Oleh: Muhammad Syarif, SHI,M.H*
Media
massa secara teoritis mempunyai fungsi sebagai saluran informasi, saluran
pendidikan dan saluran hiburan. Namun kenyatannya media massa juga memberi efek
lain diluar fungsinya. Efek media massa tidak saja mempengaruhi sikap seseorang
namun pula dapat mempengaruhi prilaku bahkan pada tataran yang lebih jauh efek
media massa dapat mempengaruhi sistem-sistem sosial maupun sistem budaya
masyarakat.
Efek
media massa dapat pula mempengaruhi seseorang dalam waktu pendek, sehingga
dengan cepat merobah pola tindak-tanduk manusia secara cepat. Intinya media
massa mampu menghitam putih kan sebuah kondisi sosial yang ada dalam ruang dan
dimensi kehidupan manusia.
Lantas
apakah kita mesti menghindar dengan ragam media massa yang semakin bertaburan di
bilik 4.0 (bilik digital)? Tentu, disinilah kita dituntut cerdas dalam memilih
dan menyensor setiap pemberitaan yang masuk dalam kanal sosmed kita. Ibarat
sebuah bola yang menggelinding dilapangan pertandingan, efek media sangat
tergantung dari siapa yang menendang bola itu, dalam kondisi apa bola itu
ditendang serta bagaimana kondisi lawan, sehingga kadang menghasilkan skor yang
dapat direncanakan namun kadang skor itu tercipta tanpa direncanakan sama
sekali.
Denis
McQuail menjelaskan bahwa efek media massa memiliki empat tipologi besar. Pertama; efek media merupakan
efek yang direncanakan, sebagai sebuah efek yang diharapkan terjadi baik oleh
media massa sendiri ataupun yang menggunakan media massa untuk kepentingan
berbagai penyebaran informasi.
Kedua;
efek media massa yang tidak direncanakan atau tidak dapat diperkirakan,
benar-benar diluar kontrol media. Jadi pada efek kedua ini, efek media terjadi
dalam kondisi tidak dapat diperkirakan dan efek media terjadi dalam kondisi
yang tidak dapat dikontrol.
Ketiga;
efek media massa terjadi dalam waktu pendek namun secara cepat, instan dan
keras mempengaruhu masyarakat. Keempat; efek media massa berlangsung dalam
waktu yang lama, sehingga mempengaruhi sikap-sikap adobsi, inovasi, kontrol
sosia hingga perubahan sosial termasuk juga perubahan kelembagan dan bersoalan
budaya.
Efek media yang direncanakan
Efek
media massa yang direncanakan bisa terjadi dalam waktu yang pendek atau waktu
yang cepat, tetapi juga bisa terjadi dalam waktu yang lama. Efek media massa
yang direncanakan dalam waktu cepat seperti; propaganda, respon individu,
kampanye media, news learning,
pembingkaian berita dan agenda setting.
Sebuah media massa melalui jalur propaganda misalnya maka media massa dapat
melakukannya dalam waktu singkat. Yaitu beberapa menit di media massa, kemudian efek media massa
dapat diperkirakan sampai seberapa jauh menerpa masyarakat, termasuk luasan
efek yang dapat terjadi.
Begitu
pula kampanye media seperti iklan dapat juga dilakukan dalam waktu singkat atau
sebaliknya. Efek iklan juga dapat diprediksi dampaknya bagi masyarakat.
Pembingkaian berita (framing) dengan
maksud-maksud tertentu oleh sebuah media massa dapat dilakukan dalam waktu
pendek dan efeknya dapat merubah opini masyarakat bahkan prilaku masyarakat. Termasuk
juga halnya agenda setting berakibat terhadap pola tindak-tanduk masyarakat.
Namun
efek media massa yang terencana dapat dilakukan dalam waktu yang lama dengan
efek media yang lama pula terjadi dalam masyarakat. Dengan pemberitaan yang
direncanakan oleh media maka media dapat merencanakan terjadinya sebuah difusi
dalam berbagai objek pembangunan di masyarakat. Namun pula karena waktunya yang
lama, maka pemberitaan yang terhadap sebuah objek terdifusi menjadi berbagai
pemberitaan sekitar itu. Media juga dapat menyebar gagasan positif terhadap
berbagai inovasi pembangunan.
Contoh
dari dua tipologi efek media ini (tipologi terencana) dalam waktu pendek dan dalam
waktu lama adalah sederetan pemberitaan media tentang penggunaan formalin dalam
makanan. Berita ini bisa jadi propaganda, bisa jadi kampenye media bahkan bisa
jadi agenda setting, namun dilakukan dalam waktu pendek. Efeknya dimasyarakat
adalah bahwa masyarakat menjadi sangat terpukul karena selama ini mereka tak
menyadari makanan-makanan yang dikonsumsi mengandung formalin., akibatnya
beberapa produsen yang memproduksi makanan jenis yang sama dikualifikasi
mengandung formalin, konsekwensinya perusahaan yang memproduksi makanan sejenis
bangkrut. Karena kehilangan konsumen.
Akan
tetapi lambat-laun, pemikiran mengerikan tentang formalin akan hilang dengan
sendirinya, sejalan dengan lenyapnya pemberitaan bahaya formalin dalam makanan.
Efek media yang tidak
direncana
Efek
media massa yang tidak direncana dapat berlangsung dalam dua tipologi yaitu
terjadi dalam waktu cepat dan terjadi dalam waktu yang lama. Yang terjadi dalam
waktu yang cepat merupakan tindakan reaksional terhadap pemberitaan yang
tiba-tiba mengagetkan masyarakat. Pemberitaan macam ini tanpa disadari media
akan menimbulkan reaksi individu yang merasa dirugikan akan reaksi kelompol
yang merasa tercemar nama baiknya memicu konflik hingga pertumpahan darah.
Banyak
reaksi yang muncul seperti pendudukan media massa oleh Banser, pengrusakan
hinga bom melotot pada media massa termasuk orang yang melakukan publikasi yang
merugikan pihak tertentu. Begitu pula pemberitaan media massa tentang kekerasan
dan kriminal sepert; Derap Hukum, Tikam, Patroli dan sebagainya. Sekilas dalam
waktu pendek tak ada masalah, orang yang menonton, membaca ulasan tersebut,
namu dalam waktu yang lama akan terjadi letupan kedahsyatan higga berpotensi
balas dendam.
Jadi
efek pemberitaan media ini akan menjadi peta analog yang tidak direncanakan dan
diluar skenaria penulis atau skenario media massa itu sendiri. Namun efeknya
secara sadar atau tidak telah merusak tatanan sosial, budaya, stuktruk politik,
ekonomi hinga sendi-sendi lainnya dalam berbagai aktifitas kehidupan.
Setidaknya ada ada 9 kerusakan sosial media massa pada tahap ini yaitu:
1. Penyebaran
budaya global yang menyebabkan masyarakat berubah dari tradisional ke modern,
dari modern ke post modern dari taat beragama menjadi sekuler
2. Media
massa kapitalis telah memicu hilangnya berbagai bentuk kesenian dan buidaya
tradisional di masyarakat mestinya dipelihara
3. Terjadinya
prilaku imitasi yang kadang menjurus kepada meniru hal-hal yang buruk dari apa
yang ia lihat dan ia dengar dari media massa
4. Efek
media massa sering secara brutal menyerang seseorang dan merusak nama baik
orang tersebut serta menjurus ke pembunuhan karakter seseorang
5. Persaingan
media massa yang tidaj sehar menyebabkan media massa mengorbankan idealisme
dengan menyajikan berbagai pemberitan yang justru menyerang norma-norma sosial
sehingga menyebabkan terciptanya perilaku pelanggaran norma sosial bahkan
terciptanya perilaku disorder
6. Penyebaran
pemberitaan pornomedia menyebabkan lunturnya lembaga perkawinan dan norma seks
keluarga di masyarakat, bahkan memicu timbulnya perilaku penyimpangan seks
dalam masyarakat
7. Berita
kekerasan dan teror di media massa telah memicu terbentuknya ketakutan massa di
masyarakat
8. Media
massa kapitalis telah sukses merubah pola hidup masyarakat dari Kota hinga desa
menjadi masyarakat konsumerisme, masyarakat pemimpi seribu satu hayalan bahkan
menjadi masyarakat pemalas.
9. Media
massa cenderung menjadi alat provokasi sebuah kekuasaan sehingga efek media
massa menindas rakyat, bahkan dalam skala luas, media massa menjadi alat
kolonialisme modern dengan memihak kepada suatu negara adidaya dan menjadi
genderang perang untuk memerangi negara-negara kecil dan miskin.
Berkaca
pada efek media mass baik efek terencana maupun tidak terencana, maka dari itu
tugas kita selaku manusia melakukan sensor dan harus lebih selektif dalam
menerima dan menyerap informasi dari berbagai media. Ingat manusia adalah makluk
yang homo sapien akan tetapi disisi
lainnya manusia berpotensi menjadi homo
homeni lupus. Wallahu `alam binshawab
*Penulis adalah Dosen Kehumasan
Politeknik Kutaraja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar