Laman

22 Jan 2020

Menjadi Atasan yang Berwibawa dan Disukai Bawahan



Jika anda seorang pimpinan Instansi atau perusahaan, anda perlu memahami bawahan dengan seksama serta membuat nyaman bawahan agar disenangi dan berwibawa. Ini penting agar visi-misi institusi yang dipimpin berjalan dengan baik. Setidaknya ada 13  cara jitu agar atasan berwibawa dan disukai bawahan, diantaranya:

1. Datang tepat waktu

Sebagai atasan, Anda wajib datang ke kantor tepat waktu terlepas dari sibuk tidaknya Anda dengan urusan nonpekerjaan. Bila Anda datang tidak tepat waktu, bahkan selalu jarang di kantor maka bawahan Anda akan tidak respek kepada Anda karena beralasan mereka juga bisa datang terlambat karena Anda sebagai atasannya biasa terlambat masuk kerja, bahkan sering berada dan sibuk melakukan pekerjaan diluar tupoksi dinas.

2. Reward vs. Punishment

Jika atasan memberikan perlakuan sama antara karwanan yang disiplin dan berkinerja bagus dengan karyawan bolos bahkan berpola delapan kosong lima, maka berimplikasi adanya gesekan internal. Apalagi cendrung pilih kasih. Jika Si A tidak hadir selalu ditanyakan kemana akan tetapi jika Si B tidak hadir berhari-hari malah dibiarkan tanpa ada tindakan atau sanksi.
Untuk memotivasi bawahan, Anda harus menerapkan reward and punishment. Sebagi contoh, berilah penilaian yang lebih (reward) kepada bawahan yang rajin bekerja daripada bawahan yang malas bekerja (punishment). Intinya jangan pilih kasih. Berlakulah adil sesuai regulasi yang ada.

3. Tidak membawa SARA

Jangan bawa-bawa suku, agama, dan ras (SARA) saat Anda di tempat kerja. Jika sebaliknya, Anda akan mendapat “perlawanan” dari bawahan Anda yang mungkin tersinggung atas ucapan atau tindakan Anda. Bersikaplah profesional dan menyadari bahwa Ada bekerja di lingkungan kerja yang majemuk.

4. Berinteraksi dengan bawahan

Jangan hanya diam di ruangan atau kantor Anda. Jika Anda punya waktu luang, misalnya saat coffee break atau makan siang, berinteraksilah dengan bawahan Anda dari segala posisi.
Saat berinteraksi dengan mereka, buatlah obrolan ringan yang memancing bawahan Anda nyaman ngobrol dengan Anda. Topik obrolannya bisa berkaitan dengan pekerjaan ataupun tidak.

5. Mengembangkan budaya continuous improvement

Sebagai atasan, Anda harus mengembangkan budaya continuous improvement (perbaikan terus menerus). Ini umumnya berupa upaya berkelanjutan dalam meningkatkan produk, pelayanan, atau proses.
Menurut sebuah artikel di wikiHow, langkah-langkah mengembangkan budaya continuous improvement adalah sebagai berikut:
  • Komunikasikan ekspektasi Anda
  • Beri informasi dan pelatihan
  • Menilai pengetahuan dan keterampilan
  • Jelaskan kepada bawahan bahwa mereka itu penting
  • Memberikan dorongan kepada bawahan
  • Tunjukkan konsistensi Anda
  • Berikan kesempatan untuk eksperimen dan kesalahan

6. Coaching bawahan yang membutuhkan

Tidak semua bawahan akan melaksanakan kerja seperti yang Anda harapkan. Terkadang mereka ada yang mengalami kendala teknis yang butuh bimbingan Anda sebagai atasannya.
Oleh karena itu, informasikanlah kepada bawahan Anda bahwa Anda dengan tangan terbuka akan membimbing bawahan Anda dalam melaksanakan tugas dan mencapai target.
Jika sudah demikian dan ada bawahan Anda yang membutuhkan bimbingan, lakukannlah segera. Menurut Lee Colan, empat kunci untuk membimbing karyawan yang kinerjanya menurun atau tidak seperti biasanya adalah sebagai berikut:
  • Menjelaskan – Jelaskan secara baik mengapa kinerja bawahan itu perlu berubah sehingga dia tahu dampaknya terhadap tim, sasaran departemen Anda, sasaran perusahaan, dan finansial si karyawan.
  • Mengonfirmasikan – Konfirmasi bahwa apa yang Anda jelaskan dipahami oleh si bawahan. Jangan lanjutkan sampai bawahan Anda mengerti penjelasan Anda.
  • Melibatkan – Libatkan si bawahan untuk mendiskusikan ide-ide penyelesaian masalahnya. Lanjutkan diskusi untuk mengidentifikasi akar penyebab kesenjangan kinerja (fokus pada kinerja, bukan orangnya). Akar penyebabnya bisa berupa kekurangan keterampilan, rendahnya percaya diri, atau masalah keluarga si bawahan Anda.
  • Menghargai – Kenali perubahan positif bawahan yang Anda bimbing. Cara mengenalinya adalah dengan mencari hal-hal yang mereka lakukan dengan baik. Tunjukkan penghargaan Anda kepada hal-hal tersebut.

7. Menjalankan peraturan perusahaan secara konsisten

Setiap Institusi punya sistem dan nila-nilai dalam bentuk peraturan. Peraturan yang ada harus konsisten diterapkan.Sebagai atasan, Anda wajib menjalankan peraturan ini secara konsisten. Keputusan strategis yang Anda buat harus sejalan dengan peraturan tersebut. Kesampingkan kebijakan Anda bila sudah menyangkut penegakan peraturan tersebut.
Sebagai contoh, ada seorang bawahan Anda (kataknlah ia seorang karyawan senior) yang tidak masuk kerja selama tiga hari.
Menurut peraturan perusahaan, sanksi terhadap pelanggaran itu adalah surat peringatan atau teguran. Oleh karena itu, berilah surat peringatan atau teguran kepada bawahan Anda tersebut, jangan dibiarkan begitu saja tanpa tindakan apapun
Selaian akan memberi efek jera kepada bawahan tersebut, ini sebagai preseden bahwa Anda menjalankan peraturan perusahaan tanpa pandang bulu.

8. Mengontrol dengan baik

Dalam mencapai sasaran, Anda harus memiliki pengontrolan yang baik terhadap sejauh mana perkembangan pencapaian sasaran Anda. Bentuk pengontrolan ini bisa seperti rapat mingguan, rapat dua mingguan, atau rapat bulanan.
Mintalah bukti kepada bawahan Anda sesuai dengan tanggung jawab mereka. Dengan kata lain, janganlah percaya kepada omongan bawahan Anda bahwa semuanya baik-baik saja.
Jika ada sesuatu target yang meleset, segeralah evaluasi dan tentukan langkah selanjutnya agar target Anda tercapai.

9. Memperhatikan keterampilan teknis

Secara umum, lebih tinggi jabatan, semakin banyak ilmu manajerial yang digunakan. Oleh karena itu, banyak atasan yang tidak lagi memperhatikan keterampilan teknis lagi.
Anda jangan seperti itu. Anda masih harus mengasah keterampilan Anda (sesibuk Anda apapun) supaya Anda tidak dikelabui oleh bawahan Anda.
Mengasah keterampilan ini bisa dilakukan sebulan dua kali, misalnya dengan terjun ke lapangan untuk melihat seperti apa realitas di lapangan.

10. Menghindari kebiasaan buruk

Sebagai atasan, Anda harus memberi contoh perilaku baik terhadap bawahan Anda. Oleh karen itu, hindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang akan berdampak kepada wibawa Anda di mata bawahan.
Salah satu perilaku buruk yang umum dilakukan atasan adalah pergi ke kafe atau tempat diskotek dengan bawahan. Jika Anda seperti itu, hentikan kebiasaan itu dan beralihlah menyibukkan diri Anda dengan kebiasaan baik. Kebiasaan buruk yang lain adalah cakap tak serupa bikin.

11. Tidak menerima suap

Sebagai atasan, Anda tentunya memiliki beberapa proyek yang berkaitan dengan pihak di luar perusahaan, misalnya pemasok (supplier) atau yayasan karyawan outsourcing.Janganlah Anda menerima suap dari mereka supaya mereka ditunjuk oleh Anda mengerjakan proyek Anda. Atau mengatur pemenang dan meminta fee dari setiap proyek.

12. Taat beribadah

Sesibuk apapun Anda, beribadahlah sesuai agama Anda. Selain akan mendapat pahala, ini juga akan menambah rasa tenang Anda terhadap apa yang Anda lakukan di tempat kerja.
Tidak peduli seberapa sulit masalah yang Anda hadapi, Anda akan tenang menghadapinya karena Anda yakin Tuhan akan memberi jalan.
Tentunya, ketenangan Anda dalam menjalankan tugas dan menyelesaikan masalah yang ada akan menambah wibawa Anda di mata bawahan.

13 Tidak pelit pada bawahan

Semua karyawan akan sensitif dengan uang atau gaji. Sebagai atasan, Anda tidak boleh pelit terhadap bawahan Anda. Sesekali traktirlah bawahan anda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar