Oleh Bung Syarif*
Tuan dan Puan yang saya muliakan. Dalam angka Arab, 9 merupakan angka tertinggi, yang terkadang harus dipahami sebagai jumlah terbanyak. Jadi dapat disimpulkan angka 99 yang lebih familiar dengan diksi “Asmaul Husna”, harus dipahami sejati merupakan jumlah yang terbanyak melebihi jumlah yang tertulis.
Ada ulama yang berpendapat bahwa nama-nama terindah yang dimiliki Allah ada sembilan puluh sembilan, seratus, seribu bahkan empat ribu. Namun yang pasti, nama-nama Allah itu semuanya merupakan kesempurnaan dan kemuliaan.
Edisi perdana kita coba kupas makna Al-Rahman. Dimaknai bahwa Allah adalah zat yang maha pengasih, yakni mengasih seluruh makhluk ciptaan-Nya. Sifat pengasih Allah berlaku untuk seluruh manusia, baik yang beragama Islam maupun Kafir, setan, hewan, malaikar, tumbuhan dan seluruh makhluk ciptaan Allah.
Dengan Rahmad-Nya seluruh makhluk ciptaan Allah menerima belas kasihan Allah. Coba perhatikan bangsa-bangsa yang tidak menyembah Allah, mereka tetap dianegerahi apapun yang diusahakan, bahkan secara lahirian tampak lebih maju, lebih sejahtera, lebih berhasil.
Abu Hurairah ra berkata:Rasullah bercerita; “pada suatu ketika ada seekor anjing mengelilingi sebuah sumur, anjing itu hampir mati kehausan.Tiba-tiba terlihat oleh seorang pelacur dari bangsa Yahudi. Maka dibuka sepatunya, kemudian diambilnya air dengan sepatunya lalu diminumkannya anjing yang hampir mati itu, Maka Allah mengampuni dosa-dosa wanita itu” (HR.Muslim).
Dalam sebuah riwayat Rasulullah saw bersabda Allah swt menjadikan kebaikan (rahmat) itu seratus bagian, disimpan disisi-Nya sembilan puluh sembilan dan diturunkan-Nya ke bumi ini satu bagian. Yang satu bagian inilah yang dibagi pada seluruh makhluk tercermin pada sikap manusia, hewan seperti kita melihat pada seekor binatang yang mengangkat kakinya dari anaknya, terdorong oleh rahmatnya,kuatir jangan sampai menyakitinya (menginjak anaknya)
Dari Abu Hurairah berkata Nabi sa bersabda: “Tatkala menciptakan makhluk, Allah ta`ala telah menulis dalam buku yang tersimpan di Arasy, Sesungguhnya rahmad-Ku lebih besar dari pada murka-Ku (HR Muslim). Allah juga berfirman: “ Rahmad-Ku mencakup segala sesuatu” (Qs.Al-A`raf:156). Dengan rahmad-Nya, para malaikat membisikkan ilham kebaikan pada manusia. Karna itu sejatinya manusia mengoptimalkan sifat Al-Rahman baik di hati, lisan maupun dalam aksi perbuatan nyata. Implementasi Al Rahman dalam dinukilkan dalam berbagai bentuk antara lain;
Pertama, mensyukuri di hati dengan meyakini sepenuh hati bahwa Rahman Allah serba meliputi bagi seluruh makhluk-Nya, termasuk bagi semua golongan manusia
Kedua, mensyukuri Al-Rahman dengan memperbanyak mengucapkan alhamdulillahirabbil `alamin atas karunia Allah yang tidak terhingga meliputi karunia sehat, karunia dapat jabatan, banyak teman, karunia banyak anak
Ketiga, mensyukuri Al Rahman dengan tindakan nyata seperti selalu menyebut-Nya, meniru sifat pengasih-Nya untuk diimplementasikan dalam seluruh sendi kehidupan. Suka menolong sesama. Hidup peka, responsif melihat penderitaan orang lain, ikut prihatin saat warga palestina di bombardil Israil, kaum Yahudi Laknatullah. Tidak menzalimi orang lain. Sekian dulu ya geas, nanti kita lanjutkan lagi di episode kedua. Tetap semangat dan ceria dalam menyambut bulan ramadhan 1445 H
*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Ketua Komite Dayah Terpadu Inshafuddin, Fasilitator (Pro DAI) YaHijau-Unicef, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, Mantan Aktivis`98, Penggiat LBH, Mantan Sekjen DPP ISKADA Aceh, Mantan Ketum Remaja Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Mantan Ketum DPD Jaringan Nusantara Aceh, Direktur Aceh Research Institute (ARI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar