Laman

10 Jan 2020

Rumoh Umat Indonesia (RU-I), Dari Aceh untuk Nusantara dan Dunia


Kamis, 9 Januari 2020 (Malam Jumat), Anak Muda Milenial flus Kolonial berhimpun di Bin Hamid Cafe @ Bistro Lampineung Banda Aceh, diawali dengan shalat magrib berjamaah dan makan malam bersama, kurang lebih 25 orang membicarakan eksistensi Romoh Umat Indonesia. Diawali dengan pemaparan ide awal lahirnya Rumoh Umat Indonesia oleh Mustafa Woyla, berawal dari keresahan banyaknya problem sosial yang perlu direspon cepat. Niat tulus ini ternyata disahuti positif oleh ulama muda Aceh kharismati, Lem Faisal ulama milenial nahdiyin. Modal awal berasal dari peralihan rencana pembelian pesawat untuk UAS yang diinisiasi oleh Ust M. Fadil Rahmi. Lc mantan Ketua IKAT Aceh.


Guna memantapkan konsep kelembagaan RU-I, Fadil Rahmi berharap donasi awal ini harus benar-benar dikelola dengan baik, profesional dan transparan. Lebih lanjut Anggota DPD RI ini berharap RU-I harus dibangun dengan tiga pilar utama yaitu penguatan aspek Sumber Daya Manusia, Administrasi yang baik serta Aspek Legalitas. Disamping itu rangkul semua komponen dan berikan trust bagi orang-orang yang telah memberikan donasinya. Jika perlu diberikan laporan berkala secara transparan setiap program kemanusian yang telah dijalankan.

Hal ini juga dipertegas kembali oleh Tgk.Musanif, SE selaku Dewan Pengawas RU-I. Belia berpesan agar jajaran pengurus RU-I menjaga integritas lembaga, hindari penggunan dana donasi yang tidak pantas, bagun relasi dengan para dermawan, mampaatkan media sosial untuk menggalang dana dan pertanggungjawabkan keuangan umat. Diakhir sesi Mustafa Woyla meminta jajaran pengurus memberikan masukan demi kemajuan RU-I. Kesempatan ini dimamfaatkan oleh Bung Syarif Meukek. Ia mengawali pembicaraan, pentingnya membangun pondasi dasar lembaga dengan panduan AD/ART atau statuta yang jelas. Ini penting agar arah kebijakan organisasi berjalan sesuai koridor. Kesantunan dalam berkomunikasi, Transparansi dan Akuntabel dalam mengelola donasi umat untuk aksi kemanusia cepat menjadi penting dalam aspek pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan termasuk didalamnya pemberdayaan ekonomi tentu dengan persetujuan dan mekanisme pleno jajaran pengurus. Memberikan penghargaan kepada donatur walau dengan sms atau selembar kertas, hilangkan priksi dalam RU-I serta adanya kewajiban setiap jajaran pengurrus mempromosikan aktifitas RU-I di Medsos secara massif.

Sementara Junaidi berharap agar RU-I harus mendengarkan masukan dari berbagai pihak dalam menjalankan misi cepatnya. Kang Arif Ramdan memberikan pesan lugas RU-I harus terbebas dari simbol partisan, fokus pada isu membantu umat. Kebijakan lembaga harus berdasarkan musyawarah mufakat, munculkan tokoh moderat dalam menjalankan misi kemanusian (misi umat). Bukan hanya fokus dalam membantu dayah akan tetapi juga pada aksi pemberian beasiswa miskin.

Sementara Muhammad Balia, Sekjen RU-I berharap agar setiap regulasi teknis dalam menjalankan misi RU-I harus dipenuhi, termasuk mengantongi surat izin dari dinas sosial.  Berbagai masukan ini tentunya akan dirumuskan kembali dan ditindak lanjuti dengan cepat oleh jajaran pengurus dibawah komando Tgk. Mustafa Woyla. Setidaknya langkah awal RU-I telah meringankan derita Daratul Kayla, bocah perempuan  Dusun Matang Bungong Blang Balok, Peurelak Aceh Timur untuk dilakukan operasi mengeluarkan cairan berbahaya di kepalanya. Aksi kemanusiaan yang dilakukan RU-I setidaknya telah meringankan Darmawati Abdullah selaku orang tua Daratul Kayla. Insya Allah RU-I malam senin akan menberikan bantuan kepada Dayah Darussalam Labuhan Haji atas musibah kebakaran yang menghanguskan 53 bilik santri.
Oya bagi masyarakat Indonesia yang mau berdonasi silahkan berdonasi ke Norek Giro BNI Syariah A.n Lembaga Donasi Umat I: 1000005546. Contak Person Tgk Mustafa Husen Woyla 0852-7714-9334 (ketua) dan Muhammad Balia : 0852-1322-3010 (Sekjen)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar