelah itu dia sekolah dan siang hari kembali ia merajut mimpi dengan
berjualan lagi" Suara Pak Cepi mulai serak, tersendat namun tetap
menggelar. Semua terdiam dan tak sedikit yang matanya juga sebab terutama Ibu
Ibu Bhayangkari.
"Setelah
saya pergi saya harap kalian meneruskan tugas saya membeli dagangannya, kelak
suatu saat saya akan kembali kesini untuk mengecek keadaannya, jika dia harus
putus sekolah, maka kalian yang akan saya tuntut pertama kali di hari
pengadilan kelak"! Lanjut Pak Cepi dengan perasaan yang sangat
'emosional'.
Kemudian
Ia tak sanggup lagi meneruskan kata katanya, hingga tanggannya untuk kedua kali
mengusap air mata di pipi si gadis kecil yang mengalir deras.
"kamu
tidak akan kehilangan Bapak, mereka semua akan menjadi bapak bapak kamu, yang
akan selalu menanti dagangan mu anakku".
Semua
yang tadi berbaris rapi kini berhambur mengelilingi Pak Cepi, mereka berebut
mengabadikan hal yang tak pernah mereka kira.
Selamat
jalan Pak... Selamat bertugas di tempat baru, semoga masih ada Pak Cepi Pak
Cepi lain, yang peduli dengan keadaan masyarakat, tidak hanya mengejar pangkat,
tapi juga mengajarkan keteladanan. Pak Cepi adalah sosok polisi yang sangat
peduli pada pada penjual onde-onde.
Via
: tribunnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar