Laman

12 Apr 2019

Abi Pandrah Bahas "Taubat"


Disdik Dayah Banda Aceh terus melakukan penguatan Internalisasi Sumber Dayab Manusia, dengan melakukan Kajian Kitab Tanqiul Qaul, Syarah Lubabul Hadist., Jumat, 12 April 2019 mengulas Bab ke-23 tentang “Taubat”. Abi Pandrah yang lebih dikenal Tgk. Tarmizi Daud, S.Ag, M.Ag Kepala Disdik Dayah Banda Aceh, diawal pengantar kajiannya, mengatakan kata Taubat berasal dari kata تَوَبَ yang bermakna kembali. Dia bertaubat,  artinya ia kembali dari dosanya (berpaling dan menarik diri dari dosa). Taubat adalah kembali kepada Allâh dengan melepaskan hati dari belenggu yang membuatnya terus-menerus melakukan dosa lalu melaksanakan semua hak Allâh Azza wa Jalla .


Secara Syar’i, taubat adalah meninggalkan dosa karena takut pada Allâh, menganggapnya buruk, menyesali perbuatan maksiatnya, bertekad kuat untuk tidak mengulanginya, dan memperbaiki apa yang mungkin bisa diperbaiki kembali dari amalnya.

Hakikat Taubat
Hakikat taubat yaitu perasaan hati yang menyesali perbuatan maksiat yang sudah terjadi, lalu mengarahkan hati kepada Allâh Azza wa Jalla pada sisa usianya serta menahan diri dari dosa. Melakukan amal shaleh dan meninggalkan larangan adalah wujud nyata dari taubat. Taubat mencakup penyerahan diri seorang hamba kepada Rabbnya, inabah (kembali) kepada Allâh Azza wa Jalla dan konsisten menjalankan ketaatan kepada Allâh. Jadi, sekedar meninggalkan perbuatan dosa, namun tidak melaksanakan amalan yang dicintai Allâh Azza wa Jalla , maka itu belum dianggap bertaubat. Lebih lanjut Abi Pandrah mengatakan Allah sangat mencintai pemuda yang senantiasa lezat dalam beribadah kepada Allah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar