Laman

19 Nov 2018

Dayah Mini Aceh Menebar Cahaya Gemilang



Oleh Muhammad Syarif, SHI, M.H*

Dayah Mini Aceh yang kini semakin dikenal publik, dulunya bernama Dayah Mini Darussalam. Dayah ini digagas pasca Tsunami oleh Alumni Al Azhar yang bernama Tgk. Umar Rafsanjani, Lc, MA. Keberadaan Dayah Mini Aceh terus berkembang. Awalnya berlokasi di bantalan sungai Kecamatan Syiah Kuala. Menyimak ulasan Tgk. Umar Rafsanjani, bertapa merinding bulu roma: “Di tepi sungai ini kami terpaksa mendiami tanah negara demi tempat tinggal anak-anak yatim dan fakir miskin yang menjadi santri kami. Ketika itu kami sempat ditegur beberapa kali oleh petugas Satpol PP dan WH karena dianggap ilegal, bahkan alat-alat kerjaan dan pamplet Dayah sempat disita sehingga dengan terpaksa Tgk Umar harus menandatangani surat bersedia pindah dari tempat itu “walaupun setelah itu kami tetap ngotot untuk tidak mau pindah karena belum ada tempat sendiri,” ujar Tgk Umar.
Akhirnya ada seorang warga Jelingke  yang bermurah hati membolehkan kami membeli tanahnya untuk didirikan dayah dengan cara bayar cicilan,” ungkap Tgk Umar yang sebelumnya berprofesi menjadi penceramah resmi pemerintahan Pulau Pinang, Malaysia juga dibantu oleh rekan-rekannya para asatiz. Saya mengenal beliau saat sama-sama berada dalam wadah Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia Korwil Aceh. Banyak kisah pilu yang saya dengar dari Dai Lintas Negara dan juga Pimpinan Dayah Mini Aceh. 
Bersama Santri Dayah Mini Aceh
Beliau juga berprofesi sebagai guru ngaji di Malaysia kala itu, akan tetapi rela pulang ke Aceh untuk mengurus anak-anak yatim korban tsunami dan konflik di Dayah yang ia rintis. 1 April April 2017 bertepatan dengan 4 Rajab 1438 H adalah awal keberuntungan pada sang dai lintas negara. Dayah Mini Aceh adalah nama Dayah yang berlokasi Jalan Tgk Meurah, Gampong Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, diresmikan yang dihadiri oleh ulama kharismatik Aceh yaitu Abu Mawardi Waly (Darussalam Labuhan Haji) Putra Alm. Syech Mudawaly Al-chalidi, Abu Daud Zamzami, Aba Asnawi Ramli, Abon Hasby Nyak Diwa, Abdul Majid Bin Omar, Tn H. Syeik Nasir Bin Sheikh Salim, Bapak Aminullah Usman Walikota Banda Aceh dan Zainal Arifin Wakil Walikota Banda Aceh serta beberapa Tokoh Agama, Pimpinan Dayah dan Pejabat Disdik Dayah Aceh dan Pejabat Disdik Dayah Kota Banda Aceh.
 
Secara runut saya menyimak sambutan Pimpinan Dayah Mini Aceh, Tgk H Umar Rafsanjani, Lc, MA, Dayah Mini Aceh ini selama tiga tahun di bawah asuhannya sudah tiga kali pindah lokasi sampai akhirnya mendapatkan tanah sah berlokasi di gampong Alue Naga.
Saat itu para santri Dayah ini tinggal pada toko kontrakan satu pintu di wilayah Gampong Rukoh, karena tidak sanggup lagi membayar sewa toko lalu pindah ke simpang Gano Lambaro Skep atas dasar janji-janji manis salah seorang tokoh dalam lembaga pemerintah Aceh saat itu, terakhir sekali mereka pindah ke bantaran tepi sungai Lamnyong di atas tanah milik dinas pengairan. Acara peresmian dan peletakan batu pertama Dayah Mini Aceh dihadiri tamu khusus dari Malaysia, Tuan Haji Sheikh Nasir bin Sheikh Salim dan Tuan Haji Abdul Majid bin Omar yang juga donatur Dayah Mini Aceh.


Kini Dayah Mini Aceh semakin bersinar. Surau Tuan Haji Sheik Nasir Bin Salim yang berada dikomplek Dayah adalah bantuan donatur warga Malaysia. Berdasarakn wawancara saya denga salah satu orang kepercayaan Tgk. Umar Rafsanjani yang juga adek iparnya. Semangat Pimpinan dalam berdakwah dan mendidik santrinya semakin menuai hasilnya. Dayah ini bukan hanya mencetak kader ulama salafiyah yang mahir membaca kitab kuning, akan tetapi mencetak generasi Tahfidz Qur`an. Ini buka isapan jempol. Saat ini ada 6 Santri terbaik yang sudah menghafal al-quran mulai dari 2-5 Juz. Bahkan saat evaluasi program unggulan Disdik Dayah Banda Aceh pada dua Dayah Salafiyah yaitu Mabdaul Ulum Al-Aziziyah dan Mini Aceh. Hasil evaluasi menunjukkan santri tahfidz. Dayah Mini Aceh meraih nilai tertinggi. Sukses terus tuan guru tercinta. Kami doakan Dayah Mini Aceh semakin jaya dan senantiasa memantulkan cahaya kegemilangan. 
 
*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Sekjen DPP ISKADA Aceh, Alumni Lemhannas/Tannasda 2007


Tidak ada komentar:

Posting Komentar